pada persamaan tersebut linear dan tidak bias, karena memenuhi beberapa asumsi yaitu tidak terjadi multikolinieritas, tidak terjadi
autokorelasi, serta tidak terjadi heterokedastitas.
4.2.2.2. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Kecocokan Model Uji F
Uji F digunakan untuk menguji sesuai atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna memprediksi pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat [Suharyadi, 2004 : 523]. Menentukan kriteria daerah penerimaan dan penolakan H
0,
jika F hitung F tabel, maka H diterima dan H
1
ditolak. Jika F hitung F tabel, maka H ditolak dan
H
1
diterima. Hasil
pengujian hipotesis
dengan menggunakan
Uji Kecocokan Model Uji F adalah sebagai berikut :
Tabel 14 Hasil Uji Kecocokan Model Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1.648E17 2
8.242E16 173.719
.000
a
Residual 3.321E15
7 4.744E14
Total 1.682E17
9 a. Predictors: Constant, X
2
= Jumlah Simpanan, X
1
= Jumlah Anggota b. Dependent Variable: Y = SHU
Sumber : Lampiran 4
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung yang diperoleh adalah sebesar 173.719 dengan taraf signifikansi sebesar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
0,000. Karena taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak dan H
1
diterima. Dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini telah cocok digunakan dalam
mengajukan hipotesis yang diajukan. Berikut adalah nilai R square yang diperoleh dari hasil regresi:
Tabel 15 Hasil Uji R square
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa secara bersama- sama variabel Jumlah Anggota X
1
dan Jumlah Simpanan X
2
terhadap Sisa Hasil Usaha Y memiliki nilai koefisien korelasi R sebesar 0,990. Hal ini menunjukkan adanya korelasi kuat antara
variabel Jumlah Anggota X
1
dan Jumlah Simpanan X
2
terhadap Sisa Hasil Usaha Y.
Sedangkan besarnya nilai koefisien determinasi R
2
adalah 0.980 yang berarti bahwa variabel Jumlah Anggota X
1
dan Jumlah Simpanan X
2
mampu menjelaskan perubahan pada perolehan Sisa Hasil Usaha Y di KPRI Bina Raharja Cerme sebesar 98 dan
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .990
a
.980 .975
2.178E7 2.417
a. Predictors: Constant, X
2
= Jumlah Simpanan, X
1
= Jumlah Anggota b. Dependent Variable: Y = SHU
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sisanya 2 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam masalah penelitian ini.
b. Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Menentukan kriteria daerah penerimaan dan
penolakan H
0 :
1 Jika tingkat signifikan 0,05 maka H
diterima dan H
1
ditolak. 2
Jika tingkat signifikan 0,05 maka H ditolak dan H
1
diterima. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji t adalah
sebagai berikut :
Tabel 16 Hasil Uji t
Sumber : Lampiran 4
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
-1.173E8 1.848E8
-.634 .546
X
1
= Jumlah Anggota 259144.375 494491.329 .064
.524 .616
.190 5.264
X
2
= Jumlah Simpanan
.154 .020
.932 7.649 .000
.190 5.264
a. Dependent Variable: Y = SHU
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan hasil uji t sebagai berikut :
1 Pengujian pengaruh variabel Jumlah Anggota X
1
terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha Y pada KPRI Bina Raharja Cerme
menghasilkan nilai t
hitung
sebesar 0,524 dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,616 . Karena taraf signifikansi yang lebih besar
dari 0,05 maka H diterima dan H
1
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah Anggota X
1
tidak berpengaruh signifikan terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha Y
di KPRI Bina Raharja Cerme. 2
Pengujian pengaruh variabel Jumlah Simpanan X
2
terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha Y pada KPRI Bina Raharja Cerme
menghasilkan nilai t
hitung
sebesar 7,649 dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 . Karena taraf signifikansi yang lebih kecil
dari 0,05 maka H ditolak dan H
1
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Jumlah Simpanan X
2
berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha Y di KPRI Bina Raharja Cerme.
4.2.2.3. Hasil Uji Teknik Analisis