31
B. Persiapan Bahan
Persiapan bahan dilakukan dengan dua tahap yaitu pengenceran larutan standar dan pembuatan standar kalibrasi.
1. Pengenceran
Larutan standar yang digunakan dihasilkan dari beberapa pewarna merah. Pewarna merah Carmoisine CL 14720, Carmoisin 14720
– Eritrosine CL 16035, Eritrosine CL 16035, dan Ponceau 4R CL 16255
diencerkan menggunakan aquades. Pola serapan pewarna merah standar merupakan dasar untuk mengidentifikasi keberadaan pewarna merah
dalam sampel. Pewarna hijau Tartrasine CL 19140 diencerkan dengan aquades digunakan sebagai pembanding. Sampel yang dipilih adalah
minuman cair, dalam kemasan, dan berwarna merah mencolok. Alat yang digunakan dalam pengenceran adalah pipet, gelas ukur,
dan labu ukur. Pengenceran dilakukan berdasarkan persamaan 2.22.
Pengenceran dilakukan berdasarkan dua tahap, yaitu: a.
Larutan Induk
Larutan induk Carmoisine dengan konsentrasi 10 mlL didapatkan dengan cara mengambil standar Carmoisine 100 sebanyak 1 ml
ditambah aquadest sebagai pelarut sampai larutan menjadi 100 ml. Larutan induk standar untuk pewarna merah lain Carmoisin 14720
– Eritrosine CL 16035, Eritrosine CL 16035, serta Ponceau 4R CL
16255 dibuat dengan cara yang sama.
b. Larutan Standar dengan Variasi Konsentrasi
32
Larutan standar dibuat dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 10 mlL, 8 mlL, 6 mlL, 4 mlL, dan 2 mlL. Larutan standar carmoisine
dengan konsentrasi 8 mlL sebanyak 10 ml diperoleh dengan cara mengambil larutan induk carmoisine dengan konsentrasi 10 mlL
sebanyak 8 ml kemudian ditambah aquadest hingga volume menjadi 10 ml. Larutan standar carmoisine dengan konsentrasi 6 mlL
seebanyak 10 ml diperoleh dengan cara mengambil larutan induk carmoisine dengan konsentrasi 10 mlL sebanyak 6 ml kemudian
ditambah aquadest hingga volume menjadi 10 ml dan seterusnya. Larutan standar dengan konsentrasi berbeda untuk pewarna merah lain
dapat diperoleh dengan cara yang sama. 2.
Kalibrasi Larutan Standar a.
Pola Serapan Laturan Standar yang Diperoleh Menggunakan Detektor Emission Spectrometer
Pola serapan digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan jenis pewarna merah tertentu dalam sampel minuman. Pola serapan
diperoleh dengan menggunakan Detektor Emission Spectrometer. Minuman berwarna merah dapat dihasilkan dari pewarna minuman
yang mengandung Carmoisin 14720, Carmoisin 14720 – Eritrosine
CL 16035, Eritrosine CL 16035, dan Ponceau 4R CL 16255. Pola serapan ditunjukkan dengan grafik hubungan antara intensitas
terhadap panjang gelombang. Konsistensi pola serapan masing- masing pewarna merah ditunjukkan dengan grafik intensitas cahaya
33
terhadap panjang gelombang pada berberapa konsentrasi pewarna merah standar. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan
jenis pewarna merah tertentu dalam sampel minuman. b.
Pengukuran Absorbansi Larutan Standar menggunakan Detektor Colorimeter pada berbagai konsentrasi
Nilai absorbansi larutan standar pewarna merah Carmoisine CL 14720, Carmoisin 14720
– Eritrosine CL 16035, Eritrosine CL 16035, dan Ponceau 4R CL 16255 diukur dengan menggunakan detektor
Colorimeter. Nilai absorbansi yang diperoleh dari larutan standar digunakan sebagai acuan. Nilai absorbansi yang diperoleh tergantung
dengan konsentrasi larutan standar. Hubungan antara nilai absorbansi terhadap konsentrasi menghasilkan persamaan grafik linear mengikuti
persamaan 2.21. Pengukuran dilakukan dengan menyinari larutan standar dengan menggunakan cahaya pada panjang gelombang 430
nm, 470 nm, 565 nm, dan 635 nm. Berdasarkan pengukuran nilai absorbansi menggunakan detektor Colorimeter diperoleh empat grafik
hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi untuk masing –
masing pewarna merah standar. Hal inilah yang digunakan sebagai dasar pengukuran konsentrasi pewarna merah dalam sampel. Nilai
absorbansi sampel dimasukkan ke dalam persamaan grafik hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi larutan pewarna merah standar
untuk memperoleh konsentrasi pewarna merah dalam sampel.
34
C. Prosedur percobaan