Pendekatan Terhadap Identitas Etnis

2.2.2.1 Pendekatan Terhadap Identitas Etnis

Ada dua pendekatan terhadap identitas etnis yaitu pendekatan objektif struktural dan pendektan subjektif fenomenologis. Pendekatan objektif melihat sebuah kelompok etnis sebagai kelompok yang bisa dibedakan dari kelompok- kelompok lainnya berdasarkan ciri-ciri budayanya seperti bahasa, agama, atau asal-usul kebangsaan. Sedangkan pendekatan subjektif merumuskan etnisitas identitas etnis sebagai suatu proses dalam dimana orang-orang mengalami atau merasakan diri mereka sebagai bagian dari suatu kelompok etnis dan diidentifikasi demikian oleh orang lain dan memusatkan perhatiannya pada keterikatan dan rasa memiliki yang dipersepsi kelompok etnis yang diteliti Mulyana Jalaludin, 2005: 152. Pendekatan objektif didasarkan asumsi dasar ilmu alam seperti ada keteraturan dalam realitas sosial dan juga dalam perilaku manusia. Mencoba mencari hukum umum yang menjelaskan adanya korelasi antar variabel yang satu dengan variabel lainya, kata lainnya ada hukum kausal. Bagi positivis gagasan identitas etnik adalah pendekatan operasional yang mempertanyakan “siapakah aku?”. Pendekatan objektif juga menghubungkan konsep identitas etnik dengan teori konsep diri, dan lagi-lagi menganggapnya adalah sebagai proses Mulyana dan Jalaludin, 2005: 153. Pendekatan objektif ini menolak pendapat tentang jiwa, spirit, kemauan, pikiran, instrokpeksi, kesadaran, subjektivitas tidak dapat diamati secara kuantitatif. Karena pendekatan struktural terhadap diri self sangat bergantung pada pengamatan ilmiah atas perilaku dari luar behaviour. Pendekatan struktural ini juga menganggap para individu mengecap diri mereka sendiri dan oleh orang lain dalam dunia sosial, berdasarakan peranan dan lokasi mereka dalam struktur sosial. Hemat kata, pendekatan struktural terhadap identitas etnik beranggapan bahwa identitas etnik adalah pasif dan statik, dimana perilaku luar ditentukan oleh faktor luar individu. Berbeda dengan pendekatan objektif, pendekatan subjektif lebih memandang manusia adalah sesuatu yang aktif. Pendekatan subjektif fenomenologis sedikit mengkritik pendekatan post-positivistik yang memandang kemungkinan ada pembatasan pada perilaku manusia yang dapat dipelajari. Universitas Sumatera Utara Menurut Phandis 1989 kalangan dengan kaum subjektivis memandang bahwa identitas etnik mengemuka lewat tanda-tanda budaya, mereka menekankan diri dan perasaan identitas yang berbeda berkaitan dengan kelompok dan pengakuannya oleh orang lain Mulyana dan Jalaludin, 2005: 155. Secara tradisional, etnisitas dipandang ciri struktural yang membedakan kelompok etnik yang satu dengan yang lainnya. Beberapa penelitian antropolog membahas tentang kelompok etnik agak statik. Namun Barth seperti ingin membuktikan dengan pendapatanya bahwa ciri penting suatu kelompok etnik yaitu hubungan yang diberikan dari kelompok lain sebagai tempat mereka menggunakan identitias etnis sebagai pengklasifikasian diri mereka dan orang lain untuk tujuan interaksi Barth, 1988: 13-15.

2.3 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang pernah meneliti mengenai identitas etnis yaitu :

2.3.1 Penelitian Surita Lestari Zulham

Penelitiannya berjudul Identitas Budaya dan Komunikasi Antarbudaya Studi Kasus Peran Identitas Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Etnis Minangkabau Asal Sumatera Barat di Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran identitas budaya dalam interaksi komunikasi antarbudaya pada mahasiswa etnis Minangkabau di Universitas Sumatera Utara, dalam hal ini juga untuk mengetahui identitas budaya yang terbentuk dan mengetahui perubahan identitas budaya yang mungkin terjadi di kalangan mahasiswa etnis Minangkabau Universitas Sumatera Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif yang melakukan pengukuran dengan menggunakan data nominal yang menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulannya yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Subjek Universitas Sumatera Utara