BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usaha Sektor Informal
Menurut Departemen Kesehatan RI 2002, sektor informal adalah kegiatan ekonomi tradisional yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pola kegiatannya tidak teratur, baik dalam arti waktu, permodalan, maupun
penerimaannya. 2.
Pada umumnya tidak tersentuh oleh peraturan dan ketentuan yang diterapkan oleh pemerintah.
3. Modal, peraturan dan perlengkapan maupun pemasukan biasanya kecil dan
diusahakan atas dasar hitungan harian 4.
Pada umumnya tidak mempunyai tempat usaha yang permanent dan tidak terpisah dengan tempat tinggal.
5. tidak mempunyai keterikatan dengan usaha lain yang besar.
6. Pada umumnya dilakukan oleh golongan masyarakat yang berpendapatan
rendah 7.
tidak selalu membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus, sehingga secara luwes dapat menyerap tenaga kerja dengan bermacam-macam tingkat
pendidikan Departemen Kesehatan RI, 2002
Menurut Simanjuntak 1985 dalam Depkes RI 1994, sektor informal adalah kegiatan ekonomi tradisional, yaitu usaha-usaha ekonomi di luar sektor modern atau
sektor formal seperti perusahaan, pabrik dan sebagainya, yang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. kegiatan usaha biasanya sederhana, tidak tergantung pada kerja sama banyak
orang bahkan kadang-kadang usaha perorangan dan sistem pembagian kerja yang tidak ketat
2. skala usaha relative kecil, biasanya dimulai dengan modal dan usaha kecil-
kecilan 3.
biasanya tidak memiliki izin usaha seperti halnya Firma, Perseroan Terbatas atau CV
4. sebagai akibat yang pertama, kedua dan ketiga membuka usaha disektor
informal relative lebih mudah daripada formal. Timbulnya sektor informal adalah akibat dari meluapnya atau
membengkaknya angkatan kerja disatu pihak dan menyempitnya lapangan kerja dipihak yang lain. Hal ini berarti bahwa lapangan kerja yang tersedia tidak cukup
menampung angkatan kerja yang ada. Permasalah ini menimbulkan banyaknya penganggur dan setengah penganggur. Oleh karenanya, secara naluri masyarakat ini
berusaha kecil-kecilan sesuai dengan kebiasaan mereka. Inilah yang memunculkan usaha sektor informal DepKes RI, 1994.
2.2 Ergonomi