Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, setiap pengusaha selalu menginginkan usaha yang dikelolanya mengalami perkembangan atau kemajuan yang pesat. Dalam mengembangkan usahanya agar dapat lebih maju dibutuhkan danamodal yang tidak sedikit. Alternatif yang dapat digunakan pengusaha untuk mendapatkan tambahan danamodal bagi usahanya adalah pinjaman dari kreditor dan mencatatkan sahamnya di pasar modal. Ketika saham sudah tercatat di pasar modal, maka perusahaan akan mendapatkan tambahan modal dari investor. Sebelum menginvestasikan dananya, investor terlebih dahulu melihat kinerja perusahaan yang akan dipilih. Informasi akuntansi dalam laporan keuangan merupakan hal yang penting bagi investor karena informasi akuntansi menyajikan keterangan, catatan maupun gambaran baik masa lalu, saat ini maupun yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Investor dapat melihat kinerja perusahaan dari informasi akuntansi tersebut. Seiring perkembangan waktu, kandungan informasi akuntansi dalam laporan keuangan dituntut agar lebih berkualitas tinggi, transparan, dapat diperbandingkan dan diterima dengan tangan terbuka oleh investor, kreditor dan analis keuangan serta pengguna laporan keuangan lainnya Ankarath, 2012: 2. Oleh karena itu, dibutuhkan standar atau peraturan yang dapat mencakup seluruh persyaratan tersebut dalam laporan keuangan. Namun terdapat beberapa negara yang masih menggunakan standar pelaporan 2 keuangan yang dikeluarkan oleh negaranya sendiri, sehingga para pengguna laporan keuangan khususnya investor bisa saja tidak mendapatkan informasi akuntansi yang dibutuhkan. Untuk menjawab tantangan tersebut, Dewan Standar Akuntansi Internasional IASB membuat suatu standar yang dapat mencakup pelaporan keuangan secara global. Standar pelaporan keuangan internasional atau yang sering disebut dengan IFRS International Financial Reporting Standards merupakan standar internasional yang dikeluarkan oleh IASB dalam rangka tuntutan globalisasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Dengan adanya IFRS diharapkan kandungan informasi akuntansi dalam laporan keuangan berkualitas tinggi, dapat menyempurnakan komparabilitas laporan keuangan, memperkuat transparansi perusahaan serta dapat diperbandingkan dan diterima dengan tangan terbuka oleh pengguna laporan keuangan khususnya investor dan kreditor. Dalam perkembangan globalisasi, Indonesia sudah menerapkan IFRS pada standar pelaporan keuangannya. Proses menerapkan IFRS ke dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK atau dikenal dengan istilah pengadopsian IFRS melewati beberapa proses. Dewan Standar Akuntansi Keuangan DSAK secara bertahap melakukan konvergensi secara penuh PSAK dengan IFRS. Konvergensi secara penuh PSAK dengan IFRS dilakukan ke dalam tiga tahapan, yaitu tahap adopsi, tahap persiapan akhir dan tahap implementasi. 3 Tahap pertama disebut dengan tahap adopsi dimana DSAK mengadopsi seluruh IFRS ke PSAK dan mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan. Tahap adopsi dilakukan dari tahun 2008 hingga 2010. Setelah melakukan tahap adopsi, kemudian DSAK melakukan tahap persiapan akhir, dimana menyelesaikan persiapan infrastruktur yang diperlukan dari tahap adopsi dan menerapkan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS. Tahap persiapan akhir dilakukan pada tahun 2011. Setelah menyelesaikan tahap persiapan akhir, DSAK masih menerapkan secara bertahap PSAK berbasis IFRS dan mengevaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif. Tahap tersebut dinamakan tahap implementasi. Tahap implementasi dilaksanakan mulai dari tahun 2012 hingga saat ini. Dari tahapan tersebut, pada tahun 2012 perusahaan di Indonesia sudah menerapkan PSAK berbasis IFRS pada proses pelaporan keuangannya. Penerapan IFRS dalam pembuatan laporan keuangan akan menghasilkan kandungan informasi akuntansi yang berkualitas tinggi, memudahkan komparabilitas laporan keuangan serta dapat meningkatkan transparansi laporan keuangan. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan mudah jika perusahaan menerapkan IFRS dalam pelaporan keuangannya. Para pengguna laporan keuangan khususnya investor dan kreditor, dapat dengan mudah mengukur kinerja perusahaan dari informasi akuntansi yang didapat dari laporan keuangan menggunakan rasio keuangan seperti rasio liabilitas, solvabilitas, aktivitas, leverage dan market value. 4 Selain informasi akuntansi yang diukur dengan rasio keuangan, investor juga memperhatikan harga saham perusahaan yang akan dibelinya. Hal ini dikarenakan investor mengharapkan keuntungan dari investasi tersebut. Hartono 2008 menjelaskan bahwa keuntungan yang diperoleh investor dari penanaman modal saham ini dapat berasal dari laba perusahaan yang dibagikan atau dividen, dan kenaikan atau penurunan harga saham. Budiman 2007 dalam Meythi, dkk. 2011 menyatakan peningkatan maupun penurunan harga saham dipengaruhi banyak faktor, ada faktor internal perusahaan dan ada pula faktor eksternal. Faktor internal perusahaan seperti keputusan manajemen, kebijakan internal manajemen dan kinerja perusahaan. Sedangkan faktor eksternal meliputi kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah, inflasi, kondisi politik, dan lain-lain. Faktor eksternal tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan karena terjadi di luar area perusahaan, sedangkan faktor internal dapat dikendalikan perusahaan dengan cara mengendalikan harga saham mereka agar tidak turun melalui peningkatan kinerja perusahaan. Dengan penerapan IFRS pada proses pelaporan keuangan, diharapkan dapat mengurangi terjadinya dampak buruk dari faktor internal perusahaan. Dengan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Implementasi IFRS ”. B. Rumusan Masalah 5 Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat dibuat adalah: Apakah terdapat peningkatan pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahaan harga saham setelah dilakukan implementasi IFRS?

C. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Komparasi Sebelum dan Sesudah Adopsi Penuh IFRS Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 57 74

Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Perubahan Harga Saham dan Likuiditas Saham Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 51 103

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 25 94

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

1 36 105

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

16 53 27

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 21

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC di BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2004-2006).

0 1 8

ANALISIS PENGARUH MAKROEKONOMI TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010)

0 0 80

Pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan Manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 102