4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk melihat pengaruh variabel Modal kerja dan Perputaran modal kerja terhadap variabel dependen yaitu Return On Equity ROE. maka estimasi regresi
yang digunakan melalui pengolahan data dengan SPSS 22.0 for windows. Berikut hasil pengolahan datanya:
Tabel 4.6 Coefficients
a ROE
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
,138 ,014
9,557 ,000
MK 4,023E-8
,000 ,416
3,206 ,002
PMK ,000
,001 -,023
-,178 ,859
a. Dependent Variable: ROE Sumber: Hasil Penelitian, 2014 Data diolah
Pengolahan data pada tabel 4.6 menghasilkan suatu persamaan linear berganda yaitu sebagai berikut:
Y= 0,138 + 4,023 X
1
+ 0,000 X
2
+ ϵ
jt
Y = Return On Equity
X
1
= Modal Kerja X
2
= Perputaran Modal Kerja ϵ = error of term
Universitas Sumatera Utara
keterangan: 1.
Konstanta 0,138 menunjukkan bahwa ROE bernilai 0,138 jika semua variabel independen yaitu Modal kerja dan Perputaran Modal Kerja dianggap
konstan. 2.
Koefisien regresi variabel modal kerja 4,023 menunjukkan bahwa setiap peningkatan jumlah modal kerja satu satuan maka akan mengakibatkan ROE
mengalami peningkatan sebesar 4,023 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan atau cateris paribus.
3. Koefisien regresi variabel perputaran modal kerja 0,000 menunjukkan
bahwa setiap peningkatan proporsi perputaran modal kerja satu satuan maka akan mengakibatkan ROE mengalami peningkatan sebesar 0,000 dengan
asumsi independen lainnya dianggap konstan atau cateris paribus.
4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Signifikansi Parsial t – test
Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan hipotesis dan
ketentuan sebagai berikut: Perumusan Hipotesis:
a. H
: b
i
= 0, artinya secara parsial Modal kerja dan perputaran modal kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap ROE pada perusahaan perkebunan yang
terdaftar di BEI periode 2008- 2012.
Universitas Sumatera Utara
b. H
a
: b
i
≠ 0, artinya secara parsial Modal kerja dan perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap ROE pada perusahaan perkebunan yang
terdaftar di BEI periode 2008- 2012. Kriteria:
1. Jika probabilitas value 0,05 maka H
ditolak. 2.
Jika probabilitas value 0,05 maka H diterima.
Jika H ditolak artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap
variabel dependen. Jika H
diterima artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 4.7 Hasil Uji t terhadap ROE
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
,138 ,014
9,557 ,000
MK 4,023E-8
,000 ,416
3,206 ,002
PMK ,000
,001 -,023
-,178 ,859
a. Dependent Variable: ROE Sumber : Hasil penelitian, 2014 Data diolah
Uji t dengan melihat nilai signifikansi masing- masing variabel independen sebagai berikut:
1. hasil pengujian jumlah modal kerja terhadap Return On Equity ROE
menunjukkan sig t 0,002 α α = 0,05, dengan demikian H
ditolak, artinya, secara parsial jumlah modal kerja berpengaruh signifikan terhadap ROE pada
taraf uji signifikan 0,05.
Universitas Sumatera Utara
2. hasil pengujian tingkat perputaran modal kerja terhadap Return On Equity
ROE menunjukkan sig t 0,859 α α= 0,05, dengan demikian H
diterima, artinya dapat disimpulkan bahwa secara parsial tidak berpengaruh signifikan
antara tingkat perputaran modal kerja terhadap ROE pada taraf uji signifikan
0,05.
4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan F- test
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama- sama
terhadap variabel dependen. Uji F dicari dengan melihat F
hitung
dari tabel Anova. Perumusan hipotesis:
a. H
: b
1
= b
2
= 0 Artinya secara simultan Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja berpengaruh
tidak signifikan terhadap ROE pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2012.
b. H
a
: salah satu dari b
i
≠ 0 Artinya, secara simultan Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja
berpengaruh signifikan terhadap ROE pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2012.
Kriteria : 1.
Jika probabilitas value α α = 0,05 : H ditolak
2. Jika probabilitas value α α = 0,05 : H
diterima
Universitas Sumatera Utara
Jika H ditolak artinya secara serempak menunjukkan bahwa variabel independen
mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif. Jika H
diterima artinya secara serempak menunjukkan bahwa variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dan negatif.
Berikut adalah tabel hasil uji signifikansi simultan terhadap variabel dependen ROE.
Tabel 4.8 Hasil Uji F terhadap ROE
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression ,086
2 ,043
5,286 ,008
b
Residual ,422
52 ,008
Total ,508
54 a. Dependent Variable: ROE
b. Predictors: Constant, PMK, MK
Sumber : Hasil penelitian , 2014 Data diolah Pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai F
hitung
adalah 5,286 dengan tingkat signifikansi 0,08. Karena tingkat signifikansinya 0,08 0,05, maka H
ditolak. Dengan demikian variabel independen yaitu modal kerja dan perputaran modal kerja secara serempak adalah berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap variabel dependen yaitu Return On Equity ROE.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai
koefisien determinasi adalah 0 – 1. Semakin besar nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik. Dalam penelitian ini koefisien determinasi yang
digunakan adalah adjusted R
2
. Hasil pengukuran koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Uji Determinasi ROE
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,411
a
,169 ,137
,09011 a. Predictors: Constant, PMK, MK
b. Dependent Variable: ROE
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data diolah Pada tabel 4.9 dapat dilihat nilai adjusted R
2
adalah 0,169. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh modal kerja dan
perputaran modal kerja terhadap Return On Equity ROE adalah 16,9, sedangkan 83,1 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain diluar model.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Return on equity atau protabilitas merupakan suatu pengukuran dari
penghasilan yang tersedia bagi pemilik modal yang mereka investasikan dalam perusahaan. Tinggi rendahnya return on equity dapat berubah sesuai dengan
pembagian ROI dan debt ratio. Tinggi ROI dapat berubah sesuai dengan perubahan profit margin dan perputaran aktiva. Dengan menambah aktiva lancar
dan aktiva lainnya sampai tingkat tertentu diharapkan modal kerja yang ada pada perusahaan bertambah, dengan bertambahnya penjualan maka perputaran modal
kerja juga akan meningkat. Dengan penambahan aktiva dalam modal kerja maka perputaran aktiva juga meningkat sehingga ROI juga meningkat. Sedangkan
tinggi rendahnya debt ratio ditentukan oleh besar kecilnya total hutang,penambahan hutang lancar dalam perusahaan mengakibatkan modal kerja
yang ada dalam perusahaan juga meningkat namun perusahaan harus menanggung beban yaitu beban bunga. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tinggi
rendahnya return on equity pada perusahaan tergantung pada besar kecilnya modal kerja, efektivitas sumber dan penggunaan modal kerja serta perputaran
modal kerja itu sendiri. Modal kerja adalah nilai aktiva atau harta yang dapat segera dijadikan uang kas yang digunakan perusahaan untuk operasional
perusahaan sehari- hari. Ini menunjukkan bahwa modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan.
Kegiatan- kegiatan yang dibiayai oleh modal kerja antara lain adalah pembelian material, upah dan gaji karyawan serta berbagai macam biaya yang
diharapkan dapat kembali dalam waktu singkat melalui hasil penjualan. Uang
Universitas Sumatera Utara