3 | P a g e
seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk
anak yang
masih dalam
kandungan. Lahirnya berbagai bentuk masalah
sosial di Sumatera Barat, seperti anak jalanan
dan pengemis,
merupakan konsekuensi dari distribusi sumber daya
yang tidak merata dan melemahnya solidaritas
sosial dalam
masyarakat. Melemahnya
solidaritas sosial
dalam masyarakat telah mengakibatkan energi
sosial-budaya kreatif,
sebagai suatu
kekuatan internal pada tingkat lokalitas komunitas
seperti nagari,
jorong, kampung dan kelompok ketetanggaan
ataupun kewargaan, tidak lagi dapat digunakan oleh keluarga miskin perdesaan
dan perkotaan, pada hal energi sosial yang terdapat pada satuan lokalitas dalam
bentuk pranata-pranata sosial yang ada pada
masyarakat perdesaan
dan perkotaan, berorientasi pada kesejahteraan
bersama semakin berkurang. Untuk
itu diperlukan
suatu pendekatan terpadu dalam pengentasan
keluarga miskin perdesaan dan perkotaan, meliputi mengelola warga dalam sebuah
kawasan pemukiman.
Pengelolaan kawasan pemukiman mulai dari satuan
lokalitas terkecil komunitas seperti nagari, jorong,
kampung dan
kelompok ketetanggaan
ataupun kewargaan,
seyogiyanya mampu
mengakomodasi sejumlah persoalan yang dihadapi oleh
keluarga miskin perdesaan dan perkotaan. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
3.1. Karakteristik Anak Jalanan
a. Kondisi Anak Jalanan dan Pengemis
eberadaan anak
jalanan dan
pengemis dalam beberapa tahun terakhir
di beberapa
kota di
Sumatera Barat,
memperlihatkan kecendrungan yang semakin meningkat.
Secara umum
karakteristik atau
karakteristik yang menonjol untuk anak jalanan yang terdapat di Kota padang dan
Kota Bukittinggi adalah sebagai berikut; 1 anak-anak yang masih memiliki hubungan
dengan orang tuanya dan tidak lagi sekolah. Keluar rumah di pagi hari, kebali
ker umah sore hari. 2 Anak yang masih sekolah, akan tetapi keluar rumah di pagi
hari atau sore hari, sebelum atau sesudah jam sekolah. Masih memiliki hubungan
dengan orang tua, atau mereka berada di luar rumah sepengetahuan orang tua.3
Anak-anak yang sudah putus sekolah, hubungan dengan orang tua terbatas. 4
Anak-anak yang tidak bersekolah dan bersama orang tuanya berada di jalanan
dan tidak memiliki tempat tinggal, biasanya berada di jalanan sampai tengah malam.
Ada beberapa
alasan yang
dikemukakan, kenapa mereka berada di jalanan. Sebagian besar dari anak jalanan
mengatakan karena alasan ekonomi dan tekanan orang tua. Pengakuan informan,
sebut saja budi;
Budi usia 14 tahun, sedang bersekolah, kelas 2 SMP, Budi
sudah hampir satu tahun berjualan koran setiap pagidi salah satu
perempatan jalan di Kota Padang. Alasan yang dikemukakan Budi
kenapa berjualan koran setiap pagi untuk membantu orang tua. Yang
utama kata Budi agar kebutuhan sekolahnya terpenuhi.
Alasan yang dikemukakan Budi berbeda dengan alan yang dikemukakan Egi, yang
sudah tidak
bersekolah lagi,
Egi menuturkan;
Egi, usia 15 tahun, pendidikannya sampai kelas empat SD, tinggal di
pinggiran Kota Padang. Berhenti sekolah karena tidak ada kontrol
dari orang tua. Orang tua egi tidak peduli, apakah egi sekolah atau
tidak sekolah. Sekitar tahun 2009, pasca gempa, awalnya karena
diajakan teman untuk melihat bangunan rusak yang sedang
dibersihkan dengan menggunakan alat-alat berat. Menurut Egi, pada
waktu
itu, makanan
banyak tersedia karena ada banyak orang
yang memberikan
bantuan makanan. Tahun 2010, pemberian
jatah makanan sudah mulai sulit, egi
diajak temannya
untuk bernyanyi
dan temannya
memainkan alat musik sederhana, sehingga terkumpul uang untuk
membeli makanan. Sedangkan
alasan yang
dikemukakan oleh pengemis, kenapa mereka mengemis dan tidak mengerjakan
pekerjaan lain, semua pengemis yang di wawancarai mengatakan alasan mereka
K
4 | P a g e
mengemis karena
mereka cacat
penglihatan dan tidak punya keahlian. Mereka tidak memiliki modal dan tanah
untuk bertani. Di Kota Padang, lokasi tempat
berkumpul atau beraktivitas anak jalanan terdapat di lima lokasi; 1 lokasi di
perempatan jalan Khatib Sulaiman. 2 lokasi di perempatan kantor Pos besar
jalan Sudirman. 3 lokasi pasar raya Kota Padang. 4 lokasi jalan Ratulangi dan jalan
Patimura. 5 Lokasi jalan By pass, perempatan Lubuk Begalung. Pilihan lokasi
secara kebetulan saja, namun di keempat lokasi tersebut, menurut informan tempat-
tempat
yang memungkinkan
mereka mendapat uang. Secara umum, kalau
dilihat dari alasan yang dikemukakan oleh informan benar adanya terutama untuk
anak jalanan yang ditemui di perempatan jalan Khatib Sulaiman, dimana anak-anak
yang dimaksud berjulan koran di pagi hari dan siang hari berjualan barang-barang
keperluan rumah tangga. Berbeda dengan anak-anak yang berada di perempatan
jalan Sudirman, tepatnya di perempatan kantor Pos besar Kota Padang, dan di jalan
Ratulangi
dan jalan
patimura yang
melakukan aktivitas sebagai pengamen. Bernyanyi dengan menggunakan alat
musik seadanya. Sedangkan anak jalanan yang berada di sekitar Pasar Raya Kota
Padang melakukan berbagai aktivitas, seperti menyemir sepatu, jualan kresek
kantong
Plastik dan
sekaligus menyediakan jasa untuk membawa barang
belanjaan. Sedangkan anak jalanan yang berada di lokasi perempatan jalan By Pass
Lubuk Begalung,
anak-anak yang
melakukan kegiatan dijalanan bersama orang tua.
b. Umur dan Pekerjaan