Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X
126
Fokus
t Zona Litoral t Zona Neritik
t Zona Batial
Tabel 5.3
Zat Kandungan
Susunan Garam Air Laut
NaCl 77,75
K
2
SO
4
2,46 MgCl
2
10,78 MgBr
2
0,21 MgSO
4
4,73 CaSO
4
3,69 CaCO
3
dan garam-garaman lain 0,38
e. Zona Hadal wilayah laut yang paling dalam, kedalamannya lebih
dari 5000 m, termasuk palung laut dan lubuk laut.
Sumber: Microsoft Encarta, 2003
ZonaBatial Zona Litoral
ZonaAbissal
ZonaHadal 200 m
2000 m
5000 m Lempeng
Benua ZonaNeritik
Laut berdasarkan kedalamannya terbagi menjadi beberapa zona
dengan karakteristik tersendiri.
Gambar 5.9
Misalnya, rata-rata kadar garam air laut 35, artinya setiap 1 kg air laut mengandung garam 35 gram. Kadar garam air laut tidak sama di setiap
EBFSBIBLUPSGBLUPSZBOHNFNFOHBSVIJOZB
ZBJUVTFCBHBJCFSJLVU Zona Batial, Abissal, dan Hadal disebut juga Zona Dasar Laut Dalam
karena pada zona ini temperatur air laut dan salinitasnya relatif sama homogen, tidak ada cahaya matahari yang tembus, tekanan airnya besar,
serta tidak terpengaruh oleh adanya musim dan letak lintang.
Sejak dahulu para ahli kelautan telah banyak yang tertarik untuk meneliti laut secara lebih mendalam. Sampai saat ini banyak penelitian
yang telah dilakukan termasuk laut-laut yang terdapat di Indonesia.
3. Keadaan Fisik Air Laut
a. Susunan Kimiawi dan Salinitas Air laut
Air laut rasanya asin dan kepahit-pahitan. Hal ini disebabkan air laut
mengandung garam-garaman. Perhatikan Tabel 5.3 mengenai susunan garam-garaman air laut sebagai berikut.
Di unduh dari : Bukupaket.com
127
Dinamika Perubahan Hidrosfer
1 Besar kecilnya penguapan. Semakin besar penguapan air laut, kadar garamnya semakin tinggi. Contoh: Laut Kaspia.
2 Banyak sedikitnya curah hujan. Semakin banyak curah hujan, semakin rendah kadar garamnya. Contohnya, laut-laut di Indonesia.
3 Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk. Masuknya air tawar menyebabkan rendahnya salinitas. Contohnya Laut Jawa. Banyak sungai
yang bermuara di laut ini, seperti Sungai Asahan, Sungai Rokan, Sungai Kampar, Sungai Indragiri, Sungai Batanghari, Sungai Musi, Sungai
Kapuas, Sungai Barito, Sungai Ci Tarum, Sungai Ci Manuk, Sungai Ci Liwung, dan Kali Solo Bengawan Solo.
4 Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut. Hal ini terjadi di daerah yang mengalami musim dingin. Contohnya Laut Baltik.
5 Arus Laut. Dengan adanya arus laut terjadi percampuran kandungan garam sehingga kadar garamnya menjadi lebih merata.
b. Suhu atau Temperatur Air Laut
Suhu air laut adalah suatu faktor yang penting bagi kehidupan organisme
di lautan karena suhu memengaruhi perkembangan organisme-organisme tersebut. Misalnya, binatang karang penyebarannya di daerah perairan yang
hangat yang terdapat di daerah tropik atau subtropik.
Suhu air laut di permukaan bumi menunjukkan ada perbedaan- perbedaan walaupun tidak besar.
1 Suhu air di Samudra Atlantik rata-rata 16,9° C. 2 Suhu air di Samudra Hindia rata-rata 17,0° C.
3 Suhu air di Samudra Pasifik rata-rata 19,1° C.
Rata-rata suhu air laut di dunia 17,4°C. Suhu permukaan air laut di Indonesia sekitar 26,3° C, ini menun-
jukkan suhunya lebih tinggi dari suhu rata-rata air laut di dunia. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di daerah tropik. Semakin ke dalam
suhu air laut semakin dingin karena pengaruh sinar matahari berkurang. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan tumbuhan laut tumbuh dengan
subur. Tumbuhan ini penting bagi kehidupan ikan-ikan dan binatang laut lainnya.
c. Warna Air Laut