Penelitian Terdahulu Peran Identitas Etnis Dalam Komunikasi Antarbudaya Pada Komunitas India Tamil di Kampung Madras Kota Medan

Menurut Phandis 1989 kalangan dengan kaum subjektivis memandang bahwa identitas etnik mengemuka lewat tanda-tanda budaya, mereka menekankan diri dan perasaan identitas yang berbeda berkaitan dengan kelompok dan pengakuannya oleh orang lain Mulyana dan Jalaludin, 2005: 155. Secara tradisional, etnisitas dipandang ciri struktural yang membedakan kelompok etnik yang satu dengan yang lainnya. Beberapa penelitian antropolog membahas tentang kelompok etnik agak statik. Namun Barth seperti ingin membuktikan dengan pendapatanya bahwa ciri penting suatu kelompok etnik yaitu hubungan yang diberikan dari kelompok lain sebagai tempat mereka menggunakan identitias etnis sebagai pengklasifikasian diri mereka dan orang lain untuk tujuan interaksi Barth, 1988: 13-15.

2.3 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang pernah meneliti mengenai identitas etnis yaitu :

2.3.1 Penelitian Surita Lestari Zulham

Penelitiannya berjudul Identitas Budaya dan Komunikasi Antarbudaya Studi Kasus Peran Identitas Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Etnis Minangkabau Asal Sumatera Barat di Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran identitas budaya dalam interaksi komunikasi antarbudaya pada mahasiswa etnis Minangkabau di Universitas Sumatera Utara, dalam hal ini juga untuk mengetahui identitas budaya yang terbentuk dan mengetahui perubahan identitas budaya yang mungkin terjadi di kalangan mahasiswa etnis Minangkabau Universitas Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif yang melakukan pengukuran dengan menggunakan data nominal yang menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulannya yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Subjek Universitas Sumatera Utara penelitian adalah mahasiswa etnis Minangkabau asal Sumatera Barat di Universitas Sumatera Utara angkatan 2008-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan identitas budaya yang dialami oleh mahasiswa etnis Minangkabau dipengaruhi oleh lingkungan asal mereka. Adapun identitas budaya yang dimunculkan dalam interaksi antarbudaya pada mahasiswa etnis Minangkabau asal Sumatera Barat antara lain dengan menggunakan bahasa daerah yang masih mereka gunakan ketika berinteraksi dengan sesama, menunjukkan sikap yang ramah dan santun dalam berinteraksi. Identitas budaya sebagai orang Minang kemudian memunculkan rasa kekeluargaan antara mereka sebagai sesama orang perantauan. Adanya rasa kepemilikan sense of belonging pada kelompok etnis sehingga mereka cenderung berkumpul dengan orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang sama. Faktor personal seperti watak atau kepribadian, pengetahuan dan motivasi serta intensitas interaksi juga mempengaruhi proses adaptasi dan keefektifan komunikasi dengan lingkungan yang baru. Pada umumnya perubahan yang dialami adalah perubahan logat dan bahasa Indonesia yang mereka gunakan karena dipengaruhi oleh bahasa lokal orang Medan. Dengan memahami identitas budaya mereka sendiri, mereka dapat mengidentifikasi orang lain dari kelompok etnis lain. Hal ini ternyata membantu mereka dalam menempatkan diri sesuai dengan situasi dan kondisi dimana mereka berinteraksi dan bagaimana harus bersikap sehingga dapat membangun komunikasi antarbudaya yang efektif.

2.3.2 Arifah Armi Lubis

Penelitian ini berjudul Identitas Etnis dan Komunikasi Antarbudaya Peran Identitas Etnis dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Asal Malaysia di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran identitas etnis yang dibangun dalam komunikasi antarbudaya pada mahasiswa asal Malaysia di Fakultas Kedokteran USU. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif yang merupakan pengukuran dengan menggunakan data nominal yang Universitas Sumatera Utara menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Subjek penelitian adalah mahasiswa asal Malaysia yang beretnis Melayu pada stambuk 2007, 2008, 2009 di Fakultas Kedokteran USU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas etnis bisa berperan sebagai pendorong bahkan penghambat dalam komunikasi antarbudaya dan hal ini dipengaruhi pada jenis kelamin dan tempat tinggal. Mengenai jenis kelamin, ditemukan hasil penelitian bahwa perempuan paling kuat dalam menjaga identitas etnisnya dan selalu terdorong untuk menunjukkan identitas etnis dan cara termudah bagi perempuan untuk menunjukkan identitas etnisnya adalah dengan menggunakan baju kurung. Sedangkan laki-laki, mereka cenderung bisa menyembunyikan ataupun tidak terlalu menonjolkan identitas etnisnya dan cara termudah bagi laki-laki untuk menunjukkan identitas etnisnya adalah dengan menggunakan logat Melayu saat berbicara. Dan mengenai tempat tinggal, hal ini didasarkan pada temuan penelitian bahwa mahasiswa asal Malaysia yang masuk melalui jalur Internasional yang seluruhnya beretnis Melayu mereka akan ditempatkan di asrama dan jika keluar dari asrama, mereka tetap ‘’dipaksa’’ tinggal dengan teman seetnis. Sehingga mereka akan selalu ditempatkan bersama kelompok etnisnya. Dan hal ini berpengaruh pada identitas etnis yang terbentuk, karena hal tersebut akan menyebabkan mereka merasa nyaman dan merasa dalam kelompok besar dan tidak terlalu termotivasi untuk berkomunikasi dengan teman beda etnis. Dan mahasiswa yang masuk melalui jalur Mandiri, mereka bisa tinggal bersama teman beda etnis karena mereka datang ke Medan tidak berkelompok sehingga mereka bisa mandiri dalam mencari teman dan mereka tidak tergantung pada kelompok dan memiliki motivasi untuk berkomunikasi dengan teman beda etnis. Jadi sebenarnya yang paling berpengaruh pada pembentukan identitas etnis mahasiswa asal Malaysia yang beretnis Melayu di Fakultas Kedokteran USU adalah jalur masuk. Mereka yang masuk melalui jalur Internasional, biasanya menggunakan identitas etnis sebagai pembeda antara mereka dengan kelompok lain sehingga menghambat komunikasi antarbudaya mereka sedangkan Universitas Sumatera Utara mahasiswa yang masuk melalui jalur Mandiri, mereka menggunakan identitas etnis sebagai pengenal, yang membantu mereka mengenali siapa mereka dan siapa orang lain, dan hal tersebut mendorong mereka untuk melalukan komunikasi antarbudaya.

2.4 Model Teoritis