Sikap Kerja pada Proses Penghalusan Adonan Roti Sikap Kerja pada Proses Pencetakan Roti

sebaiknya melakukan relaksasi agar otot dapat beristirahat sebentar. Relaksasi yang dapat dilakukan misalnya meluruskan punggung sekitar 5-10 menit setelah membungkuk dan relaksasi pada tangan dapat dilakukan dengan meluruskan tangan kedepan ataupun kebawah.

5.1.2. Sikap Kerja pada Proses Penghalusan Adonan Roti

Pada proses ini, pekerja sering mengeluhkan pada daerah tangan dan kaki. Hal ini disebabkan pada saat menghaluskan adonan, pekerja harus membalikkan adonan pada mesin dengan menggunakan tangan sampai beberapa kali hingga adonan halus. Aktivitas yang berulang pada tangan ini mengakibatkan otot-otot tangan menjadi lelah. Sedangkan keluhan pada daerah kaki dikarenakan kaki harus menopang tubuh dimana posisi tubuh pada saat penghalusan tidak berdiri tegak melainkan agak sedikit miring kedepan. Kaki berusaha menopang tubuh agar tidak jatuh. Menurut Peter, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya keluhan otot skeletal yaitu aktivitas berulang. Keluhan terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja secara terus menerus tanpa memperoleh kesempatan untuk relaksasi. Tangan pekerja dipaksa untuk bekerja dengan melakukan pekerjaan yang sama dalam waktu yang lama tanpa ada relaksasi. Sebaiknya relaksasi pada tangan dilakukaan dengan meluruskan tangan ke bawah atau ke depan atau dengan menggerakkan tangan secara perlahan ke depan dan ke belakang. Pada kaki juga demikian, kareana harus menopang tubuh dalam jangka waktu yang lama, kaki mengalami pembeban secara statis sehingga mengakibatkan otot-otot kaki berkontraksi secara terus menerus. Hal ini mengakibatkan kaki terasa pegal dan lelah. Relaksasi juga perlu dilakukan pada kaki agar terhindar dari rasa lelah maupun sakit. Relaksasi yang dapat dilakukan pada kaki misalnya dengan berjalan sekitar 5 menit atau dengan menekuk kaki ke belakang selama 5-7 menit sehingga otot kaki mengalami relaksasi sebentar.

5.1.3. Sikap Kerja pada Proses Pencetakan Roti

Keluhan yang dirasakan oleh pekerja pada proses pencetakan adonan adalah pada daerah tangan dan leher. Hal ini disebabkan dalam proses ini, pekerja harus mencetak roti dengan gerakan tangan yang cepat untuk memenuhi pesanan yang ada. Selain itu, pada saat mencetak roti, pekerja juga sering menunduk. Akibat sikap ini otot-otot pada daerah leher bekerja secara statis dimana pembuluh-pembuluh darah dapat tertekan sehingga aliran darah dalam otot menjadi berkurang yang berakibat berkurangnya glukosa dan oksigen dari darah dan harus menggunakan cadangan yang ada. Hal ini mengakibatkan rasa pegal dan lelah pada daerah otot. Untuk menghindari keluhan yang dirasakan pada tangan dan leher, pekerja sebaiknya melakukan relaksasi setelah 30 menit bekerja. Relaksasi yang dapat dilakukan misalnya pada tangan, ssperti yang sudaah disebut di atas, dapat dilakukan dengan meluruskan tangan ke depan atau ke bawah atau dengan menggerak-gerakkan tangan selama 5 menit sehingga otot tangan tidak berkontraksi terus menerus. Sedangkan pada leher, relaksasi yang dapat dilakukan seperti memutar leher dari bawah ke atas secara pelahan-lahan atau dengan menggerakkan leher ke bawah, ke atas, dan ke samping secara bergantian.

5.1.4. Sikap Kerja pada Proses Pemanggangan