Perkecambahan Biji Komposisi Kimia Biji Jarak Kepyar

pertumbuhan biji secara serentak, sebelum ditanam biji direndam selama 24 jam. Pemeliharaan tanaman berumur kurang lebih 3 minggu. Panen jarak kepyar dimulai pada saat buah jarak kepyar sudah mulai tua, yang ditandai dengan kulit buah yang mulai kering. Waktu panen harus tepat sebab keterlambatan akan mengakibatkan pecahnya kulit biji dan biji akan terlempar keluar. Buah yang masih berkulit kemudian dijemur selama 3 hari dan kulit buah akan pecah dengan sendirinya. Biji – biji yang diperoleh dijemur kembali sampai kering kemudian disimpan. Setiap hektar tanaman jarak kepyar dapat menghasilkan 6 – 8 kwintal biji kering, dan tanaman jarak kepyar umumnya produktif sampai umur 6 – 9 bulan.

2.1.1. Komposisi Kimia Biji Jarak Kepyar

Biji jarak kepyar terdiri dari 75 kernel daging biji dan 25 kulit dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 2.1. Komposisi biji jarak kepyar Ketaren, 1986.

2.2. Perkecambahan Biji

Definisi perkecambahan atau germinasi secara teknis adalah permulaan munculnya pertumbuhan aktif yang menghasilkan pecahnya kulit biji dan munculnya semai. Komponen Jumlah Minyak 54 Karbohidrat 13 Serat 12,5 Abu 2,5 Protein 18 Universitas Sumatera Utara Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis berikut: imbibisi dan absorbsi air, hidrasi jaringan, absorbsi oksigen, pengaktifan enzim, transfor molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio, peningkatan respirasi dan asimilasi, inisiasi pembelahan dan pembesaran sel serta munculnya embrio. Ontogeni perkecambahan meliputi dua fase metabolik yang berbeda, yaitu : hidrolisis secara enzimatik terhadap cadangan makanan yang disimpan dan disintesis jaringan baru dari senyawa yang dihidrolisis yaitu dari gula, asam amino, asam lemak, dan mineral yang dibebaskan Gardner, 1991. Menurut J. Derek Bewley dan Michael Black, serta G.Ray Noggle dan George J.Fritz, ternyata didalam bijian berkecambah terdapat beberapa enzim a ntara lain; α- amilase, lipase, peptida hidrolase, amilolitik, protease, isositrat liase, β-manase, α- galaktosidase, aminoliase, dan nitrat reduktase. Perkecambahan suatu biji yang telah mengalami kematangan baru akan berlangsung setelah masa dormasi terlewati, yaitu suatu keadaan pertumbuhan yang tertunda atau istirahat, merupakan kondisi yang berlangsung selama suatu periode yang tidak terbatas walaupun berada dalam keadaan yang menguntungkan untuk perkecambahan. Perkecambahan tidak terlepas pula dari faktor – faktor lingkungan. Syarat – syarat lingkungan perkecambahan : a. Air Imbibisi air merupakan awal proses perkecambahan. Biji yang hidup dan mati, keduanya melakukan imbibisi air dan membengkak. Banyaknya imbibisi air tergantung pada komposisi kimia biji. Protein, getah dan pektin lebih bersifat koloid dan hidrofilik serta lebih banyak mengalami imbibisi air daripada zat tepung. Kandungan air yang kurang dari batas optimum biasanya menghasilkan imbibisi sebagian dan memperlambat atau menahan perkecambahan. b. Temperatur Proses perkecambahan juga meliputi sejumlah proses katabolisme dan anabolisme yang dikendalikan enzim, karenanya sangat responsif terhadap temperatur. Universitas Sumatera Utara Temperatur kardinal maksimum, optimum dan minimum untuk perkecambahan pada kebanyakan biji tanaman pada dasarnya merupakan temperatur kardinal untuk pertumbuhan vegetatif yang normal. Temperatur optimim adalah temperatur yang menberikan persentase perkecambahan yang paling tinggi dalam periode waktu yang paling pendek. c. Cahaya Biji membutuhkan cahaya untuk perkecambahan. Dalam hal ini cahaya merupakan faktor pemasak lanjut, suatu mekanisme pemicu dalam mematahkan macam dormansi tertentu. Kuantitas tingkat energi, kualitas warna atau panjang gelombang dan lamanya penyinaran fotoperiode dalam daur harian atau musiman mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perkecambahan. d. Gas Perkecambahan memerlukan tingkat oksigen yang tinggi kecuali bila repirasi yang berhubungan dengan hal ini terjadi karena fermentasi. Kebanyakan spesies memberikan respon yang baik terhadap komposisi udara normal; 20 O 2 , 0,03 CO 2 dan 80 N. Penurunan kandungan oksigen dibawah 20 biasanya menurunkan kegiatan perkecambahan. Perkecambahan biji pada kebanyakan spesies berlangsung baik pada kandungan O 2 udara atau konsentrasi O 2 udara yang lebih tinggi. e. Senyawa kimia eksogen Sejumlah senyawa kimia dalam medium dapat menggalakkan perkecambahan. Senyawa kimia dapat dianggap sebagai perangsang dan bukanlah persyaratan perkecambahan. Senyawa kimia tertentu seperti gibrelin, Kalium Nitrat KNO 3 , Tiourea atau CSNH 2 2 , dapat mempertinggi atau menggantikan persyaratan pencahayaan atau persyaratan suhu dingin untuk masak lanjutan Bonner, 1976.

2.3. Enzim

Dokumen yang terkait

Penentuan Ph Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

0 74 47

Penentuan pH dan Suhu Optimum untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase dari Kecambah Biji Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) terhadap Hidrolisis RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil)

3 61 61

Penentuan pH Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea Brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

6 63 60

Penggunaan Serbuk Zat Warna Biji Kesumba Keling (Bixa orellana L.) Dalam Formula Sediaan Pewarna Rambut Bentuk Larutan

16 168 63

Penentuan pH Dan Suhu Optimum Dari Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Selulase Hasil Isolasi Bekicot (Achatina fulica) Terhadap Hidrolisa Substrat Selulosa, Kertas HVS Dan Ampas Tebu

7 131 74

Sintesis Alkanolamida Dari Minyak Jarak (Ricinus communis Linn) Sebagai Sumber Poliol Dan Pemanfaatannya Untuk Pembuatan Poliuretan

8 47 74

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Karet - Penentuan Ph Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

0 0 19

Penentuan pH dan Suhu Optimum untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase dari Kecambah Biji Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) terhadap Hidrolisis RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil)

0 2 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Karet - Penentuan pH Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea Brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

0 0 19

Penentuan pH Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea Brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

0 0 12