Deskripsi Hasil Penelitian 1. Uji Validitas

60 2. Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka, dan menyerahkannya pada usaha laundry kiloan. 3. Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah menjadi kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit menjadi kering, oleh karenanya banyak yang menyerahkan pakaian kotor mereka ke laundry-laundry 4. Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Hal inilah yang menjadikan para pemilik atau pelaku usah mikro jasa Laundry Kiloan membangun dan mendirikan usaha tersebut. 4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1. Uji Validitas

4.2.1.1. Uji Validitas Variabel Tingkat Pendidikan Pemilik X

1 Uji validitas pada variabel tingkat pendidikan pemilik X 1 dilakukan dalam 1 satu putaran yang hasil pengujiannya akan disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.1 : Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Pendidikan Pemilik X 1 Item Pernyataan Corrected Item Total Correlation r-hitung r kritis Keterangan X 1.1 X 1 . 2 X 1 . 3 X 1 . 4 X 1 . 5 0,635 0,757 0,534 0,749 0,575 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 61 Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa semua item pernyataan pada variabel kompetensi X 1 adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30.

4.2.1.2. Uji Validitas Variabel Tingkat Pelatihan Pemilik X

2 Uji validitas pada variabel tingkat pelatihan pemilik X 2 dilakukan dalam 2 dua putaran yang hasil pengujiannya akan disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.2 : Hasil Uji Validitas Pada Variabel Tingkat Pelatihan Pemilik X 2 Putaran Ke-1 Item Pernyataan Corrected Item Total Correlation r-hitung r kritis Keterangan X 2.1 X 2.2 X 2.3 X 2.4 0,710 0,242 0,572 0,360 0,30 0,30 0,30 0,30 Valid Tidak Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 3.A Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa ada 1 satu item pernyataan pada variabel tingkat pelatihan pemilik X 2 yang tidak valid yaitu X 2.2 , karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan kurang dari 0,30 sehingga item tersebut dieliminasi. Adapun hasil uji validitas putaran ke-2 adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 : Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Pelatihan Pemilik X 2 Putaran Ke-2 Item Pernyataan Corrected Item Total Correlation r-hitung r kritis Keterangan X 2.1 X 2.3 X 2.4 0,507 0,712 0,504 0,30 0,30 0,30 Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 3.B Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 62 Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa item X 2.1, X 2.3 dan X 2.4 pada variabel tingkat pelatihan pemilik X 2 adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30.

4.2.1.3. Uji Validitas Variabel Tingkat Pemahaman Pemilik X

3 Uji validitas pada variabel tingkat pemahaman pemilik X 3 dilakukan dalam 1 satu putaran yang hasil pengujiannya akan disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.4 : Hasil Uji Validitas Variabel Tingkat Pemahaman Pemilik X 3 Item Pernyataan Corrected Item Total Correlation r-hitung r kritis Keterangan X 3.1 X 3.2 X 3.3 X 3.4 0,720 0,622 0,708 0,524 0,30 0,30 0,30 0,30 Valid Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa semua item pernyataan pada variabel tingkat pemahaman pemilik X 3 adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30. 4.2.1.4. Uji Validitas Variabel Persepsi Pemilik Usaha Mikro Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y Uji validitas pada variabel persepsi pemilik usaha makro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan Y dilakukan dalam 3 tiga putaran yang hasil pengujiannya akan disajikan pada tabel berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 63 Tabel 4.5 : Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Pemilik Usaha Mikro Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y Putaran Ke-1 Item Pernyataan Corrected Item Total Correlation r-hitung r kritis Keterangan Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 Y 7 Y 8 0,370 0,191 0,447 0,801 0,509 0,607 0,282 0,250 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Sumber : Lampiran 5.A Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa ada 5 lima item pernyataan pada variabel persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan Y adalah valid yaitu Y 1, Y 3, Y 4, Y 5 dan Y 6 karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30. Sedangkan Y 2, Y 7 dan Y 8 adalah tidak valid karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan kurang dari 0,30. Item pernyataan yang dieliminasi dari validitas pada putaran ke-2 ini adalah item Y 2 karena memiliki nilai Corrected Item Total Correlation r- hitung paling kecil dibandingkan item lainnya. Adapun hasil uji validitas putaran ke-2 adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 64 Tabel 4.6 : Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Pemilik Usaha Mikro Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y Putaran Ke-2 Item Pernyataan Corrected Item Total Correlation r-hitung r kritis Keterangan Y 1 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 Y 7 Y 8 0,248 0,401 0,753 0,504 0,676 0,401 0,370 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 5.B Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa item Y 3, Y 4, Y 5, Y 6, Y 7 dan Y 8 pada variabel persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan Y adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30. Sedangkan item Y 1 adalah tidak valid, dan item tersebut tidak diikutsertakan pada uji validitas selanjutnya karena memiliki nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung paling kecil dibandingkan item lainnya. Adapun hasil uji validitas putaran ke-3 adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 : Hasil Uji Validitas Persepsi Pemilik Usaha Mikro Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y Putaran Ke-3 Item Pernyataan Corrected Item Total Correlation r-hitung r kritis Keterangan Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 Y 7 Y 8 0,347 0,678 0,426 0,801 0,507 0,457 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 5.C Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa item Y 3, Y 4, Y 5, Y 6, Y 7 dan Y 8 pada variabel persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 65 informasi akuntansi keuangan Y adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30.

4.2.1.5. Uji Validitas Variabel Penerapan Pencatatan Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Z

Uji validitas pada variabel penerapan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikro Z dilakukan dalam 2 dua putaran yang hasil pengujiannya akan disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.8 : Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Pencatatan Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Z Putaran Ke-1 Item Pernyataan Corrected Item Total Correlation r-hitung r kritis Keterangan Z 1 Z 2 Z 3 Z 4 0,167 0,549 0,420 0,399 0,30 0,30 0,30 0,30 Tidak Valid Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 6.A Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa item pernyataan Z 2, Z 3 dan Z 4 pada variabel penerapan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikro Z adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation r- hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30. Sedangkan item Z 1 tidak diikutsertakan karena memiliki nilai Corrected Item Total Correlation r- hitung paling kecil dibandingkan item lainnya. Adapun hasil uji validitas putaran ke-2 adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 66 Tabel 4.9 : Hasil Uji Validitas Variabel Penerapan Pencatatan Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Z Putaran Ke-2 Item Pernyataan Corrected Item Total Correlation r-hitung r kritis Keterangan Z 2 Z 3 Z 4 0,469 0,408 0,533 0,30 0,30 0,30 Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 6.B Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa item Z 2, Z 3 dan Z 4 pada variabel penerapan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikro Z adalah valid, karena nilai Corrected Item Total Correlation r-hitung yang dihasilkan lebih dari 0,30.

4.2.2. Uji Reliabilitas

Adapun hasil uji reliabilitas pada variabel tingkat pendidikan pemilik X 1 , tingkat pelatihan pemilik X 2 , tingkat pemahaman pemilik X 3 , persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan Y dan penerapan pencatatan laporan keuangan keuangan dalam pada usaha mikro Z : Tabel 4.10 : Hasil Uji Reliabilitas No Variabel-Variabel Penelitian r alpha r kritis 1. 2. 3. 4. 5. Tingkat Pendidikan Pemilik X 1 Tingkat Pelatihan Pemilik X 2 Tingkat Pemahaman Pemilik X 3 Persepsi Pemilik Usaha Makro Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y Penerapan pencatatan Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Z 0,843 0,732 0,819 0,775 0,642 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 Sumber : Lampiran 2 sd Lampiran 6 Hasil uji reliabilitas di atas menyebutkan bahwa variabel tingkat pendidikan pemilik X 1 , tingkat pelatihan pemilik X 2 , tingkat pemahaman Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 67 pemilik X 3 , persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan Y, dan penerapan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikro Z mempunyai nilai r alpha lebih besar dari 0,60, sehingga variabel-variabel tersebut dinyatakan reliabel. 4.2.3. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden 4.2.3.1. Tingkat Pendidikan Pemilik X 1 Pendidikan merupakan proses pengembangan pribadi, cara belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya. Dimana fungsi pendidikan memberikan kondisi yang menunjang perkembangan segala aspek kepribadian manusia sehingga tercipta kehidupan yang sejahtera Kiryanto, 2001:203. Variabel tingkat pendidikan pemilik terdiri dari 5 lima item pernyataan, dan semuanya dinyatakan valid. Berikut ini distribusi frekuensi semua item pernyataan tersebut : Tabel 4.11 : Distribusi Frekuensi Variabel Tingkat Pendidikan Pemilik X 1 No Uraian Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Pentingnya pendidikan dalam memimpin perusahaan 2 10 11 55 4 20 3 15 20 100 2 Peran pendidikan dalam perkembangan usaha 4 20 9 45 4 20 3 15 20 100 3 Pendidikan formal dalam peningkatan usaha 7 35 8 40 4 20 1 5 20 100 4 Pendidikan non formal dalam peningkatan usaha 4 20 7 35 6 30 3 15 20 100 5 Pemanfaatan informasi akuntansi dalam pendidikan 2 10 7 35 8 40 3 15 20 100 Rata-rata prosentase 19 42 26 13 100 Sumber : Lampiran 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 68 Berdasarkan tabel di atas menjelaskan jawaban responden menyebar antara skor 4 sampai dengan skor 7 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jumlah responden yang menjawab skor 4 ”netral” sebesar 19, yang artinya 19 responden cenderung memiliki tingkat pendidikan pemilik yang relatif sedang. 2. Jumlah responden yang menjawab skor 5 sd 7 ”cenderung setuju” sebesar 83, yang artinya 83 responden cenderung memiliki tingkat pendidikan yang relatif tinggi. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengusaha mikro yang bergerak di bidang jasa laundry kiloan pencucian kiloan baju pada penelitian ini cenderung memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

4.2.3.2. Tingkat Pelatihan Pemilik X

2 Pelatihan merupakan upaya pembinaan dasar yang diperlukan oleh pemilik yang merangkap sebagai manajer dan karyawan, cara berfikir dan berbuat, cara menggunakan mesin-mesin, cara menjual produk baru atau menunjukkan cara pegawai dan menilai pegawai. Dimaksudkan agar dapat menguasai dan memperbaiki keterampilan dan teknik-teknik dalam melaksanakan suatu pekerjaan tertentu Dessler, 1997:263. Variabel tingkat pelatihan pemilik terdiri dari 4 empat item pernyataan, dan item yang valid berjumlah 3 tiga item. Berikut ini distribusi frekuensi ketiga item tersebut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 69 Tabel 4.12 : Distribusi Frekuensi Variabel Tingkat Pelatihan Pemilik X 2 No Uraian Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Ikut serta dalam pelatihankursus akuntansi non akuntansi 1 5 3 15 11 55 2 10 3 15 20 100 2 Pengaruh pelatihan dalam kegiatan usaha 1 5 4 20 12 60 3 15 20 100 3 Pengaruh pelatihan dalam kemajuan usaha 1 5 4 20 11 55 4 20 20 100 Rata-rata prosentase 1,67 6,67 31,67 41,67 16,67 100 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas menjelaskan jawaban responden menyebar antara skor 3 sampai dengan skor 7 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jumlah responden yang menjawab skor 3 ”cenderung tidak setuju” sebesar 1,67, yang artinya 1,67 responden cenderung memiliki tingkat pelatihan yang masih rendah. 2. Jumlah responden yang menjawab skor 4 ”netral” sebesar 6,67, yang artinya 6,67 responden menyatakan bahwa tingkat pelatihan pemilik relatif sedang. 3. Jumlah responden yang menjawab skor 5 sd 7 ”cenderung setuju” sebesar 90,1, yang artinya 90,1 responden cenderung memiliki tingkat pelatihan yang relatif tinggi. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengusaha mikro yang bergerak di bidang jasa laundry kiloan pencucian kiloan baju pada penelitian ini cenderung memiliki tingkat pelatihan yang tinggi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 70

4.2.3.3. Tingkat Pemahaman Pemilik X

3 Pemahaman dalam teknologi informasi yang dimaksudkan adalah dimana para pemilik atau pelaku usaha yang merangkap sebagai manajer ataupun karyawan diharapkan mampu dalam memahami informasi yang dihasilkan dari berbagai bidang, seperti di bidang teknologi ataupun bidang pengetahuan Rifqi, 2009. Variabel tingkat pemahaman pemilik terdiri dari 4 empat item pernyataan, dan semua item tersebut adalah valid. Berikut ini distribusi frekuensi keempat item tersebut : Tabel 4.13 : Distribusi Frekuensi Variabel Tingkat Pemahaman Pemilik X 3 No Uraian Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Pentingnya penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan usaha 9 45 7 35 4 20 20 100 2 Pentingnya pengetahuan di bidang teknologi informasi 11 55 7 35 2 10 20 100 3 Pemahaman dan keterampilan teknologi informasi dalam peningkatan efisiensi dan efektifitas perusahaan 11 55 6 30 3 15 20 100 4 Pemahaman pengolahan data dan informasi akuntansi keuangan 11 55 7 35 2 10 20 100 Rata-rata prosentase 52,5 33,75 13,75 100 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas menjelaskan jawaban responden menyebar antara skor 5 sampai dengan skor 7 yang artinya seluruh responden menyatakan bahwa pengusaha mikro yang bergerak di bidang jasa laundry kiloan pencucian kiloan baju pada penelitian ini cenderung memiliki tingkat pemahaman yang tinggi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 71

4.2.3.4. Persepsi Pemilik Usaha Mikro Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y

Persepsi pemilik usaha kecil dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan merupakan proses kognitif dalam diri seorang pelaku usaha untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan inderanya atas informasi akuntansi keuangan agar dapat memberi makna. Dalam hal ini, manajer diharapkan dapat memahami, mengerti, dan mengingat kembali akan laporan keuangan Nurma, 2008. Variabel persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan terdiri dari 8 delapan item pernyataan, dan item yang valid berjumlah 6 enam item. Berikut ini distribusi frekuensi keenam item tersebut : Tabel 4.14 : Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Pemilik Usaha Makro Dalam Penggunaan Informasi Akuntansi Keuangan Y No Uraian Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Pemahaman terhadap bentuk isi laporan keuangan 1 5 7 35 11 55 1 5 20 100 2 Pemahaman terhadap Informasi Akuntansi Keuangan 1 5 8 40 10 50 1 5 20 100 3 Pentingnya Informasi Akuntansi Keuangan dalam pencatatan keuangan 4 20 7 35 8 40 1 5 20 100 4 Gambaran informasi posisi keuangan neraca terhadap kondisi perusahaan 2 10 12 60 5 25 1 5 20 100 5 Pentingnya informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan 12 60 8 40 20 100 6 Karakteristik laporan keuangan perusahaan 2 10 13 65 5 25 20 100 Rata-rata prosentase 8,33 49,17 39,17 3,33 100 Sumber : Lampiran 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 72 Berdasarkan tabel di atas menjelaskan jawaban responden menyebar antara skor 4 sampai dengan skor 7 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jumlah responden yang menjawab skor 4 ”netral” sebesar 8,33, yang artinya 8,33 responden memiliki persepsi pemilik usaha mikro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan yang relatif sedang. 2. Jumlah responden yang menjawab skor 5 sd 7 ”cenderung setuju” sebesar 91,67, yang artinya 91,67 responden cenderung memiliki persepsi pemilik usaha makro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan yang positif. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengusaha mikro yang bergerak di bidang jasa laundry kiloan pencucian kiloan baju pada penelitian ini cenderung memiliki persepsi pemilik usaha makro dalam penggunaan informasi akuntansi keuangan yang positif.

4.2.3.5. Penerapan Pencatatan Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Z

Penerapan pencatatan laporan keuangan usaha merupakan pemahaman atau perlakuan seorang pemilik dimana merangkap sebagai manajer ataupun karyawan dapat mengolah dan mencatat informasi atau transaksi yang terjadi dalam usahanya. Pencatatan laporan keuangan sangat penting karena merupakan penilaian kinerja suatu perusahaan ataupun usaha Purnomo, 2004. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 73 Variabel penerapan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikro terdiri dari 4 empat item pernyataan, dan item yang valid berjumlah 3 tiga item. Berikut ini distribusi frekuensi ketiga item tersebut : Tabel 4.15 : Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan Pencatatan Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Z No Uraian Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Penerapan SAK ETAP dalam perusahaan 2 10 15 75 3 15 20 100 2 Kebiasaan pencatatan laporan keuangan 2 10 7 35 9 45 2 10 20 100 3 Adanya permasalahan dalam pencatatan laporan keuangan 2 10 7 35 8 40 3 15 20 100 Rata-rata prosentase 10 48,33 33,33 8,33 100 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan tabel di atas menjelaskan jawaban responden menyebar antara skor 1 sampai dengan skor 4 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jumlah responden yang menjawab skor 1 sd 3 ”cenderung setuju” sebesar 91,66, yang artinya 91,66 responden belum menerapkan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikronya. 2. Jumlah responden yang menjawab skor 4 ”netral” sebesar 8,33, yang artinya 8,33 responden menyatakan bahwa penerapan pencatatan laporan keuangan pada usaha mikro yang dijalankan relatif sedang. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengusaha mikro yang bergerak di bidang jasa laundry kiloan pencucian kiloan baju tidak memiliki pencatatan laporan keuangan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 74 4.3. Hasil Analisis 4.3.1. Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT INDIVIDU TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Individu Terhadap Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis E-Commerce (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi

0 2 16

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAHAN Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keterandalan Laporan Keuangan Daerah Pemerintahan Kota Surakarta.

0 2 17

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAHAN Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keterandalan Laporan Keuangan Daerah Pemerintahan Kota Surakarta.

0 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan Daerah Di Kabupaten Boyolali.

1 7 18

IMPLEMENTASI PENCATATAN AKUNTANSI PADA USAHA RUMAHAN (Studi Kasus pada Pengusaha Laundry Kiloan Skala Rumah Tangga di Wilayah Sememi “Ibu Mujiono Laundry” dan “Fikoris Laundry” ).

15 89 66

PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus pada Pengusaha Laundry Kiloan "De Clean Priority" di Surabaya).

16 37 73

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL ATAS KEBERHASILAN PERUSAHAAN KECIL.

0 0 98

PENERAPAN PENCATATAN KEUANGAN PADA INDUSTRI KECIL RUMAHAN (Studi Kasus pada Pengusaha Laundry Kiloan "De Clean Priority" di Surabaya)

1 1 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PENERAPAN PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA MIKRO ( Studi Kasus Pengusaha Laundry Kiloan di Daerah Kecamatan Tenggilis Mejoyo )

0 0 25

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN PADA UMKM SONGKET PALEMBANG

0 0 15