40
H. Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber : Buku Guru Kelas IV Semester 1
Buku Siswa Kelas 1V Semester 1 Teks mengenai Kerajinan Perak dari Kecamatan Kotagede
Media : Alat dan bahan untuk membuat laporan seperti kertas manila, alat tulis, dan gunting
I. Penilaian 1. Teks wawancara memuat ADIK SIMBA Apa, Di mana, Kapan,
Siapa, Mengapa, Bagaimana. Bahasa Indonesia. Beri tanda v bila termuat.
Nama Kriteria
Apa Dimana
Kapan Siapa
Mengapa Bagaimana
2. Keterampilan bercerita dinilai dengan daftar periksa. IPS No
Kriteria Ya
Tidak
1. Siswa mampu menceritakan secara runtut
2. Siswa mampu menjelaskan pekerjaan yang dilakukan
sehari-hari dengan rinci 3.
Siswa mampu menjelaskan tentang hasil karya seni setempat dengan rinci.
3. Penilaian sikap No.
Sikap Belum
terlihat Mulai
terlihat Mulai
berkembang Selalu
terlihat
1. Percaya diri
41
2. Tanggung
jawab 3.
Kesopanan
Yogyakarta, 21 Maret 2014 Walikelas IV B
Praktikan,
Supartiningsih, S.Pd Ayunda Kunthi Berygrid
NIP. NIM. 11108244058
42
LAMPIRAN 1
KERAJINAN PERAK KOTAGEDE
Lokasi pengrajin perak ada di hampir setiap sudut Kotagede, Yogyakarta. Mulai dari pasar Kotagede hingga Masjid Agung dan bekas Istana Mataram Islam. Kerajinan
perak Kotagede merupakan budaya turun temurun yang pada awalnya berupa kerajinan emas, perak dan tembaga. Pada akhirnya, kerajinan peraklah yang
berkembang.
Produksi kerajinan perak Kotagede sudah diekspor ke manca negara terutama Eropa. Barang-barang tersebut berupa benda-benda keperluan rumah tangga orang Eropa
seperti tempat lilin, perabot makan dan minum, serta perhiasan gaya Eropa dengan motif
tradisional Kotagede.
Seni kerajinan perak Kotagede muncul bersamaan dengan Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Pada masa pemerintahan Panembahan Senopati, abdi dalem kriya
diperintahkan untuk membuat perhiasan dari emas dan perak. Kemudian di masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII, beliau sangat terpikat dengan
keindahan kerajinan logam ini kemudian memerintahkan abdi dalem kriya untuk meneruskan dan mengembangkan seni kerajinan logam tersebut.
Salah satu perusahaan pengrajin perak di Kotagede adalah Bapak dan Ibu Harto Suhardjo, yang memang sangat tertarik dengan perhiasan sehingga membuka toko
pertamanya dengan nama “Terang Bulan” pada tahun 1950.
Usahanya memproduksi perhiasan perak yang unik-unik. Beberapa tahun kemudian, nama usahanya berubah menjadi HS Silver, yang merupakan inisial namanya. HS
Silver menawarkan perhiasan bermotif Jawa. Pada tahun 1975, mereka membuka cabang pertamanya di Denpasar, Bali
Motif kerajinan perak Kotagede biasanya bercorak tumbuh-tumbuhan, motif daun dan bunga teratai. Ciri khas yang tetap dipertahankan adalah pengerjaan produksi
kerajinan secara manual dengan tetap mengandalkan ketrampilan tangan. Baik kerajinan perak lempengan atau kerajinan perak filigri seutas kawat perak tipis
dipilih satu persatu dan dirangkai sedemikian rupa untuk memperoleh bentuk yang dikehendaki dikerjakan dengan penuh ketelitian. Sebagian lagi memerlukan proses
yang berbeda, misalnya dengan melalui proses pembakaran untuk memperoleh perak bakar yang juga banyak digemari.
43
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Nama Sekolah : SD Negeri Kotagede 1
Mata Pelajaran : Matematika
KelasSemester : III 1
Alokasi waktu : 2 JP 70 menit
A. Standar Kompetensi