Fakor-Faktor Yang Mempengaruhi Mekanisme Proses Aerob Mikroorganisme Dalam Pengolahan Air limbah Secara Biologi

8 secara bebas tersuspensi didalam air limbah. Mikroorganisme-mikroorganisme dapat keluar melalui aliran keluar air limbah sehingga densitas bakteri dalam reaktor harus dikontrol. Pada proses aliran lambat, pertumbuhn bakteri mungkin cukup untuk menggantikan kehilangan bakteri akibat aliran keluar Pada proses dengan kecepatan tinggi dan waktu tinggal hidrolik pendek, pengembalian atau recycling bakteri merupakan cara yang paling banyak digunakan untuk mengontrol densitas bakteri di dalam reaktor Kanisius, 2005. b. Pertumbuhan Bakteri Melekat attached growth process Dalam attached growth process, misalanya proses trickling filters, mikroorganisme tumbuh di permukaan beberapa bahan pendukung di dalam reaktor. Mikroorganisme tersebut tidak terbawa keluar sehingga tidak dibutuhkan pengembalian massa bakteri. Dalam proses ini, biasanya digunakan batu-batuan sebagai bahan pengisi. Selain bahan-bahan pengisi alam, saat ini mulai banyak digunakan bahan-bahan pengisi plastik karena memiliki densitas packing yang lebih tinggi dan volume reaktor yang diperlukan untuk kapasitas yang sama lebih kecil. Plastik pengisi dapat digunakan baik dalam proses aerob maupun anaerob Kanisius, 2005.

2.2.2 Fakor-Faktor Yang Mempengaruhi Mekanisme Proses Aerob

a. Temperatur Temperatur tidak hanya mempengaruhi aktivitas metabolisme dari populasi mikroorganisme, tetapi juga mempengaruhi beberapa faktor seperti kecepatan 9 transfer gas dan karakteristik pengendapan lumpur. Temperatur optimum untuk mikroorganisme dalam proses aerob tidak berbeda dengan proses anaerob. b. pH Nilai pH merupakan faktor kunci pertumbuhan mikroorganisme. Beberapa bakteri dapat hidup pada pH 9,5 dan di bawah 4,0. Secara umum pH optimum bagi pertumbuhan mikroorganisme adalah sekitar 6,5-7,5. c. Waktu Tinggal Hidrolis Waktu tinggal hidrolis adalah waktu perjalanan limbah cair di dalam reaktor atau lamanya proses pengolahan limbah cair tersebut. Semakin lama waktu tinggal, maka penyisihan yang terjadi akan semakin besar. Sedangkan waktu tinggal pada reaktor aerob sangat bervariasi Wahyuningsih, 2006. d. Nutrien Selain kebutuhan karbon dan energi, mikroorganisme juga membutuhkan nutrient untuk sintesa sel pertumbuhan. Kebutuhan nutrient tersebut dinyatakan dalam bentuk perbandingan antara karbon dan nitrogen serta phosphor yang merupakan nutrient anorganik utama yang diperlukan mikroorganisme dalam bentuk BOD : N : P .

2.2.3 Mikroorganisme Dalam Pengolahan Air limbah Secara Biologi

Mikroba adalah jasad hidup yang memerlukan sumber nutrien dan lingkungan kehidupan yang sesuai untuk aktivitasnya metabolisme, perkembangbiakkan dan penyebaran. Karena di dalam air kadang-kadang 10 didapatkan sejumlah benda asing yang mungkin bersifat racun, maka harus dapat dikontrol sebaik-baiknya. Proses pengolahan limbah secara biologi akan menghasilkan indikator biologi yang terdiri dari jenis-jenis mikroba yang berperan. Mikroba tersebut tergolong dalam bakteria, mikroalgae dan protozoa. Selain mikroba tersebut adapula jasad lain yang ikut aktif, walaupun tidak merupakan jasad utama seperti jamur, serangga air dan hewan lainnya Anonim, 2007. Bakteri diperlukan untuk menguraikan bahan organik yang ada di dalam air limbah. Oleh karena itu, diperlukan jumlah bakteri yang cukup untuk menguraikan bahan-bahan tersebut. Bakteri itu sendiri akan berkembang biak apabila jumlah makanan yang terkandung di dalamnya cukup tersedia, sehingga pertumbuhan bakteri dapat dipertahankan secara konstan.

2.3 Trickling Filter