34
7 Gaya motivatif, yaitu pemimpin yang dapat mengkomunikasikan ide, program, dan kebijakannya kepada bawahan dengan baik.
8 Gaya naratif, yaitu pemimpin yang banyak bicara namun tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan.
9 Gaya edukatif, yaitu gaya memimpin yang suka melakukan pengembangan
bawahan dengan
memberikan pendidikan
dan keterampilan kepada bawahan.
10 Gaya retrogresif, yaitu pemimpin yang tidak suka melihat bawahan maju, apalagi melebihi dirinya.
2.3 Iklim Organisasi
2.3.1 Pengertian iklim organisasi
Menurut Nitisemito dalam Khaeron 2009 iklim organisasi adalah kondisi atau keadaan dalam organisasi, baik dalam arti fisik maupun psikis yang
mempengaruhi suasana hati orang yang bekerja.Wirawan 2009:122 iklim organisasi adalah presepsi anggota organisasi secara individual atau kelompok dan mereka
secara tetap berhubungan dengan organisasi misalnya pemasok, konsumen, dan kontraktor, mengenai yang ada atau terjadi dilingkungan internal organisasi secara
rutin, yang mempengaruhi sikap dan perilaku organisasi yang kemudian menentukan kinerja organisasi.
Davis dan Newstrom dalam Kusmaningtyas 2013 iklim organisasi merupakan karakteristik yang membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya
35
yang dapat mempengaruhi karyawan sehingga bersedia bekerja dengan rela tanpa dipaksa.Singh et al. 2011 mendefinisikan iklim organisasi sebagai relatively
enduring quality of the internal environment of an organization that is experienced by its members, influences their behavior, and can be described in terms of the values of
a particular set of characteristics or attitudes of the organization kualitas yang relatif abadi dari lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggotanya,
mempengaruhi perilaku mereka, dan dapat digambarkan dalam hal nilai-nilai set tertentu karakteristik sikap dari organisasi.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan iklim organisasi adalah persepsi karyawan mengenai suasana di lingkungan
dalam organisasi tempat mereka bekerja yang mempengaruhi perilaku mereka dalam melakukan pekerjaan dan tujuan organisasi.
2.3.2 Dimensi Iklim Organisasi
Suliman dan Obaidli dalam Mei Teh 2014 memperkenalkan empat dimensi iklim organisasi yang terdiri dari pengambilan keputusan, penghargaan kinerja,
keadilan organisasi, dan kesempatan untuk berinovasi. Greenberg dan Bron dalam Intifada 2013 yang menyebutkan beberapa
dimensi iklim organisasi adalah sebagai berikut.
36
1 Kepemimpinan Perilaku atau pola interaksi seorang pimpinan dalam mengkoordinasikan
dan menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi. 2 Kepercayaan
Adanya sikap saling percaya antara karyawan dan pimpinan dengan tetap mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang penuh keyakinan
dan kepercayaan. 3 Pembuatan keputusan bersama atau dukungan
Para karyawan disemua tingkat organisasi harus diajak komunikasi dan konsultasi mengenai semua masalah dalam semua kebijakan organisasi
yang relevan dengan kedudukan mereka dan berperan serta dalam pembuatan keputusan dan penetapan tujuan.
4 Kejujuran Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan yang
mewarnai hubungan antar karyawan di dalam organisasi, dimana karyawan mampu mengatakan apa yang ada dipikiran mereka.
5 Komunikasi Karyawan berhak mengetahui akan informasi yang berhubungan dengan
tugas dan wewenang mereka. 6 Fleksibilitas atau otonomi
Karyawan memiliki keotonomian dalam tugas pekerjaan sendiri-sendiri, serta mempunyai kekuatan pada diri sendiri yang mana dapat menerima
37
atau menebak saran dengan pikiran terbuka.Artinya karyawan memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapat.
7 Resiko pekerjaan Karyawan menyadari akan resiko pekerjaan dengan tetap berkomitmen
dan loyal terhadap perusahaan.
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Iklim Organisasi