Zona Neritik laut dangkal, dengan ketentuan sebagai berikut. Zona Batial wilayah laut dalam, dengan ketentuan sebagai berikut. Zona Abissal wilayah laut sangat dalam, dengan ketentuan sebagai Zona Hadal wilayah laut yang paling dalam, kedalamannya lebih

125 Dinamika Perubahan Hidrosfer 2 Laut Transgresi adalah laut yang terjadi karena genangan air laut terhadap daratan akibat kenaikan tinggi permukaan air laut yang mencapai kurang lebih 70 m pada zaman es. Inilah yang menyebabkan dataran rendah di Indonesia Timur atau Barat tergenang air laut dan sekarang menjadi laut dangkal. Contoh: Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Cina Selatan, dan Laut Arafuru. 3 Laut Ingresi adalah laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerak menurun, dapat berupa palung laut atau lubuk laut. Contoh: -BVUBOEB -BVUMPSFT -BVU4VMBXFTJ EBO-BVU.BMVLV Fokus t Oseanografi t Oseanografer t Laut Regresi t Laut Transgresi t Laut Ingresi Analisis Geografi 5.2 Jiplaklah peta Indonesia, kemudian tentukan laut-laut mana yang termasuk jenis laut regresi, transgresi, dan ingresi. Untuk membedakannya dapat mempergunakan spidol warna. Diskusikanlah dengan anggota kelompok Anda, setelah itu presentasikan hasilnya di depan kelas.

b. Jenis Laut Menurut Letaknya

1 Laut Tepi subocean, adalah laut yang letaknya di tepi benua dan terpisah dengan lautan oleh adanya deretan pulau. Contohnya, Laut Jepang dan Laut Cina Selatan. 2 Laut Pertengahan middle sea adalah laut yang terletak di antara benua, contohnya Laut Tengah. 3 Laut Pedalaman inland sea adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua daratan. Contohnya, Laut Hitam dan Laut Kaspia.

2. Kedalaman Laut

Dasar laut ternyata tidak rata kedalamannya. Pada umumnya, laut- laut di pinggir benua lebih dangkal daripada di tengah lautan. Tingkat- tingkat kedalaman dasar laut adalah sebagai berikut. a. Zona Litoral pesisir, yaitu daerah pantai yang terletak di antara garis pasang naik dan pasang surut.

b. Zona Neritik laut dangkal, dengan ketentuan sebagai berikut.

1 Bagian dasar laut sampai kedalaman 200 m. 2 Sinar matahari masih tembus ke dasar laut. 3 Pada zona ini banyak binatang dan tumbuhan laut sehingga zona ini penting artinya bagi kehidupan manusia. 4 Zona ini meliputi Landas Kontinen Sunda, seperti Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Karimata, Selat Malaka, dan Landas Kontinen Sahul yaitu Laut Arafuru.

c. Zona Batial wilayah laut dalam, dengan ketentuan sebagai berikut.

1 Kedalamannya antara 200–2000 m. 2 Sinar matahari sudah tidak tembus sampai ke dasar laut, karena itu tumbuh-tumbuhan laut jumlahnya terbatas demikian juga binatang-binatang lautnya.

d. Zona Abissal wilayah laut sangat dalam, dengan ketentuan sebagai

berikut. 1 Kedalamannya antara 2000–5000 m. 2 Tekanan airnya sangat besar. 3 Suhu sangat rendah. 4 Tidak terdapat tumbuhan laut. 5 Binatang laut sangat terbatas. Pada zona neritik terdapat jenis binatang dan tumbuhan laut. Gambar 5.8 Sumber: Microsoft Encarta Premium DVD, 2006 Di unduh dari : Bukupaket.com Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X 126 Fokus t Zona Litoral t Zona Neritik t Zona Batial Tabel 5.3 Zat Kandungan Susunan Garam Air Laut NaCl 77,75 K 2 SO 4 2,46 MgCl 2 10,78 MgBr 2 0,21 MgSO 4 4,73 CaSO 4 3,69 CaCO 3 dan garam-garaman lain 0,38

e. Zona Hadal wilayah laut yang paling dalam, kedalamannya lebih

dari 5000 m, termasuk palung laut dan lubuk laut. Sumber: Microsoft Encarta, 2003 ZonaBatial Zona Litoral ZonaAbissal ZonaHadal 200 m 2000 m 5000 m Lempeng Benua ZonaNeritik Laut berdasarkan kedalamannya terbagi menjadi beberapa zona dengan karakteristik tersendiri. Gambar 5.9 Misalnya, rata-rata kadar garam air laut 35, artinya setiap 1 kg air laut mengandung garam 35 gram. Kadar garam air laut tidak sama di setiap EBFSBIBLUPSGBLUPSZBOHNFNFOHBSVIJOZB ZBJUVTFCBHBJCFSJLVU Zona Batial, Abissal, dan Hadal disebut juga Zona Dasar Laut Dalam karena pada zona ini temperatur air laut dan salinitasnya relatif sama homogen, tidak ada cahaya matahari yang tembus, tekanan airnya besar, serta tidak terpengaruh oleh adanya musim dan letak lintang. Sejak dahulu para ahli kelautan telah banyak yang tertarik untuk meneliti laut secara lebih mendalam. Sampai saat ini banyak penelitian yang telah dilakukan termasuk laut-laut yang terdapat di Indonesia.

3. Keadaan Fisik Air Laut