50
3. Hasil pengukuran sampel.
Setelah dilakukan kalibrasi kemudian dilakukan penelitian sampel. Penelitian sampel dilakukan dengan dua tahap. Pertama, menentukan
pola serapan yang dihasilkan oleh sampel. Sampel dikatakan mengandung salah satu pewarna merah standar jika pola serapan sampel
sama dengan pola serapan pewarna merah standar. Kedua, menentukan konsentrasi pewarna merah yang terkandung dalam sampel dengan
mengukur nilai absorbansi. Sampel minuman dikelompokkan menjadi tiga, yaitu minuman kemasan, sirup, dan pewarna dalam minuman yang
dijual oleh pedagang kaki lima.
Pola serapan yang dihasilkan oleh sampel minuman Panter akan semakin jelas dengan memperlihatkan konsistensi pola. Konsistensi pola
ditunjukkan dengan melihat pola yang dihasilkan ketika sampel
Grafik 4.13. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang nm sampel minuman Panter pada konsentrasi x mll
51
diencerkan. Hasil pengukuran intensitas cahaya terhadap panjang gelombang untuk sampel dengan pengenceran ditunjukkan oleh grafik
4.14 berikut.
Pola serapan sampel minuman Panter menunjukkan adanya indikasi mengandung pewarna Carmoisine CI 14720. Untuk dapat
mengetahui apakah yang digunakan untuk mewarnai sampel adalah Carmoisine CI 14720 atau bukan, maka grafik 4.14 untuk pengukuran
nilai intensitas terhadap panjang gelombang sampel dibandingkan dengan grafik 4.3 untuk pengukuran nilai intensitas terhadap panjang gelombang
larutan standar Carmoisine CI 14720. Hasil pengukuran ditunjukkan pada grafik 4.15 berikut.
Grafik 4.14. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang nm sampel minuman Panter pada konsentrasi x mll , 810x mll .
52
Berdasarkan grafik 4.15 dapat dilihat bahwa pola serapan yang dihasilkan oleh sampel sama dan mengikuti pola serapan larutan standar
Carmoisine CI 14720. Dengan demikian dapat dikatakan sampel mengandung Carmoisine CI 14720. Apabila sampel telah dipastikan
mengandung jenis pewarna merah standar, kemudian analisa dilanjutkan secara kuantitatif. Analisa kuantitatif dilakukan dengan mengukur nilai
absorbansi sampel. Persamaan garis dengan panjang gelombang selektif dan sensitifitas optimal untuk pengukuran Carmoisine CI 14720 dalam
sampel yaitu 470 nm adalah � = , ± , ×
−
� + , ± , ×
−
Grafik 4.15. Perbandingan Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang nm larutan standar Carmoisine CI 14720 dengan konsentrasi 10 mlL, 8
mlL, 6 mlL, 4 mlL, dan 2 mlL dengan sampel minuman panter pada konsentrasi x mll, 810x mll.
53
Hasil pengukuran nilai absorbansi sampel untuk sampel minuman dengan merk Panter adalah 0,9059. Berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan persamaan absorbansi diperoleh nilai konsentrasi Carmoisine CI 14270 yang terkandung dalam minuman Panter adalah
, ± , �
Sampel yang diambil berdasarkan tiga pengelompokan. Pertama, sampel diambil dari minuman berkemasan dengan merk Panter dan
Fanta. Pola serapan yang dihasilkan oleh minuman Panter ditunjukkan oleh grafik 4.14 dan Fanta ditunjukkan oleh grafik 4.16. Sampel kedua
adalah sirup seperti Freis dan Nikisari. Pola serapan yang dihasilkan oleh sirup dengan merk Freis ditunjukkan oleh grafik 4.17 dan sirup dengan
merk Nikisari ditunjukkan oleh grafik 4.18. Sampel ketiga diambil dari minuman es yang dijual oleh pedagang kaki lima dari beberapa daerah.
Pola serapan yang dihasilkan oleh sampel yang diambil dari daerah Pamela ditunjukkan oleh grafik 4.19, grafik 4.20, sedangkan dari daerah
di sekitar kampus Sanata Dharma ditunjukkan oleh grafik 4.21 dan grafik 4.22.
Grafik hubungan antara intensitas terhadap panjang gelombang yang diperoleh dari sampel minuman berkemasan yang ke dua
ditunjukkan oleh grafik 4.16 berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Grafik hubungan antara intensitas terhadap panjang gelombang yang diperoleh dari sampel sirup ditunjukkan oleh dua grafik berikut.
Grafik 4.16. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang nm sampel minuman Fanta pada konsentrasi x mll , 810x mll .
Grafik 4.17. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang nm sampel sirup Freiss pada konsentrasi x mll , 810x mll .
55
Grafik hubungan antara intensitas terhadap panjang gelombang yang diperoleh dari sampel yang dijual pedagang kaki lima di daerah
pamela ditunjukkan oleh dua grafik berikut.
Grafik 4.18. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang nm sampel sirup Nikisari pada konsentrasi x mll , 810x mll .
Grafik 4.19. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang nm sampel Pamela 1 pada konsentrasi x mll , 810x mll .
56
Grafik hubungan antara intensitas terhadap panjang gelombang yang diperoleh dari sampel yang dijual pedagang kaki lima di daerah
sekitar Universitas Sanata Dharma ditunjukkan oleh dua grafik berikut.
Grafik 4.20. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang nm sampel Pamela 2 pada konsentrasi x mll , 810x mll .
Grafik 4.21. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang nm sampel USD 1 pada konsentrasi x mll , 810x mll .
57
Untuk memastikan bahwa sampel mengandung pewarna standar dapat diperoleh dengan cara yang sama yaitu dengan membandingkan
pola serapan standar dan pola serapan sampel. Sehingga semua sampel perlu diidentifikasi dengan cara yang sama seperti sampel minuman
dengan merk panter di atas. Apabila sampel telah dipastikan mengandung jenis pewarna merah standar, kemudian analisa dilanjutkan secara
kuantitatif. Hasil identifikasi dari beberapa sampel tersebut menunjukkan
bahwa beberapa sampel mengandung Carmoisine CI 14720 dan sampel lain mengandung Eritrosin CI 16035
– Carmoisine CI 14720. Hasil identifikasi dan pengukuran konsentrasi pewarna merah yang diperoleh
dari sampel yang mengandung Eritrosin CI 16035 – Carmoisine CI
14720 ditunjukkan pada tabel 4.6 dan sampel yang mengandung Carmoisine CI 14720 ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini.
Grafik 4.22. Hubungan Intensitas terhadap panjang gelombang nm sampel USD 2 pada konsentrasi x mll , 810x mll .
58
Grafik Nama sampel
Absorbansi sampel Konsentrasi mlL
4.19
Pamela 1
1,19 , ± ,
4.20
Pamela 2
1,41 , ± ,
4.22
USD 2
1,69 , ± ,
Grafik Nama sampel Absorbansi sampel
Konsentrasi mlL
4.14
Panter
0,91 , ± ,
4.16
Fanta
0,82 , ± ,
4.17
Freiss
1,12 , ± ,
4.18
Nikisari
1,19 , ± ,
4.21
USD 1
0,98 , ± ,
B. Pembahasan