2.2.10. Teori Yang Melandasi Pengaruh Jumlah Simpanan Terhadap Sisa Hasil Usaha
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1995, simpanan dalam koperasi digunakan sebagai modal sendiri dan modal pinjaman dari
anggota sehingga koperasi mempunyai kewajiban untuk mebayarkan jasa berupa bunga simpanan.
Simpanan para anggota koperasi merupakan satu komponen yang turut serta menentukan kegiatan perkoperasian. Dengan bertambahnya
jumlah anggota maka jumlah yang berhasil dihimpun oleh koperassi bertambah besar pula dan semua akan meningkatkan modal koperasi. Hal
ini akan membawa dampak yang sangat menguntungkan terutama pada sisa hasil usaha [April Liana, 2009 : 39]
2.2.11. Teori Yang Melandasi Pengaruh Jumlah Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha
Menurut April Liana [2009 : 38] , dengan bertambahnya jumlah anggota yang meminjam dapat meningkatkan sisa hasil usaha, karena sisa
hasil usaha adalah usaha yang didapat dari anggota. Apabila jumlah anggota yang meminjam mengalami kenaikan maka akan mengakibatkan
kenaikan sisa hasil usaha demikian pula sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian Ni Made Taman Ayuk [2012] bahwa
semakin banyak jumlah pinjaman yang diberikan, maka sisa hasil usaha koperasi akan meningkat. Hal ini disebabkan karena semakin banyak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
jumlah pinjaman yang diberikan maka semakin banyak bunga yang diperoleh, sehingga sisa hasil usaha yang diperoleh juga meningkat.
2.2.12. Teori Yang Melandasi Pengaruh Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha
Dengan semakin banyak modal kerja maka koperasi tersebut akan dapat melakukan berbagai usaha untuk dapat meningkatkan sisa hasil
usahanya.
Jumlah modal sendiri yang dimiliki oleh koperasi tersedia dengan baik sehingga koperasi mampu membiayai semua kegiatan operasional
perusahaan
[Ni Made Taman Ayuk : 2012]. Peningkatan laba yang dihasilkan koperasi dapat dilihat dari
efisiensi modal kerja yang digunakan dalam menghasilkan laba tersebut. Efisiensi penggunaan modal kerja dalam menghasilkan laba dapat dilihat
tingkat perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persedian dan perputaran modal kerjanya [Mega Hariyanti : 2012].
2.3. Kerangka Pikir
Penelitian ini pada dasarnya merupakan pengembangan terhadap teori-teori pada penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh peneliti
terdahulu. Hal ini dapat dibahas pada premis-premis sebagai berikut : Premis 1 : Variabel jumlah anggota dan jumlah modal kerja secara parsial
berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di Kabupaten Badung Bali, sedangkan variabel jumlah
pinjaman dan jumlah simpanan tidak berpengaruh [Ni Made Taman Ayuk : 2012].
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.