PT Provident Agro Tbk PT Provident Agro Tbk PALM didirikan tanggal 26 Nopember 2006 dan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk

 berpartisipasi dalam pembangunan nasional melalui produk bermutu tinggi untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan ekspor sebagaimana komitmen perusahaan untuk meningkatkan standar kehidupan masyarakat sekitar.

4.1.10 PT Provident Agro Tbk PT Provident Agro Tbk PALM didirikan tanggal 26 Nopember 2006 dan

memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2006. Kantor pusat PALM berlokasi Gedung International Financial Centre Lantai 3A, Jalan Jendral Sudirman Kav. 22-23 Jakarta. Pemegang saham mayoritas PALM adalah PT Saratoga Sentra Business SSB dan PT Provident Capital Indonesia, dengan masing-masing persentase kepemilikan sebesar 44,66 dan 44,66. SSB dimiliki 99,99 oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk SRTG. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PALM meliputi usaha-usaha di bidang pertanian, perdagangan, industri, transportasi dan jasa yang berhubungan dengan agroindustri. Visi: menjadi perusahaan induk yang kokoh bagi pemangku kepentingan melalui pengembangan industri strategis di bidang sumber daya alam dan usaha- usaha pendukung terkait,dengan berpegang pada komitmen atas kelangsungan usaha, keharmonisan dengan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Universitas Sumatera Utara Misi: 1. mengembangkan perseroan secara berkelanjutan guna meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. 2. memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dan mitra usaha. 3. membangun organisasi yang kuat melalui pengembangan sumber daya manusia.

4.1.11 PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk

PT. Bakrie Sumatra Plantations Tbk adalah salah satu perusahaan perkebunan tertua di Indonesia. Pada tahun 1986, perusahaan ini diakuisisi oleh Bakrie and Brothers dan kemudian berganti nama menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations.Saham perusahaan kemudian didaftarkan di Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES pada tahun 1990. Sejak awal berdirinya sebagai perusahaan perkebunan karet, PT. Bakrie Sumatra Plantations Tbk telah tumbuh dan diversifikasi menjadi salah satu produsen terkemuka di bidang produksi karet alam dan CPO di Indonesia. Pada 7 Desember, perusahaan telah mengelola sekitar 100.000 ha perkebunan kelapa sawit dan karet. Mayoritas perkebunannya saat ini berada di Pulau Sumatera. Perusahaan ini telah mulai memperluas ke Provinsi Kalimantan Tengah sejak awal 2007 dan saat ini sedang mengembangkan perkebunan greenfield di sana. Sejarah PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk BSP dimulai dengan pembentukan sebuah perkebunan karet pada tahun 1911, bernama NV Hollandsch Amerikaanse Plantage Maatschapij . Pada tahun 1986, PT Bakrie Brothers mengakuisisi saham dan berubah nama menjadi Uniroyal Sumatra Plantations. Universitas Sumatera Utara Sejak sahamnya terdaftar secara publik, nama perusahaan menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Pada tahun 1990, Bakrie Sumatera Plantations mulai ekspansi ke bisnis kelapa sawit dengan mendirikan proyek Greenfield. Pada akhir tahun 2008, BSP mengelola area perkebunan dengan total luas sekitar 90.643 hektar kelapa sawit termasuk ARBV dan lahan karet 18.827 hektar. Untuk menjadi perusahaan nomor satu dan perusahaan terpadu yang paling dikagumi di Indonesia, perusahaan memiliki fasilitas produksi yang terdiri dari pabrik pengolahan kelapa sawit dengan total kapasitas 390 ton TBS jam termasuk ARBV dan pabrik pengolahan karet dengan kapasitas gabungan sekitar 81.340 tpa. Saat ini semua produksi kelapa sawit dan berbagai macam produk karet dari BSP diserap oleh pasar domestik dan ekspor yang kuat. Misi perusahaan adalah memelihara dan mempertahankan kekayaan Indonesia dengan mengekstrak kreasi nilai optimum melalui operasi ramah lingkungan dan memanfaatkan keahlian dalam operasi global dan penanaman multi. Visi: menjadi perusahaan usaha Agro terpadu no satu yang paling dukagumi di Indonesaia. Misi: mengembangkan dan menjaga kesinambungan kesejahteraan komunitas dengan ekstraksi penciptaan nilai optimal melalui kegiatan operasi yang ramah lingkungan dan memanfaatkan keahlian kunci dalam operasi multi tanaman dan operasi global. Universitas Sumatera Utara 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel penelitian yang diamati. Data yang diperoleh dari hasil analisis statistik deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi maksimum, nilai terendah minimum, rata- rata mean, dan standar deviasi dari setiap variabel yang diteliti baik variabel dependen maupun variabel independen. Ghozali,2006:19. Data yang dilihat adalah jumlah data,nilai rata- rata, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum dari variabel devenden ROE, dan dari variabel independen Modal kerja dan perputaran modal kerja pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008- 2012. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation MK 55 -2858198,00 3691595,00 379171,4727 1001837,43535 PMK 55 -19,90 37,68 5,4938 9,52266 ROE 55 -,03 ,38 ,1517 ,09700 Valid N listwise 55 Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data diolah Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa: 1. variabel Return On Equity pada perusahaan perkebunan di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008- 2012 relatif berfluktuatif dimana nilai Return On Equity memiliki nilai minimum -0,3 dan nilai maksimum 0,38. Sementara nilai standar deviasi sebesar 0,09700 dan nilai rata- rata mean sebesar 0,1517. Indikator ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan perkebunan yang Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Operating Asset Turnover dan Inventory Turnover terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2010-2013

1 50 91

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008- 2012

0 41 96

PANGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

Pengaruh Modal Kerja Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Equity (ROE) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.

0 3 98

Pengaruh Modal Kerja Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Equity (ROE) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.

0 0 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Modal Kerja - Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Equity (ROE) pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008- 2012

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Equity (ROE) pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008- 2012

0 0 9

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Return On Equity (ROE) pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2008- 2012

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008- 2012

0 3 9

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja terhadap Return On Equity (ROE) pada perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008- 2012

0 1 10