KAJIAN TEORI TENTANG EKARISTI, KETERLIBATAN
kebersamaan dengan Yesus memberi kekuatan dan semangat baru bagi para murid untuk melanjutkan Karya Keselamatan yang telah dimulai oleh Yesus Kristus.
Pemahaman terkait Ekaristi diuraikan dengan sederhana dalam Prasetyantha 2008: 82-83 bertolak dari kanon 897-898 tentang perayaan
Ekaristi. Uraian tentang Ekaristi dibahas dalam tiga aspek yaitu, aspek Teologis, Yuridis dan Pastoral.
1 Aspek Teologis
Pada aspek teologis Ekaristi dipandang sebagai puncak dan pusat hidup umat Kristiani Gereja universal maupun lokal. Dengan demikian sakramen-
sakramen lain, tugas-tugas pelayanan gerejani dan karya kerasulan Gereja mencapai puncaknya dalam Ekaristi. Melalui perayaan Ekaristi Kristus memberi
daya kehidupan dan memperbaharui serta menguduskan iman umat kristiani PO 5. Maka Ekaristi merupakan tindakan Gereja dan juga tindakan Kristus. Kurban,
pengenangan dan perjamuan merupakan gambaran tindakan Kristus dalam Ekaristi. Perayaan Ekaristi secara nyata menampilkan pengenangan akan Karya
Keselamatan Kristus bagi manusia. Selain itu melalui perayaan Ekaristi umat Kristiani dipersatukan sebagai umat Allah, untuk bersama-sama melaksanakan
perintah Yesus dengan melaksanakan Perjamuan Kudus sebagai bentuk pengenangan akan Karya Keselamatan-Nya. Singkatnya Ekaristi memiliki
peranan penting dalam perkembangan Gereja bdk. LG 26. Dengan merayakan Ekaristi umat Kristiani memperbaharui iman kepada Allah dan memperoleh
inspirasi rohani yang digunakan sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi setiap pergulatan hidup Prasetyantha, 2008: 82.
2 Aspek Yuridis
Di dalam Gereja, Ekaristi merupakan susunan yang harus ada dan sangat penting, karena Yesus Kristus sendiri telah lebih awal mengadakan kurban
Ekaristis yang merupakan Tubuh dan Darah-Nya. Lalu mempercayakannya kepada Gereja untuk menghadirkan dan mengenangkan
kembali peristiwa penyelamatan-Nya di kayu salib. Gereja dan Ekaristi tidak dapat dipisahkan karena, melalui Ekaristi Gereja mengungkapkan iman-Nya
secara total. Selain itu melalui Ekaristi ini juga kesatuan Gereja dibangun dan diperlihatkan. Maka dengan keterlibatan dalam perayaan Ekaristi berarti telah
terlibat dalam komunitas Gereja seluruhnya. Dikatakan sebagai tindakan Yuridis karena selain memperlihatkan kesatuan dengan Kristus, Ekaristi juga
mengungkapkan kesatuan dengan seluruh umat beriman. Karya Keselamatan Kristus menjadi kerangka dasar agar hukum kanonik dapat dipergunakan
Prasetyantha, 2008: 82-83 3
Aspek Pastoral kan 898 Umat beriman dan para gembala wajib untuk menjalankan kewajibannya
untuk menunjukkan rasa hormat terhadap Ekaristi Mahakudus dan terhadap perayaan Ekaristi yang Kudus ini. Rasa hormat dapat ditunjukkan dengan cara
berpartisipasi secara aktif dalam perayaan Ekaristi, menyambut Tubuh dan Darah Kristus secara terus-menerus dengan bersembah sujud menghormati-Nya.
Kewajiban ini merupakan konsekuensi dari Ekaristi yang dipahami sebagai puncak dan pusat hidup seluruh umat beriman Kristiani. Dengan demikian
semakin disadari bahwa pentingnya pemberian pemahaman mendalam oleh para