a. SHU atas jasa modal
Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik atau investor, karena jasa atas modalnya simpanan tetap diterima
dari koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.
b. SHU atas jasa usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan. Secara umum sisa hasil usaha
koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada Anggaran DasarAnggaran Rumah Tangga Koperasi.
Menurut Anggaran Rumah Tangga KPRI Bina Raharja, SHU dibagi sebagai berikut :
a cadangan koperasi
: 30 b
jasa simpanan anggota : 25
c jasa pinjaman anggota
: 20 d
jasa pengurus : 10
e dana karyawan
: 5 f
dana pendidikan : 5
g dana sosial
: 5
2.2.9. Teori Yang Melandasi Pengaruh Jumlah Anggota Terhadap Sisa Hasil Usaha
Menurut Arifin [2001 : 79] status anggota koperasi sebagai suatu badan usaha adalah sebagai pemilik owner dan sebagai pemakai users.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sebagai pemilik, kewajiban anggota adalah melakukan investasi atau menanam modal di koperasinya. Sedangkan sebagai pemakai, anggota
harus menggunakan
secara maksimum
pelayanan usaha
yang diselenggarakan oleh koperasi. Ditinjau dari sudut status, maka
keanggotaan koperasi menjadi basis utama bagi perkembangan dan kelanjutan hidup usaha koperasi.
Pertumbuhan jumlah anggota yang terus meningkat dibarengi dengan tingginya partisipasi anggota untuk menyimpan dan dipergunakan
kembali oleh anggota akan semakin meningkatkan jumlah modal untuk memenuhi kebutuhan usaha dan kegiatan operasional sehari
– hari. Bertambahnya modal koperasi yang dimiliki maka semakin besar sisa
hasil usaha yang diperoleh [Baswir, 2000 dalam Ni Made Taman Ayuk, 2012].
Berdasarkan hasil penelitian Ni Made Taman Ayuk [2012] menunjukkan bahwa anggota koperasi dari segi kuantitasnya berpengaruh
terhadap SHU. Dapat dijelaskan bahwa aktivitas anggota dalam melaksanakan kegiatan koperasi lebih berpengaruh terhadap SHU, bila
anggota koperasi banyak namun sifatnya pasif tentu saja tetap tidak berpengaruh terhadap SHU koperasi. Sehingga yang menentukan SHU
bukanlah jumlah anggota dari segi kuantitas, tetapi lebih kepada aktivitas anggota koperasi dalam memajukan koperasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.10. Teori Yang Melandasi Pengaruh Jumlah Simpanan Terhadap Sisa Hasil Usaha
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1995, simpanan dalam koperasi digunakan sebagai modal sendiri dan modal pinjaman dari
anggota sehingga koperasi mempunyai kewajiban untuk mebayarkan jasa berupa bunga simpanan.
Simpanan para anggota koperasi merupakan satu komponen yang turut serta menentukan kegiatan perkoperasian. Dengan bertambahnya
jumlah anggota maka jumlah yang berhasil dihimpun oleh koperassi bertambah besar pula dan semua akan meningkatkan modal koperasi. Hal
ini akan membawa dampak yang sangat menguntungkan terutama pada sisa hasil usaha [April Liana, 2009 : 39]
2.2.11. Teori Yang Melandasi Pengaruh Jumlah Pinjaman Terhadap Sisa Hasil Usaha