58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah usaha mikro jasa laundry kiloan yang ada di daerah kecamatan Tenggilis Mejoyo,
Surabaya. Usaha mikro laundry kiloan ini asal mulanya merupakan usaha sampingan keluarga selain pedagang, buruh atau karyawan. Namun, dalam
perkembangannya, usaha mikro laundry kiloan ini mengalami kemajuan dengan pesat dari tahun ke tahun, dan usaha tersebut semakin menjamur di
lingkungan masyarakat di daerah kecamatan Tenggilis Mejoyo. Hal ini dikarenakan, kebanyakan besar warga yang berada di daerah Tenggilis
Mejoyo cenderung atau bahkan mudah meniru orang lain dalam berusaha. Pada dasarnya semua pengusaha mikro jasa laundry yang berada di
daerah Kecamatan Tenggilis Mejoyo, telah mempunyai lokasi usaha yang cukup memadai karena kegiatan tersebut dilakukan dimasing-masing rumah
para pemiliknya ataupun dekat dengan rumah pemiliknya yang dekat dengan masyarakat konsumen yang sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan
konsumen.
4.1.2. Sejarah Singkat Objek Penelitian
Pada awalnya daerah Kecamatan Tenggilis Mejoyo adalah daerah pertanian, namun bukan berarti semua masyarakat sebagai petani. Hal ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59 dikarenakan kebanyakan pemilik lahan atau sawah tersebut menyewakan
tanahnya kepada petani atau penggarap. Berawal dari tahun 1975, munculah daerah industri atau pabrik di
sekitar Rungkut sekarang di kenal dengan kawasan Rungkut Industri sehingga mau tidak mau warga musiman pun mulai berdatangan dan
menetap di daerah sekitar Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Sekitar tahun 1996, banyak usaha laundry dan dryclean bermunculan.
Hanya saja para pelaku bisnis tersebut hanya menyalurkan jasa pada satu jenis bahan yang mungkin para konsumen kesulitan untuk mencucinya. Dan
bahkan usaha ini pun juga sangat berkembang pesat di daerah Tenggilis Mejoyo, karena masyarakat dibantu dalam kesulitannya pencucian
pakaian. Sekitar tahun 1998, munculah teknologi untuk membantu masyarakat
dalam memberi kemudahan masyarakat untuk mencuci yaitu mesin cuci. Namun, banyak kendala yang membuat hampir sebagian masyarakat tidak
menggunakannya melainkan memilih manual, karena harga mesin cuci belum terjangkau oleh masyarakat.
Pada tahun 2005, baru munculah pengusaha-pengusaha laundry kiloan hingga sekarang. Kebanyakan besar pelaku usaha ini dulunya memiliki
mesin cuci, yang kemudian dipergunakan untuk menghasilkan pendapatan keluarga. Para pengusaha ini, membantu masyarakat semua lapisan untuk
memberikan kepercayaan, layanan, dan kemudahan bagi masyarakat untuk mencuci pakaian yang dimana konsumen sangat sibuk dalam pekerjaannya.
Adapun latar belakang munculnya usaha mikro jasa ini, antara lain: 1.
Memanfaatkan gaya hidup malas mencuci.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60 2.
Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk
mencuci pakaian mereka, dan menyerahkannya pada usaha laundry kiloan.
3. Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah
menjadi kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit menjadi kering, oleh karenanya banyak yang
menyerahkan pakaian kotor mereka ke laundry-laundry 4.
Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
Hal inilah yang menjadikan para pemilik atau pelaku usah mikro jasa Laundry Kiloan membangun dan mendirikan usaha tersebut.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1. Uji Validitas