Media Filter Resirkulasi TINJAUAN PUSTAKA

19 jenis media, jenis bahan organik, temperatur, dan kondisi alami pertumbuhan biologis. 3. Memerlukan perhatian teratur dari operator. 4. Timbulnya clogging relatif tinggi. 5. Membutuhkan beban rendah tergantung pada media. 6. Fleksibilitas dan pengaturan terbatas jika dibandingkan dengan proses lumpur aktif. 7. Problem bau busuk. 8. Permasalahan keong siput.

2.4 Media Filter

Media filter ideal adalah suatu bahan yang memiliki area permukaan tinggi per unit volume, rendah biayanya, memiliki daya tahan yang tinggi, dan tidak mudah tersumbat. Sebaiknya dipakai dengan ukuran 2-4 inchi 5-10 cm, karena akan menyediakan permukaan yang cukup luas untuk tempat bertumbuhnya mikroorganisme dan memberikan celah untuk masuknya udara. Sebagai jenis filter yang banyak digunakan saat ini adalah batu dan plastik. Jenis batu apung karena memiliki beberapa keuntungan yaitu harga yang lebih murah dan mudah didapat, memiliki luas permukaan yang besar serta berpori banyak sehingga bakteri yang menempel pada permukaan media lebih banyak dari pada permukaan batu yang licin dan air limbah dapat terdegradasi lebih sempurna. Sedangkan plastik memiliki keuntungan yaitu beratnya lebih ringan dan bisa 20 bekerja pada ketinggian menara filter sampai 12 meter sedangkan batu hanya sampai 1 – 2,5 meter. Menurut Wahyuningsih 2006 dalam Bowo Djoko 1995 bahwa media filter biasanya mempunyai ukuran media 25-100 mm. Kedalaman media berkisar 0,9-2,5 m rata-rata 1,8 m. Media filter dapat berupa batu atau plastik. Kedalaman dapat mencapai 12 m yang disebut tower trickling filter.

2.5 Resirkulasi

Resirkulasi adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi removal dalam proses trickling filter sehingga tingkat pengolahan yang diinginkan dapat tercapai. Fungsi dari resirkulasi yang utama adalah untuk menaikkan kebasahan media filter dengan mengatur kecepatan aliran limbah sebaik-baiknya sehingga diperoleh ketebalan biofilm yang merata dan dapat meningkatkan kerja filter serta menghindari sloughing Wahyuningsih, 2006. Pertimbangan resirkulasi didasarkan pada faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya pengolahan dengan resirkulasi, antara lain: a. Bahan organik di dalam effluen filter yang diresirkulasi, dimasukkan kembali sehingga terjadi kontak dengan bahan biologis di dalam filter lebih dari satu kali. Hal ini menambahkan waktu kontak dengan mikroorganisme. b. Jika resirkulasi dialirkan melalui bak sedimentasi, aliran ini akan mengencerkan aliran air buangan dengan beban yang kecil. Hal ini 21 membantu menjaga kondisi filter tetap baik selama periode fluktuasi pembebanan. c. Resirkulasi memperbaiki pendistribusian di atas permukaan filter memperkecil kecenderungan clogging dan membantu mengontrol filter, dengan rasio resirkulasi 1 sampai 2 Metcalf Eddy, 2003

2.6 Landasan Teori