23
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.2 Bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Air limbah domestik berasal dari Rumah Susun Wonorejo daerah Surabaya dan terlebih dahulu dianalisa BOD dan TSS nya.
2. Kolom trickling filter yang terbuat dari flexiglass.
3. Media batu apung
3 – 5 cm.
3.3 Rangkaian Alat
24
Keterangan Alat :
1. Bak penampung 1 sebagai tempat penampung air limbah domestik.
2. Bak penampung 2 sebagai tempat penampung limbah cair dari bak
penampunng 1 yang di pompakan ke atas. 3.
Shower sebagai meratakan air ke media. 4.
Kolom trickling filter yang berisi tumpukan batu apung dengan sususun media secara acak tak beraturan.
5. Bak penampung 3 sebagai tempat untuk menampung effluent lalu di
resirkulasi ke kolom trickling filter. 6.
Kran di gunakan untuak mengatur besarnya debit yang mengalir. 7.
Resirkulasi ke bak umpan
3.4 Variabel
Penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 dua variable yang dikerjakan yaitu debit dan rasio resirkulasi.
3.3.1 Peubah tetap
1. Diameter tabung
= 20 cm 2.
Ketinggian tabung = 80 cm
3. Volume rongga
= 15,2 lt
3.3.1 Peubah yang dikerjakan
1. Debit ml menit
= 100, 150, 200, 250, 300 2.
Rasio resirkulasi = 0,5 ; 1 ; 1,5 ; 2 ; 2,5
25
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara kontinyu dan dua tahap proses, yaitu tahap persiapan dan tahap percobaan utama.
3.4.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi proses seeding dan aklimatisasi. Tahap ini dilakukan agar reaktor siap diguanakn untuk prnyisihan beban organik yaitu
meliputi : 1.
Pembibitan terhadap bakteri seeding dengan menggunakan air septiktank sebanyak 2 liter dan di tambahkan 5 liter aquadest kemudian di masukkan ke
dalam wadah untuk di aerasi selama 2 minggu serta penambahan nutrien hingga timbul mikroorganisme kemudian dimasukkan ke dalam kolom
trickling filter untuk di proses. 2.
Apabila lapisan lendir tersebut telah tumbuh dan menutupi semua area permukaan media batu apung maka kolom trickling filter siap di gunakan
untuk proses penyisihan beban organik. 3.
Tahap selanjutnya adalah mencampurkan air limbah sebesar 10 setiap hari dari volume lumpur aktif di bak penampung, hal ini dilakukan terus sampai
volume limbah di bak penampung mencapai 100. Penambahan air limbah ini dilakukan untuk mengkondisikan mikroorganisme dengan air limbah,
setelah penambahan air limbah mencapai 100 selanjutnya penelitian dilakukan.
26
3.4.2 Tahap Penelitian
1. Analiasa awal air limbah domestik Rumah Susun Wonorejo sebelum masuk
bak penampung. 2.
Air limbah domestik dimasukkan dalam bak penampung 1. 3.
Dari bak penampung 1 air limbah domestik tersebut dialirkan ke bak penampung 2 yang berfungsi sebagai bak pengatur debit dengan
memvariasikan debit 100, 150, 200, 250 dan 300 mlmenit. 4.
Kemudian dari bak penampung 2 air limbah domestik tersebut dialirkan ke dalam kolom trickling filter menuju bak penampung 3.
5. Air limbah domestik dari bak penampung 3 dialirkan kembali di recycle ke
kolom trickling filter dengan menggunakan pompa agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan memvariasikan operasi terhadap rasio resirkulasi
sebesar 0,5 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,0 dan 2,5 . 6.
Selanjutnya dari bak penampung 2 air limbah domestik dialirkan kembali ke kolom trickling filter untuk diproses kembali dengan memvariasikan debit
akumulasi yang diperoleh dari penjumlahan debit awal dan debit resirkulasi. 7.
Pengambilan sampel dari effluent dilakukan sesuai dengan waktu detensi masing-masing. Hasil akhir proses tersebut ditampung pada bak effluent
kemudian di analisa nilai BOD dan TSS nya.
27
3.6 Kerangka Penelitian
Mulai
Permasalahan badan air
Tujuan Persiapan awal penelitian :
1. Studi literatur
2. Pemilihan variabel penelitian
Persiapan penelitian
Analisa pendahuluan BOD dan TSS
Pengadaan sampel Rangkaian alat
Seeding dan aklimatisasi Pelaksanaan penelitian
Analisa BOD dan TSS
Kesimpulan dan saran Studi literatur
28
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian pengolahan air limbah domestik dengan trickling filter ini dipergunakan untuk mempelajari variabel yang berpengaruh menurunkan beban
pencemar yang terdapat dalam air limbah domestik. Air limbah sebagai sumber pencemar tersebut berasal dari Rumah Susun Wonorejo Surabaya. Sebelum
melakukan penelitian maka air limbah domestik tersebut dianalisakan terlebih dahulu guna mengetahui parameter cemaran yang ada. Hasil analisa awal yang
dilakukan, diperoleh data-data sebagaimana seperti pada Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Analisa Awal Air Limbah Domestik Rumah Susun Wonorejo
Parameter Satuan
Hasil Baku
Mutu Air Limbah Domestik Analisa
SK Gub. No 45
KepMen LH
Awal Tahun
2002 No
112 Thn 2003 pH
‐ 8,3
6 ‐ 9 6 – 9
BOD mglt
380,95 50
100 TSS
mglt 272,63
200 100
Minyak dan Lemak
mglt 0,5
5 10
Air limbah domestik Rumah Susun Wonorejo tersebut diolah secara biologi, yaitu menggunakan trickling filter dengan media batu apung yang
berdiameter 3-5 cm. Proses peneliti untuk mendapatkan penyisihan BOD dan TSS yang maksimum dengan memvariasikan debit aliran dan rasio resirkulasi. Hasil
penelitian dengan memanfaatkan menggunakan trickling filter sebagai instalasi