Estimasi kadar aspal awal Penentuan prosentase material terhadap berat total campuran

2.5.6 Perhitungan jumlah material yang dibutuhkan

Proporsi agregat kasar disesuaikan dengan prosentase ukuran butirnya yang sudah dipersiapkan diayak terlebih dahulu. Untuk agregat halus sudah bisa langsung menggunakan pasir halus lolos 4.75mm ayakan No.4 dan tertahan 0,075mm ayakan No.200.

2.5.7 Pemanasan material dan mould

Agregat yang sudah diproporsikan, ditempatkan dalam wadah dari metal misalnya waskom aluminium. Demikian juga aspal ditempatkan dalam kaleng dengan ukuran yang cukup. Kemudian dipanaskan sebaiknya dalam oven. Ketentuan temperatur aspal untuk pemanasan, pencampuran dan pemadatan didasarkan atas rentang temperatur dimana viskositas aspal akan memberikan hasil yang optimal. Hal ini didasarkan atas hasil studi dan data-data yang sudah ada. Sebagai pedoman umum, suhu pemanasan, pencampuran dan pemadatan campuran dilaksanakan sesuai Tabel 2.9 dan alat yang disiapkan seperti berikut ini: Mould cetakan sampel dengan diameter 4 inci 101,6 mm dan tinggi 3 inci 75 mm dilengkapi colar mould mould tambahan, dan alat pencampur mixer atau sendok pengaduk metal, dan batang besi perojok penusuk juga perlu dipanaskan dapat dipanaskan pada temperatur sama dengan temperatur pemanasan aspal. Tabel 2. 9 Ketentuan viskositas temperatur pencampuran pemadatan No. Prosedur Pelaksanaan Viskosit as Aspal Pas Perkiraan Temperatur Aspal º C Tipe I Tipe II B 1 Pencampuran benda uji Marshall 0,2 155 ± 1 165 ± 1 2 Pemadatan benda uji Marshall 0,4 145 ± 1 155 ± 1 3 Pencampuran, rentang temperatur sasaran 0,2 - 0,5 145 – 155 155 - 165 4 Menuangkan campuran aspal dari alat pencampur ke dalam truk ± 0,5 135 – 150 145 - 160 5 Pemasokan ke Alat Penghampar 0,5 - 1,0 130 – 150 140 - 160 6 Pemadatan Awal roda baja 1 – 2 125 – 145 135 – 155 7 Pemadatan Antara roda karet 2 – 20 100 – 125 110 – 135 8 Pemadatan Akhir roda baja ˂ 20 ˃ 95 ˃ 105 Sumber: Dep. PU. 2014

2.5.8 Jumlah sampel dan pemanasan

Untuk setiap variasi kadar aspal, idealnya dibuat minimal 3 sampel, kemudian karakteristik campuran diambil dari nilai rata-rata dua sampel yang memberi hasil terbaik. Bila pencampuran dilaksanakan secara manual, agregat ditempatkan dalam waskom metal dan diaduk rata sebelum dipanaskan. Setelah panas 2-3 jam dalam oven kemudian dituangi aspal sejumlah yang diperlukan, lalu diaduk dengan sendok metal serata mungkin. Untuk mengurangi kehilangan temperatur, yang bisa berakibat agregat tidak terselimuti aspal dengan merata maka material campuran dipanaskan lebih dulu beberapa saat 2-5 menit, kemudian diaduk kembali sampai rata.