Singkatan Teks Kitab Suci
belum memahami keterkaitan antara Ekaristi dan realitas kehidupan sosial di tengah masyarakat serta belum memahami cara untuk mewujudkan secara
nyata makna rohani yang mereka temukan setelah merayakan Ekaristi dalam hidup sehari-hari. Dimana jika seseorang merayakan Ekaristi akan
mewujudnyatakan buah-buah rohani yang didapat melalui perayaan Ekaristi dalam kehidupan nyata. Dalam hal ini Gereja perlu menyadari pentingnya
pendampingan untuk orang muda, demi meningkatkan pemahaman terkait makna perayaan Ekaristi serta ruang yang dapat mereka gunakan untuk
mengaktualisasikan kehadiran mereka sebagai orang muda Katolik di tengah masyarakat. Orang muda Katolik bukan hanya generasi penerus tetapi juga
merupakan gambaran eksistensi Gereja di masa mendatang. Wajah Gereja di masa mendatang akan terlihat dari kualitas hidup iman orang muda saat ini.
Identitas Gereja di masa mendatang akan banyak dipengaruhi oleh eksistensi orang muda di tengah masyarakat. Jika eksistensi orang muda dalam hal
positif, maka Gereja yang dikenal pun demikian. Begitu pula sebaliknya, eksistensi negatif yang ditampakkan orang muda akan
menodai wajah Gereja yang sejatinya adalah Kudus. Berdasarkan kenyataan ini, penulis akan mengamati, menganalisis dan
mengkaji sejauh mana orang muda di Stasi St. Stefanus Datah Bilang Ilir, Kalimantan Timur memahami pengertian makna dan konsekuensi merayakan
Ekaristi dalam menanggapi permasalahan sosial masyarakat.
Judul tulisan yang akan diangkat oleh penulis yaitu : PERANAN EKARISTI TERHADAP KETERLIBATAN ORANG MUDA KATOLIK DALAM
MENANGGAPI PERMASALAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI STASI SANTO STEVANUS DATAH BILANG ILIR KALIMANTAN
TIMUR.