2.4.1 Maksimum SNR
Teknik penjadwalan ini mengurutkan semua user berdasarkan rasio Signal to Noise Ratio SN pada selang waktu tertentu. Didesain untuk mengalokasikan kanal bagi user
dengan nilai SNR yang paling bagus sehingga teknik ini paling baik dalam mendapatkan troughput jaringan yang maksimum. Dalam hal ini, UE pada posisi yang baik akan memiliki
troughput terbesar, namun akibatnya sistem tidak dapat melayani user dengan posisi yang tidak begitu menguntungkan secara optimal misal pada kondisi interferensi yang besar.
Oleh karena itu, maksimum SNR merupakan teknik penjadwalan yang sangat dipengaruhi oleh kondisi kanal radio yang bervariasi.
2.4.2 Round Robin
Berbeda dengan maksimum SNR, teknik penjadwalan ini mengalokasikan kanal bagi user dengan waktu pelayanan yang sama. Prinsip dasarnya dengan memilih user yang belum
dilayani untuk jangka waktu yang lama. Sehingga teknik penjadwalan ini lebih fair dari maks-SNR, tetapi menghasilkan troughtput yang lebih kecil.
2.4.3 Proportional Fair
Teknik penjadwalan ini merupakan pengembangan dari teknik Maksimum SNR, yang mampu meningkatkan performansi jaringan dari segi fairness, dan delay tetapi menurunkan
troughput sistem. Prinsip dasarnya adalah mengurutkan semua user berdasarkan nilai transfer rate dibagi dengan rata-rata transfer rate sistem, yang lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI
3.1 Model Sistem
Pemodelan sistem HSDPA secara garis besar dapat digambarkan oleh blok diagram berikut :
UPLINK DOWNLINK
Gambar 3.1 Diagram Blok dari Model Sistem Dari Gambar 3.1 tersebut, user membangkitkan trafik yang nantinya diterima dan diolah
oleh node B. Kemudian dengan sistem penjadwalan tertentu, trafik – trafik tersebut akan dijadwalkan sesuai dengan algoritma dari masing-masing penjadwalan trafik seperti delay
antrian, throughput dan packet loss dan jika ada sinyal yang diterima dari user mengalami scattering karena adanya obstacle seperti gedung bertingkat dan kendaraan maka akan
dimodulasikan melalui kanal AWGN. Dan dari node B diolah dan dikirim kembali ke user. Karena pada simulasi ini berorientasi pada pengaruh jarak, maka penyebaran UE dibedakan
berdasarkan jarak antara node-B dengan User Equipment UE itu sendiri, yaitu antara 0 - 1,6 km dengan interval jarak 0,1 km untuk mendapatkan nilai SNR yang relatif bervariasi. Model
sistem pada saat downlink ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Model Sistem pada saat Downlink
USER RAYLEIGH +
KANAL AWGN
NODE B RAYLEIGH +
KANAL AWGN
USER
NODE B RAYLEIGH +
KANAL AWGN USER
Universitas Sumatera Utara