32
4.2 Pengaruh Rasio Resirkulasi R Terhadap Persen Penyisihan BOD
Air Limbah Domestik
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dengan resirkulasi 0,5 dan pada debit aliran 300 mlmenit diperoleh kemampuan penyisihan BOD sebesar 73,58.
Apabila rasio resirkulasi dinaikkan menjadi 1,5 dengan debit aliran yang sama 300 mlmenit maka kemampuan penyisihan BOD naik menjadi 79,03 akan
tetapi bila rasio resirkulasi dinaikkan lagi menjadi 2,5 maka kemampuan penyisihan BOD akan turun menjadi 77,87. Secara keseluruhan dapat dilihat
pada Grafik 4.2 berikut ini.
Grafik 4.2 Hubungan Antara Rasio resirkulasi R dengan Persen Penyisihan BOD Pada Berbagai Debit mlmenit
Dari Grafik 4.2 diatas dapat dilihat bahwa persen penyisihan BOD air limbah domestik Rumah Susun Wonorejo dengan menggunakan Trickling filter
terbaik terjadi pada rasio resirkulasi 1,5 dengan debit aliran 100 mlmenit. Penyisihan terbaik BOD terjadi pada rasio resirkulasi 1,5 dengan debit aliran 100
mlmenit yaitu sebesar 84,11. Apabila rasio resirkulasi dinaikkan menjadi
33 masing-masing 0,5, 1,0 dan 1,5 dengan debit aliran yang sama pula 100 mlmenit
terjadi kenaikkan kemampuan penyisihan BOD sebesar 77,46 , 82,07 dan 84,11, karena pada rasio resirkulasi
yang kecil mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh semakin kecil debit yang dikembalikan akan semakin lama juga
waktu tinggal air limbah dalam kolom Trickling Filter tersebut sehingga kemampuan penyisihan BOD oleh bakteri semakin meningkat, karena terjadi kontak yang lama
antara air limbah dengan bakteri yang menempel pada media batu apung dalam bentuk film yang tebal. Mikroorganisme yang tumbuh melekat sebagai film pada
permukaan filter batu apung melakukan oksidasi didalam air limbah dan oksigen dari udara, hal ini menyebabkan mikroorganisme berkembang dengan baik sehinga
lapisan film atau lendir semakin tebal. Pada rasio resirkulasi dinaikkan lagi menjadi 2,0 dan 2,5 maka kemampuan
penyisihan BOD mengalami penurunan sebesar 81,56 dan 81,04 karena adanya penambahan debit aliran yang dikembalikan dalam jumlah besar, hal ini dapat
menyebabkan kondisi bakteri butuh penyesuaian lagi dan tidak stabil. Dengan bertambahnya debit aliran yang besar sehingga waktu tinggal air limbah dalam kolom
Trickling Filter semakin pendek, karena kontak antara bakteri dengan air limbah semakin cepat,
sehingga kemampuan bakteri dalam penyisihan BOD belum berjalan dengan baik.
34
4.3 Pengaruh Debit ml menit Terhadap Persen Penyisihan TSS Air