2.3.2 HSUPA High Speed Uplink Packet Access
Sama halnya dengan HSDPA untuk downlink, HSUPA didefinisikan sebagai radio interface baru untuk komunikasi uplink. Tujuan kesemuanya adalah untuk meningkatkan
coverage dan throughput bersamaan dengan mengurangi delay pada kanal transport uplinknya. Dari sudut pandang 3GPP, standard awalnya disetujui pada bulan Desember 2004,
dan aspek performansinya diselesaikan selama musim panas 2005. E-DCH Enhanced Dedicated Channel adalah nama yang diadopsi dari 3GPP untuk HSUPA yang termasuk ke
dalam 3GPP Release 6. Kemampuan-kemampuan utamanya yang diperkenalkan pada HSUPA adalah:
1. Dedicated channel uplink yang baru. Tidak seperti HSDPA, HSUPA berbasis pada
sebuah dedicated channel. Seri kanal baru diperkenalkan untuk keduanya, signaling dan trafik, untuk menambah keseluruhan kemampuan uplink.
2. Pengenalan H-ARQ dimana menggunakan metode yang sama pada HSDPA untuk
error recovery pada layer fisik. 3.
Penjadwalan cepat pada Node B yang mampu melakukan kontrol pada Node B, dimana batasnya diatur oleh RNC, pengaturan dari transport format codes yang dapat
dipilih UE. Hal ini akan mampu meningkatkan coverage dan kapasitas di uplink.
2.4 Teknik Penjadwalan Trafik
Pada dasarnya, sistem penjadwalan trafik mengatur distribusi dari resources bagi user pada kanal HS-DSCH yang digunakan secara share, dengan menentukan perilaku
keseluruhan dari sistem secara luas. Penjadwalan trafik yang cepat umumnya diterapkan berdasarkan kondisi kanal untuk memaksimalkan aplikasi teknik AMC dan HARQ
sebelumnya, dan harus mempertimbangkan jumlah data yang menunggu antrian dan prioritas jenis layanan, pada waktu yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Penjadwalan trafik melihat beberapa aspek dari kondisi multi-user yang beragam sehingga data dari user tersebut dapat segera ditransmisikan ketika kondisi link radio
mengijinkan kecepatan data yang tinggi. Disamping itu, juga digunakan untuk mengatur fairness level.
Jika awalnya, sistem penjadwalan ini di terapkan di Radio Network Controller RNC, maka pada sistem HSDPA ini sistem penjadwalan diterapkan di node B. Dimaksudkan untuk
mengantisipasi dalam menyeimbangkan kondisi kanal radio yang berubah secara cepat. Dengan begitu, dapat mempermudah akses pada kanal radio. Dan dengan Time Transmision
Interval TTI yang lebih pendek, yaitu 2 ms, dari TTI sebelumnya pada Release ’99, 10 ms, maka didapatkan kondisi kanal seketika yang lebih akurat. TTI tersebut merepresentasikan
periode dimana suatu set data blok dapat ditransmisikan melalui kanal fisik pada link radio. Secara umum, algoritma penjadwalan digunakan untuk menentukan user yang paling
cocok untuk mengakses kanal sehingga dapat mengoptimalkan troughput, fairness, dan delay. Algoritma penjadwalan trafik berdasarkan model kanalnya, dapat dikategorikan
menjadi 2 macam. Pertama, algoritma penjadwalan pada model kanal two-state on-off Markov. Karena cukup sederhana, model kanal two-state Markov lebih cocok diaplikasikan
untuk menilai faktor keadilan fairness dari algoritma penjadwalan tersebut. Bagaimanapun juga, model kanal two-state Markov ini mempunyai keterbatasan jika diaplikasikan pada
karakteristik kanal secara real. Kedua adalah algoritma penjadwalan pada model kanal praktis yang lebih menekankan pada kondisi multi-user yang beragam. Beberapa teknik
penjadwalan tersebut diantaranya adalah Max SNR, Round Robin RR, Proportional Fair PF, dan penjadwalan Fair Channel Dependent FCD.
Berikut ini dijelaskan prinsip dan karakteristik dari masing-masing teknik penjadwalan trafik.
Universitas Sumatera Utara
2.4.1 Maksimum SNR