Metode Perhitungan Luas Daerah

� �� = 1 4� � � � �0 3.6 dimana � �0 adalah energi yang tersimpan dalam pegas elastis dengan kekakuan efektif � ��� dan perpindahan δ max . Perbandingan rasio kekakuan ekuivalen dengan normalisasi kekakuan efektif � ��� � � ⁄ . Setiap titik menunjukkan kekakuan normal dan rasio damping ekuivalen dari perangkat yang diusulkan. Kekakuan efektif menurun seiring dengan perpindahan yang dialami semakin besar . Hal ini dapat diamati bahwa rasio ekuivalen damping bervariasi dan berbanding terbalik dengan kekakuan efektif . Dalam rentang perpindahan yang sangat besar , spesimen mampu memberikan rasio redaman sampai 50 dan secara umum perangkat redaman ini dapat memberikan rasio damping berkisar antara 30 sampai 50 .

3.7 Metode Perhitungan Luas Daerah

Dari pembahasan sebelumnya, S � � + , S � � − , B � � + , B � � − , � � , � �0 adalah parameter untuk luas daerah. Maka untuk itu perlu di jelaskan metode pendekatan yang dipakai untuk menghitung luas daerah tersebut. Dalam hal ini metode yang dipakai untuk menghitung luas daerah tersebut adalah dengan menggunakan determinan matriks ordo 2x2, selanjutnya data matriks tersebut dimasukkan ke dalam Microsoft Office Excel 2007 untuk mempermudah perhitungan. Misalkan matriks � = �� � � �� , yang dimaksud dengan determinan dari matriks A adalah det � = �� � � �� , nilai dadeterminan matriks A ditentukan oleh, Universitas Sumatera Utara det � = �� � � �� = �� − �� 3.7 Dalam hal ini luas daerah merupakan total penjumlahan setengah dari harga mutlak det A. Untuk lebih jelasnya lihat contoh perhitungan berikut. Contoh Perhitungan Luas Daerah Dengan menggunakan prinsip determinan matriks dan dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007 maka luas daerah tersebut adalah: Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Umum

Seluruh spesimen yang diuji di laboratorium akan menghasilkan kurva hyteresi, yang selanjutnya akan dilakukan pemisahan. Pemisahan kurva ini akan di bagi menjadi skeleton part dan bauschinger part. Cara dan langkah pemisahan kurva tersebut telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Pemisahan ini akan menghasilkan dua area terpisah yang mempunyai nilai perpindahan, dimana luas area tersebut merupakan energi yang dimiliki masing-masing bagian tersebut yaitu skeleton part dan bauschinger part. Setelah dilakukan pemisahan kurva maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan luasan tersebut. Dalam hal ini luasan dari skeleton part dan bauschinger part didapatkan dengan menggunakan determinan matriks selanjutnya data matriks tersebut dimasukkan ke dalam Microsoft Office Excel 2007 untuk mempermudah perhitungan. Untuk selanjutnya akan dilakukan pendekatan model trilinear terhadap skeleton curve untuk mendapatkan masing-masing kekakuan damper, setelah itu akan dilakukan pendekatan viscous damping untuk mendapatkan damping ratio. Universitas Sumatera Utara