DINAMIKA HUBUNGAN KEMATANGAN BERAGAMA DENGAN HIPOTESIS

sehingga ia secara aktif akan selalu progresif meningkatkan penghayatan dan pengamalannya di dalam beragama.

D. DINAMIKA HUBUNGAN KEMATANGAN BERAGAMA DENGAN

KONSEP DIRI Seseorang yang memiliki kematangan beragama akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat. Selain itu, orang yang matang dalam beragama akan selalu mencoba patuh terhadap ajaran agamanya tersebut Indirawati, 2006 Banyak bukti yang menyebutkan bahwa orang yang banyak melakukan ritual keagamaan mendapatkan pengaruh positif bagi perilakunya dan cukup membuat kondisi kesehatan mereka stabil dan bahkan membaik dibandingkan mereka yang tidak melakukan Indirawati, 2006. Selain itu, seseorang yang memiliki kematangan beragama juga cenderung memiliki strategi coping yang baik dimana coping merupakan proses aktivitas kognitif dan perilaku Indirawati, 2006. Pengaruh positif bagi perilaku seseorang dan proses kognitif yang baik yang dimiliki oleh seseorang yang rajin melakukan ritual keagamaannya berkaitan dengan konsep diri seseorang. Dimana perilaku dan proses kognitif yang positif tersebut mempengaruhi pembentukan konsep diri yang juga positif pada diri seseorang. Bagan 1. Hubungan Kematangan Beragama dan Konsep Diri

E. HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara kematangan beragama dengan konsep diri. Semakin tinggi kematangan beragama maka semakin konsep dirinya semakin baik. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah kematangan beragama, maka konsep dirinya semakin buruk. Kematangan beragama  Terbuka pada pengalaman.  Berpengaruh positif pada kognisi dan perilaku. Konsep diri positif 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITAN

Penelitian tentang hubungan antara kematangan beragama dengan konsep diri pada remaja yang menjadi narapidana ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif Korelasional. Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan analisis dengan menggunakan data-data numerik. Data-data ini kemudian diolah dengan perhitungan statistik. Penelitian korelasional melihat hubungan antara variasi suatu variabel dengan variasi variabel lainnya yang didasarkan pada koefisien korelasi. Azwar, 1998

B. VARIABEL PENELITIAN

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung sebagai berikut: Variabel bebas X : kematangan beragama Variabel tergantung Y : konsep diri

C. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional variabel penelitian ini yaitu konsep diri dan kematangan beragama. Definisi operasional ini diambil berdasarkan karakteristik variabel, skala yang digunakan, dan skor yang diperoleh.