Minat Beli KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.

17

2.2.4. Minat Beli

Minat beli merupakan keinginan yang direncanakan sepenuhnya oleh calon konsumen untuk melakukan pembelian nyata. Secara singkat niat beli dapat diartikan sebagai rencana pembelian. Menurut Rossiter dan Percy 1998, minat pembelian adalah “ Brand Purchase the Brand or take other relevant purchase-related action”. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa minat pembelian suatu merek adalah perintah seorang pembeli kepada dirinya sendiri untuk membeli sebuah merek produk atau untuk mengambil tindakan lain yang berhubungan dengan pembelian. Menurut Kotler 2000 pengertian minat beli adalah pikiran seseorang yang mengandung niat untuk membeli produk tertentu. Adapun pengertian minat beli menurut Mehta 1994 mendifinisikan minat beli sebagai kecenderungan seseorang untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan orang melakukan pembelian. Minat beli menurut Howard dalam Durianto Liana, 2004 adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana seseorang untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari calon konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat 18 diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksikan perilaku konsumen di masa yang akan datang. Minat beli menurut Kinnear dan Taylor dalam Thamrin,2003 adalah merupakan bagian dari komponen perilaku calon konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Indikator dari minat beli menurut Ferdinand 2006 : 240 adalah : 1. Intensitas pencarian informasi Adalah keinginan untuk selalu mencari informasi mengenai suatu produk. 2. Keinginan segera membeli Adalah keinginan segera membelimemilki suatu produk. 3. Keinginan preferensial Adalah keinginan terhadap suatu produk dengan bersedia mengabaikan pilihan lain.

2.2.5. Pengaruh endorser terhadap minat beli.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24