28
Frederick Herzberg dalam Hartono dan Setiawan2013 menyebutkan komponen-komponen yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain sebagai berikut.
1 Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri Artinya kondisi pekerjaan dalam perusahaan nyaman bagi karyawan
dalam bekerja dan perusahaan menghadirkan kondisi pekerjaan yang menantang untuk menggunakan kemampuan dan keterampilan yang
karyawan miliki. 2 Kepuasan terhadap rekan kerja dan atasan
Artinya rekan kerja yang saling membantu dan mendukung dalam bekerja, serta atasan menghargai dan memberikan kesempatan bagi karyawan
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 3 Kepuasan terhadap supervisor
Artinya supervisor memberitahu dan memberikan arahan kepada karyawancara untuk meningkatkan kinerja, dan supervisor mau
mendengarkan keluhan karyawan dan dengan bijaksana tidak memaksakan kehendaknya.
2.2 Gaya Kepemimpinan
2.2.1 Pengertian gaya kepemimpinan
Robbins dan Judge 2015:249 pemimpin adalah orang yang mempunyai tugas untuk mengarahkan dan membimbing bawahan dan mampu memperoleh
dukungan bawahan sehingga dapat menggerakkan bawahan ke arah pencapaian
29
tujuan organisasi.Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan yang ditetapkan.Zainal dkk
2014:42 gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai. Marzuki dalam
Riyanti 2012 gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain.
Davis dan Newstrom dalam Intifada 2013 gaya kepemimpinan adalah suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut kemampuannya
dalam memimpin. Ardana dkk 2012:181 mengemukan gaya kepemimpinan ialah pola perilaku yang akan ditunjukkan oleh pemimpin dalam mempengaruhi orang lain
atau karyawan. Sarita dan Dian 2009 Gaya kepemimpinan merupakan suatu model kepemimpinan dimana pemimpin memiliki kemampuan untuk mempengaruhi suatu
kelompok demi pencapaian tujuan. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud
dengan gaya kepemimpinan adalah pola perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku
para anggota bawahannya agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.
2.2.2 Tipe Gaya Kepemimpinan
Pendekatan yang digunakan untuk membedakan kepemimpinan. Salah satunya yang umum dikenal adalah yang menyatakan bahwa para pemimpin pada
30
dasarnya dapat dikategorikan menjadi lima tipe menurut Djatmiko yang dikutip oleh Ardana, dkk 2009:97 adalah sebagai berikut.
1 Tipe otokratik Ciri-cirinya antara lain : mengambil keputusan sendiri, memusatkan
kekuasaan dan pengambilan keputusan pada dirinya, bawahan melakukan apa sepenuhnya, dan biasanya berorientasi pada kekuasaan.
2 Tipe paternalistik Ciri-cirinya antara lain : mengambil keputusan cenderung menggunakan
cara sendiri tanpa melibatkan bawahan, hubungan dengan bawahan bersifat bapak-anak, berusaha memenuhi kebutuhan fisik anak buah untuk
mencari perhatian dan tanggung jawab mereka, orientasinya adalah menjaga hubungan yang baik dengan anak buah.
3 Tipe karismatis Ciri-cirinya diantaranya : memelihara hubungan dengan bawahan agar
pelaksanaan tugas dapat terselenggara dengan baik sekaligus memberi kesan bahwa hubungan tersebut berbasis pada relasionalitas bukan
kekuasaan. 4 Tipe laisses faire Free Reign
Ciri-cirinya antara lain : menghindari penumpukan kekuasaan dengan jalan mendelegasikan kepada bawahan, tergantung pada kelompok dalam
31
menentukan tujuan dan penyelesaian masalah, efektif bila di lingkungan profesional yang bermotivasi tinggi.
5 Tipe demokratis Partisipatif Ciri-cirinya antara lain : membagi tanggung jawab pengambilan keputusan
dengan kelompok, mengembangkan tanggung jawab kelompok untuk menyelesaikan tugas, memakai pujian dan kritik meski pengambilan
keputusan dilimpahkan, namun tanggung jawab tetap pada pimpinan. Menurut Ardana, dkk 2009:99 tipe-tipe kepemimpinan adalah sebagai
berikut. 1 Visionary atau kepemimpinan dengan visi, yang mampu membawa orang
ke tujuan impian bersama. Tipe ini dibutuhkan saat terjadi ketidakpastian atau dibutuhkannya perubahan.
2 Coaching atau kepemimpinan dengan gaya pembinaan, yang lebih mengutamakan hubungan interpersonal untuk mencapai tujuan organisasi,
sangat cocok untuk melestarikan kemapanan. 3 Affiliate atau kepemimpinan kerjasama, yang lebih mengutamakan
harmoni, sangat tepat digunakan pada masa-masa susah dan memotivasi tim yang sedang krisis.
32
4 Democratic atau kepemimpinan demokrasi, yang mengedepankan
pendapat dan pandangan semua orang, konsensus dan keinginan adalah pendapat tertinggi.
5 Pacesetting atau kepemimpinan memacu kemajuan, sangat dibutuhkan untuk memotivasi tim mengejar ketertinggalan atau mencapai target yang
luar biasa. 6 Comanding atau kepemimpinan otoriter, yang lebih umum dipakai untuk
mengatasi kemelut internal. Hasibuan2014:107 ada duagaya kepemimpinan yang biasadigunakan oleh
seorang pemimpin dalam mengarahkan atau mempengaruhibawahan sebagai berikut. 1 Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas Task Oriented Style.
Dalam gaya kepemimpinanini, seorang manajer akan mengarahkan danmengawasi bawahannya secara ketat dalam melaksanakan tugas
danmenekankan pentingnya melaksanakan tugas seoptimal mungkin agarhasilnya sesuai dengan harapan manajer. Manajer dengan gaya ini
lebihmengutamakan keberhasilan pekerjaan daripada pengembangan kemampuanbawahan.
2 Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja Employee Oriented Style.Manajer dengan gaya kepemimpinan ini berusaha mendorong
danmemotivasi bawahannya
untuk bekerja
dengan baik.
33
Merekamengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan yang menyangkuttugas atau pekerjaan bawahan. Disini hubungan pemimpin
dan bawahan terasasangat akrab, saling percaya, dan saling menghargai. Sutrisno 2014:222 adapun tipe gaya kepemimpinan yang ada, sebagai
berikut. 1 Gaya persuasif, yaitu gaya memimpin dengan melakukan bujukan atau
ajakan. 2 Gaya refresif, yaitu gaya kepemimpinan dengan memberikan tekanan-
tekanan, ancaman-ancaman, sehingga bawahan ketakutan. 3 Gaya partisipatif, yaitu gaya kepemimpinan dengan memberikan
kesempatan bawahan secara fisik maupun mental untuk berperan dalam organisasi.
4 Gaya inovatif, yaitu pemimpin yang berusaha keras mewujudkan usaha- usaha pembaruan
5 Gaya investigatif, yaitu gaya pemimpin dengan rasa penuh kecurigaan terhadap bawahannya sehingga menimbulkan yang menyebabkan
kreativitas, inovasi, serta inisiatif dari bawahan kurang berkembang, karena bawahan takut melakukan kesalahan.
6 Gaya inspektif, yaitu pemimpin yang suka melakukan acara-acara protokoler, menuntut penghormatan bawahan, atau pemimpin yang senang
dihormati.
34
7 Gaya motivatif, yaitu pemimpin yang dapat mengkomunikasikan ide, program, dan kebijakannya kepada bawahan dengan baik.
8 Gaya naratif, yaitu pemimpin yang banyak bicara namun tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan.
9 Gaya edukatif, yaitu gaya memimpin yang suka melakukan pengembangan
bawahan dengan
memberikan pendidikan
dan keterampilan kepada bawahan.
10 Gaya retrogresif, yaitu pemimpin yang tidak suka melihat bawahan maju, apalagi melebihi dirinya.
2.3 Iklim Organisasi