60 2.
Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk
mencuci pakaian mereka, dan menyerahkannya pada usaha laundry kiloan.
3. Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah
menjadi kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit menjadi kering, oleh karenanya banyak yang
menyerahkan pakaian kotor mereka ke laundry-laundry 4.
Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.
Hal inilah yang menjadikan para pemilik atau pelaku usah mikro jasa Laundry Kiloan membangun dan mendirikan usaha tersebut.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1. Uji Validitas
4.2.1.1. Uji Validitas Variabel Tingkat Pendidikan Pemilik X
1
Uji validitas pada variabel tingkat pendidikan pemilik X
1
dilakukan
dalam 1 satu putaran yang hasil pengujiannya akan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.1 : Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Pendidikan Pemilik X
1
Item Pernyataan
Corrected Item Total Correlation r-hitung
r
kritis
Keterangan X
1.1
X
1
.
2
X
1
.
3
X
1
.
4
X
1
.
5
0,635 0,757
0,534 0,749
0,575 0,30
0,30 0,30
0,30 0,30
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Sumber : Lampiran 2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61 Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa semua item
pernyataan pada variabel kompetensi X
1
adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation
r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30.
4.2.1.2. Uji Validitas Variabel Tingkat Pelatihan Pemilik X
2
Uji validitas pada variabel tingkat pelatihan pemilik X
2
dilakukan dalam 2 dua putaran yang hasil pengujiannya akan disajikan pada tabel
berikut : Tabel 4.2 : Hasil Uji Validitas Pada Variabel Tingkat Pelatihan Pemilik
X
2
Putaran Ke-1 Item
Pernyataan Corrected Item Total Correlation
r-hitung r
kritis
Keterangan X
2.1
X
2.2
X
2.3
X
2.4
0,710 0,242
0,572 0,360
0,30 0,30
0,30 0,30
Valid Tidak Valid
Valid Valid
Sumber : Lampiran 3.A Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa ada 1 satu item
pernyataan pada variabel tingkat pelatihan pemilik X
2
yang tidak valid yaitu X
2.2
, karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan kurang dari 0,30 sehingga item tersebut dieliminasi. Adapun hasil
uji validitas putaran ke-2 adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 : Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Pelatihan Pemilik X
2
Putaran Ke-2 Item
Pernyataan Corrected Item Total Correlation
r-hitung r
kritis
Keterangan X
2.1
X
2.3
X
2.4
0,507 0,712
0,504 0,30
0,30 0,30
Valid Valid
Valid
Sumber : Lampiran 3.B
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62 Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa item X
2.1,
X
2.3
dan X
2.4
pada variabel tingkat pelatihan pemilik X
2
adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation
r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30.
4.2.1.3. Uji Validitas Variabel Tingkat Pemahaman Pemilik X
3
Uji validitas pada variabel tingkat pemahaman pemilik X
3
dilakukan dalam 1 satu putaran yang hasil pengujiannya akan disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 4.4 : Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Pemahaman Pemilik X
3
Item Pernyataan
Corrected Item Total Correlation r-hitung
r
kritis
Keterangan X
3.1
X
3.2
X
3.3
X
3.4
0,720 0,622
0,708 0,524
0,30 0,30
0,30 0,30
Valid Valid
Valid Valid
Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa semua item
pernyataan pada variabel tingkat pemahaman pemilik X
3
adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan
lebih dari 0,30.
4.2.1.4. Uji Validitas Variabel Persepsi Pemilik Usaha Mikro Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y
Uji validitas pada variabel persepsi pemilik usaha makro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan Y dilakukan dalam 3 tiga
putaran yang hasil pengujiannya akan disajikan pada tabel berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63 Tabel 4.5 : Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Pemilik Usaha Mikro
Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y Putaran Ke-1
Item Pernyataan
Corrected Item Total Correlation r-hitung
r
kritis
Keterangan Y
1
Y
2
Y
3
Y
4
Y
5
Y
6
Y
7
Y
8
0,370 0,191
0,447 0,801
0,509 0,607
0,282 0,250
0,30 0,30
0,30 0,30
0,30 0,30
0,30 0,30
Valid Tidak Valid
Valid Valid
Valid Valid
Tidak Valid Tidak Valid
Sumber : Lampiran 5.A Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa ada 5 lima item
pernyataan pada variabel persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan Y adalah valid yaitu Y
1,
Y
3,
Y
4,
Y
5
dan Y
6
karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30. Sedangkan Y
2,
Y
7
dan Y
8
adalah tidak valid karena nilai Corrected Item Total Correlation
r-hitung yang dihasilkan kurang dari 0,30.
Item pernyataan yang dieliminasi dari validitas pada putaran ke-2 ini adalah item Y
2
karena memiliki nilai Corrected Item Total Correlation r- hitung paling kecil dibandingkan item lainnya. Adapun hasil uji validitas
putaran ke-2 adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64 Tabel 4.6 : Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Pemilik Usaha Mikro
Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y Putaran Ke-2
Item Pernyataan
Corrected Item Total Correlation r-hitung
r
kritis
Keterangan Y
1
Y
3
Y
4
Y
5
Y
6
Y
7
Y
8
0,248 0,401
0,753 0,504
0,676 0,401
0,370 0,30
0,30 0,30
0,30 0,30
0,30 0,30
Tidak Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Sumber : Lampiran 5.B Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa item
Y
3,
Y
4,
Y
5,
Y
6,
Y
7
dan Y
8
pada variabel persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan Y adalah valid, karena nilai Corrected Item
Total Correlation r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30. Sedangkan
item Y
1
adalah tidak valid, dan item tersebut tidak diikutsertakan pada uji validitas selanjutnya karena memiliki nilai Corrected Item Total Correlation
r-hitung paling kecil dibandingkan item lainnya. Adapun hasil uji validitas putaran ke-3 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 : Hasil Uji Validitas Persepsi Pemilik Usaha Mikro Dalam
Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y Putaran Ke-3
Item Pernyataan
Corrected Item Total Correlation r-hitung
r
kritis
Keterangan Y
3
Y
4
Y
5
Y
6
Y
7
Y
8
0,347 0,678
0,426 0,801
0,507 0,457
0,30 0,30
0,30 0,30
0,30 0,30
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Sumber : Lampiran 5.C Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa item Y
3,
Y
4,
Y
5,
Y
6,
Y
7
dan Y
8
pada variabel persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
65 informasi akuntansi keuangan Y adalah valid, karena nilai Corrected Item
Total Correlation r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30.
4.2.1.5. Uji Validitas Variabel Penerapan Pencatatan Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Z
Uji validitas pada variabel penerapan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikro Z dilakukan dalam 2 dua putaran yang hasil
pengujiannya akan disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.8 : Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Pencatatan Laporan
Keuangan Pada Usaha Mikro Z Putaran Ke-1 Item
Pernyataan Corrected Item Total Correlation
r-hitung r
kritis
Keterangan Z
1
Z
2
Z
3
Z
4
0,167 0,549
0,420 0,399
0,30 0,30
0,30 0,30
Tidak Valid Valid
Valid Valid
Sumber : Lampiran 6.A Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa item pernyataan Z
2,
Z
3
dan Z
4
pada variabel penerapan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikro Z adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation r-
hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30. Sedangkan item Z
1
tidak diikutsertakan karena memiliki nilai Corrected Item Total Correlation r-
hitung paling kecil dibandingkan item lainnya. Adapun hasil uji validitas putaran ke-2 adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
66 Tabel 4.9 : Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Pencatatan Laporan
Keuangan Pada Usaha Mikro Z Putaran Ke-2 Item
Pernyataan Corrected Item Total Correlation
r-hitung r
kritis
Keterangan Z
2
Z
3
Z
4
0,469 0,408
0,533 0,30
0,30 0,30
Valid Valid
Valid
Sumber : Lampiran 6.B Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa item
Z
2,
Z
3
dan Z
4
pada variabel penerapan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikro Z adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung
yang dihasilkan lebih dari 0,30.
4.2.2. Uji Reliabilitas
Adapun hasil uji reliabilitas pada variabel tingkat pendidikan pemilik X
1
, tingkat pelatihan pemilik X
2
, tingkat pemahaman pemilik X
3
, persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi akuntansi
keuangan Y dan penerapan pencatatan laporan keuangan keuangan dalam pada usaha mikro Z :
Tabel 4.10 : Hasil Uji Reliabilitas No
Variabel-Variabel Penelitian r alpha
r kritis 1.
2. 3.
4.
5. Tingkat Pendidikan Pemilik X
1
Tingkat Pelatihan Pemilik X
2
Tingkat Pemahaman Pemilik X
3
Persepsi Pemilik Usaha Makro Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y
Penerapan pencatatan Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Z
0,843 0,732
0,819 0,775
0,642 0,60
0,60 0,60
0,60
0,60 Sumber : Lampiran 2 sd Lampiran 6
Hasil uji reliabilitas di atas menyebutkan bahwa variabel tingkat pendidikan pemilik X
1
, tingkat pelatihan pemilik X
2
, tingkat pemahaman
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
67
pemilik X
3
, persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi
akuntansi keuangan Y, dan penerapan pencatatan laporan keuangan pada
usaha mikro Z mempunyai nilai r alpha lebih besar dari 0,60, sehingga variabel-variabel tersebut dinyatakan reliabel.
4.2.3. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden 4.2.3.1. Tingkat Pendidikan Pemilik X
1
Pendidikan merupakan proses pengembangan pribadi, cara belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya. Dimana fungsi pendidikan memberikan
kondisi yang menunjang perkembangan segala aspek kepribadian manusia sehingga tercipta kehidupan yang sejahtera Kiryanto, 2001:203. Variabel
tingkat pendidikan pemilik terdiri dari 5 lima item pernyataan, dan semuanya dinyatakan valid. Berikut ini distribusi frekuensi semua item
pernyataan tersebut : Tabel 4.11 : Distribusi Frekuensi Variabel Tingkat Pendidikan Pemilik
X
1
No Uraian
Skor Total
1 2
3 4
5 6
7 1
Pentingnya pendidikan dalam memimpin
perusahaan 2
10 11
55 4
20 3
15 20
100 2
Peran pendidikan dalam perkembangan usaha
4 20
9 45
4 20
3 15
20 100
3 Pendidikan formal
dalam peningkatan usaha
7 35
8 40
4 20
1 5
20 100
4 Pendidikan non formal
dalam peningkatan usaha
4 20
7 35
6 30
3 15
20 100
5 Pemanfaatan informasi
akuntansi dalam pendidikan
2 10
7 35
8 40
3 15
20 100
Rata-rata prosentase 19
42 26
13 100
Sumber : Lampiran 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
68 Berdasarkan tabel di atas menjelaskan jawaban responden menyebar
antara skor 4 sampai dengan skor 7 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jumlah responden yang menjawab skor 4 ”netral” sebesar 19, yang
artinya 19 responden cenderung memiliki tingkat pendidikan pemilik yang relatif sedang.
2. Jumlah responden yang menjawab skor 5 sd 7 ”cenderung setuju” sebesar 83, yang artinya 83 responden cenderung memiliki tingkat
pendidikan yang relatif tinggi. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
pengusaha mikro yang bergerak di bidang jasa laundry kiloan pencucian kiloan baju pada penelitian ini cenderung memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi.
4.2.3.2. Tingkat Pelatihan Pemilik X
2
Pelatihan merupakan upaya pembinaan dasar yang diperlukan oleh pemilik yang merangkap sebagai manajer dan karyawan, cara berfikir dan
berbuat, cara menggunakan mesin-mesin, cara menjual produk baru atau menunjukkan cara pegawai dan menilai pegawai. Dimaksudkan agar dapat
menguasai dan memperbaiki keterampilan dan teknik-teknik dalam melaksanakan suatu pekerjaan tertentu Dessler, 1997:263.
Variabel tingkat pelatihan pemilik terdiri dari 4 empat item pernyataan, dan item yang valid berjumlah 3 tiga item. Berikut ini
distribusi frekuensi ketiga item tersebut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
69 Tabel 4.12 : Distribusi Frekuensi Variabel Tingkat Pelatihan Pemilik X
2
No Uraian
Skor Total
1 2
3 4
5 6
7 1
Ikut serta dalam pelatihankursus
akuntansi non akuntansi
1 5
3 15
11 55
2 10
3 15
20 100
2 Pengaruh pelatihan
dalam kegiatan usaha 1
5 4
20 12
60 3
15 20
100 3
Pengaruh pelatihan dalam kemajuan
usaha 1
5 4
20 11
55 4
20 20
100 Rata-rata prosentase
1,67 6,67
31,67 41,67
16,67 100
Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas menjelaskan jawaban responden menyebar
antara skor 3 sampai dengan skor 7 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jumlah responden yang menjawab skor 3 ”cenderung tidak setuju”
sebesar 1,67, yang artinya 1,67 responden cenderung memiliki tingkat pelatihan yang masih rendah.
2. Jumlah responden yang menjawab skor 4 ”netral” sebesar 6,67, yang artinya 6,67 responden menyatakan bahwa tingkat pelatihan pemilik
relatif sedang. 3. Jumlah responden yang menjawab skor 5 sd 7 ”cenderung setuju”
sebesar 90,1, yang artinya 90,1 responden cenderung memiliki tingkat pelatihan yang relatif tinggi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengusaha mikro yang bergerak di bidang jasa laundry kiloan pencucian
kiloan baju pada penelitian ini cenderung memiliki tingkat pelatihan yang tinggi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
70
4.2.3.3. Tingkat Pemahaman Pemilik X
3
Pemahaman dalam teknologi informasi yang dimaksudkan adalah dimana para pemilik atau pelaku usaha yang merangkap sebagai manajer
ataupun karyawan diharapkan mampu dalam memahami informasi yang dihasilkan dari berbagai bidang, seperti di bidang teknologi ataupun bidang
pengetahuan Rifqi, 2009. Variabel tingkat pemahaman pemilik terdiri dari 4 empat item
pernyataan, dan semua item tersebut adalah valid. Berikut ini distribusi frekuensi keempat item tersebut :
Tabel 4.13 : Distribusi Frekuensi Variabel Tingkat Pemahaman Pemilik X
3
No Uraian
Skor Total
1 2
3 4
5 6
7 1
Pentingnya penggunaan teknologi informasi
dalam kegiatan usaha 9
45 7
35 4
20 20
100 2
Pentingnya pengetahuan di bidang
teknologi informasi 11
55 7
35 2
10 20
100 3
Pemahaman dan keterampilan teknologi
informasi dalam peningkatan efisiensi
dan efektifitas perusahaan
11 55
6 30
3 15
20 100
4 Pemahaman pengolahan
data dan informasi akuntansi keuangan
11 55
7 35
2 10
20 100
Rata-rata prosentase 52,5
33,75 13,75
100
Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas menjelaskan jawaban responden menyebar
antara skor 5 sampai dengan skor 7 yang artinya seluruh responden menyatakan bahwa pengusaha mikro yang bergerak di bidang jasa laundry
kiloan pencucian kiloan baju pada penelitian ini cenderung memiliki tingkat pemahaman yang tinggi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
4.2.3.4. Persepsi Pemilik Usaha Mikro Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y
Persepsi pemilik usaha kecil dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan merupakan proses kognitif dalam diri seorang pelaku usaha untuk
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan inderanya atas informasi akuntansi keuangan agar dapat memberi makna. Dalam hal ini, manajer
diharapkan dapat memahami, mengerti, dan mengingat kembali akan laporan keuangan Nurma, 2008.
Variabel persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan terdiri dari 8 delapan item pernyataan, dan item yang
valid berjumlah 6 enam item. Berikut ini distribusi frekuensi keenam item tersebut :
Tabel 4.14 : Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Pemilik Usaha Makro Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y
No Uraian
Skor Total
1 2
3 4
5 6
7 1
Pemahaman terhadap bentuk isi laporan
keuangan 1
5 7
35 11
55 1
5 20
100 2
Pemahaman terhadap Informasi Akuntansi
Keuangan 1
5 8
40 10
50 1
5 20
100 3
Pentingnya Informasi Akuntansi Keuangan
dalam pencatatan keuangan
4 20
7 35
8 40
1 5
20 100
4 Gambaran informasi
posisi keuangan neraca terhadap
kondisi perusahaan 2
10 12
60 5
25 1
5 20
100 5
Pentingnya informasi akuntansi dalam
pengambilan keputusan 12
60 8
40 20
100 6
Karakteristik laporan keuangan perusahaan
2 10
13 65
5 25
20 100
Rata-rata prosentase 8,33 49,17 39,17 3,33
100
Sumber : Lampiran 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72 Berdasarkan tabel di atas menjelaskan jawaban responden menyebar
antara skor 4 sampai dengan skor 7 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jumlah responden yang menjawab skor 4 ”netral” sebesar 8,33, yang
artinya 8,33 responden memiliki persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan yang relatif sedang.
2. Jumlah responden yang menjawab skor 5 sd 7 ”cenderung setuju” sebesar 91,67, yang artinya 91,67 responden cenderung memiliki
persepsi pemilik usaha makro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan yang positif.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengusaha mikro yang bergerak di bidang jasa laundry kiloan pencucian
kiloan baju pada penelitian ini cenderung memiliki persepsi pemilik usaha makro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan yang positif.
4.2.3.5. Penerapan Pencatatan Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Z
Penerapan pencatatan laporan keuangan usaha merupakan pemahaman atau perlakuan seorang pemilik dimana merangkap sebagai manajer ataupun
karyawan dapat mengolah dan mencatat informasi atau transaksi yang terjadi dalam usahanya. Pencatatan laporan keuangan sangat penting karena
merupakan penilaian kinerja suatu perusahaan ataupun usaha Purnomo, 2004.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73 Variabel penerapan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikro
terdiri dari 4 empat item pernyataan, dan item yang valid berjumlah 3 tiga item. Berikut ini distribusi frekuensi ketiga item tersebut :
Tabel 4.15 : Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan Pencatatan Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Z
No Uraian
Skor Total
1 2
3 4
5 6
7 1
Penerapan SAK ETAP dalam
perusahaan 2
10 15
75 3
15 20
100 2
Kebiasaan pencatatan laporan keuangan
2 10
7 35
9 45
2 10
20 100
3 Adanya permasalahan
dalam pencatatan laporan keuangan
2 10
7 35
8 40
3 15
20 100
Rata-rata prosentase 10 48,33 33,33 8,33
100
Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas menjelaskan jawaban responden menyebar
antara skor 1 sampai dengan skor 4 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jumlah responden yang menjawab skor 1 sd 3 ”cenderung setuju”
sebesar 91,66, yang artinya 91,66 responden belum menerapkan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikronya.
2. Jumlah responden yang menjawab skor 4 ”netral” sebesar 8,33, yang artinya 8,33 responden menyatakan bahwa penerapan pencatatan
laporan keuangan pada usaha mikro yang dijalankan relatif sedang. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
pengusaha mikro yang bergerak di bidang jasa laundry kiloan pencucian kiloan baju tidak memiliki pencatatan laporan keuangan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
4.3. Hasil Analisis 4.3.1. Uji Normalitas