25
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Kepuasan kerja karyawan
2.1.1 Pengertian kepuasan kerja
Mangkunegara 2009:117 kepuasan kerja adalah suatu perasaan seseorang yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang berhubungan dengan
pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya.Handoko 2014:193 menyatakan kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.Siagian 2011:295 berpendapat bahwa kepuasan kerja merupakan cara pandang seseorang
baik yang bersifat positif maupun negatif tentang pekerjaannya. Zainal dkk 2014:246 menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah penilaian dari pekerja tentang
seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.Gomes dalam Kusmaningtyas 2013 menyatakan kepuasan kerja merupakan suatu refleksi
terhadap terpenuhinya kebutuhan dan keinginan individu yang didapat dari pekerjaannya.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa kepuasan kerja karyawan adalah tentang perasaan senang atau tidak senang yang dirasakan karyawan
terhadap berbagai aspek pekerjaannya.
26
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
Fredrick Herzberg dalam Robbins dan Judge 2015:130 mengemukakan salah satu teori kepuasan kerja yang disebut dengan Teori Dua Faktor.Herzberg
menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara pada bagian lain ada pula faktor lain yang menyebabkan
ketidakpuasan. Dengan kata lain kepuasan dan ketidakpuasan kerja berhubungan satu sama lain.Teori dua faktor meliputi dua hal sebagai berikut.
1 Faktor murni hygiene factor Merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan atau mencegah
ketidakpuasan. Faktor ini adalah faktor ekstrinsik pekerjaan yang meliputi: mutu pengawasan, gaji, kebijakan perusahaan, kondisi fisik
kerja, hubungan dengan orang lain, dan keamanan pekerjaan. 2 Faktor motivasi
Merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri atau dengan hasil yang secara langsung dapat diperoleh dari pekerjaannya.
Faktor ini adalah faktor intrinsik yang meliputi: kesempatan kenaikan pangkat, peluang pertumbuhan pribadi, pengakuan, tanggung jawab, dan
pencapaian. Sutrisno 2014:80 mengemukakan faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan
kerja adalah sebagai berikut.
27
1 Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan, yang meliputi minat, ketenteraman dalam kerja, sikap terhadap
kerja, bakat, dan keterampilan. 2 Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial
antarkaryawan maupun karyawan dengan atasan. 3 Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara,
kondisi kesehatan karyawan, dan umur. 4 Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan
serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, dan
promosi. Mullins dan Steers dalam Irsan 2011 mengemukakan bahwa faktor penentu
kepuasan kerja meliputi struktur organisasi, karakteristik karyawan, motivasi kerja, disain pekerjaan, iklim organisasi, perilaku pemimpin atau kepemimpinan. Menurut
Lehal dalam Bhutto et al. 2012 mengemukakan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kepuasan kerja yang meliputi pekerjaan itu sendiri work itself, pengawasan
supervision, rekan kerja co-worker, kompensasi compensation, promosi promotions, dan keamanan kerja job security.
28
Frederick Herzberg dalam Hartono dan Setiawan2013 menyebutkan komponen-komponen yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain sebagai berikut.
1 Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri Artinya kondisi pekerjaan dalam perusahaan nyaman bagi karyawan
dalam bekerja dan perusahaan menghadirkan kondisi pekerjaan yang menantang untuk menggunakan kemampuan dan keterampilan yang
karyawan miliki. 2 Kepuasan terhadap rekan kerja dan atasan
Artinya rekan kerja yang saling membantu dan mendukung dalam bekerja, serta atasan menghargai dan memberikan kesempatan bagi karyawan
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 3 Kepuasan terhadap supervisor
Artinya supervisor memberitahu dan memberikan arahan kepada karyawancara untuk meningkatkan kinerja, dan supervisor mau
mendengarkan keluhan karyawan dan dengan bijaksana tidak memaksakan kehendaknya.
2.2 Gaya Kepemimpinan