Sifat – Sifat Enzim Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim

T.Schwan,1836, emulsion J.V.Liebig dan F.Wohler,1837, masing – masing adalah senyawa organik yang dapat menghidrolisis pati, protein dan glikosida. Enzim adalah suatu biokatalisator yang dapat bertindak menguraikan molekul yang rantainya panjang menjadi lebih sederhana, serta dapat juga membantu mekanisme reaksi yang mana tergantung pada enzimnya. Walaupun enzim ikut serta dalam reaksi dan mengalami perubahan fisik selama reaksi, enzim akan kembali kepada keadaan semula bila reaksi telah selesai. Enzim mempunyai tenaga katalitik yang luar biasa dan biasanya jauh lebih besar dari katalisator sintetik. Spesifitas enzim sangat tinggi terhadap substratnya. Enzim mempercepat reaksi kimia secara spesifik tanpa pembentukan produk samping. Enzim merupakan unit fungsional untuk metabolisme dalam sel, bekerja menurut urutan yang teratur. Sistem enzim terkoordinasi dengan baik menghasilkan suatu hubungan yang harmonis diantara sejumlah aktivitas metabolik yang berbeda. Kebanyakan enzim diberi nama dengan penambahan akhiran –ase pada kata yang menunjukkan senyawa asal yang diubah oleh enzim atau pada nama jenis reaksi kimia yang dikatalisis enzim.

2.3.1. Sifat – Sifat Enzim

1. Spesifitas Aktivitas enzim sangat spesifik. Pada umumnya enzim tertentu hanya dapat mengkatalisis satu reaksi. Sebagai contoh, laktase menghidrolisis gula laktosa tetapi tidak berpengaruh terhadap disakarida yang lain. Hanya molekul laktosa saja yang akan sesuai dalam sisi aktif molekul. 2. Pengaruh suhu Aktivitas enzim sangat dipengaruhi oleh suhu. Suhu optimalnya adalah antara 35 o C dan 40 o C, yaitu suhu tubuh. Pada suhu diatas dan dibawah optimalnya, aktivitas enzim berkurang. Universitas Sumatera Utara 3. Pengaruh pH Masing – masing reaksi yang dikatalisis oleh enzim paling cepat terjadi pada pH yang tertentu. Untuk kebanyakan enzim pH optimal adalah sekitar pH 7 netral dan jika medium menjadi sangat asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi. 4. Ko-enzim dan aktivator Enzim sering kali memerlukan bantuan substansi lain agar berfungsi secara efektif. Ko-enzim adalah substansi bukan protein yang mengaktifkan enzim Gaman, 1992.

2.3.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim

1. Suhu enzim Enzim tidak aktif pada suhu kurang dari pada 0 o C. Aktivitas enzim meningkat dua kali lipat bagi setiap kenaikan suhu 10 o C. Aktivitas enzim paling optimum pada suhu 37 o C. 2. Nilai pH Setiap enzim paling bagus pada nilai pH tertentu yang disebut sebagai pH optimum. pH optimum bagi kebanyakan enzim adalah pH 7. Terdapat beberapa pengecualian, misalnya enzim pepsin di dalam perut bereaksi paling bagus pada pH 2, sementara enzim tripsin di dalam usus kecil bereaksi paling bagus pada pH 8. 3. Kepekatan substrat Apabila kepekatan substrat bertambah, maka molekul enzim dapat bereaksi dengan molekul substrat. Sedangkan apabila kepekatan substrat rendah, bilangan molekul enzim melebihi bilangan molekul substrat. Oleh karena itu, hanya sejumlah kecil molekul enzim yang bereaksi dengan molekul substrat. 4. Kepekatan enzim Apabila kepekatan enzim bertambah, maka molekul substrat dapat bereaksi dengan molekul enzim hingga ke satu kadar maksimum. Sedangkan pada kepekatan enzim Universitas Sumatera Utara rendah, bilangan molekul substrat melebihi bilangan molekul enzim. Oleh karena itu, hanya sejumlah kecil molekul substrat bereaksi dengan molekul enzim http:ms.wikipedia.orgwikiEnzim. Semua enzim yang dikenal dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis ikatan kovalen dikenal dengan akhiran –ase pada nama substansi atau substrat yang dihidrolisisnya. Jadi, lipase menghidrolisis lemak atau lipid, amilase menghidrolisis pati atau amilum, dan protease menghidrolisis protein.

2.3.3. Klasifikasi Enzim

Dokumen yang terkait

Penentuan Ph Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

0 74 47

Penentuan pH dan Suhu Optimum untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase dari Kecambah Biji Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) terhadap Hidrolisis RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil)

3 61 61

Penentuan pH Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea Brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

6 63 60

Penggunaan Serbuk Zat Warna Biji Kesumba Keling (Bixa orellana L.) Dalam Formula Sediaan Pewarna Rambut Bentuk Larutan

16 168 63

Penentuan pH Dan Suhu Optimum Dari Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Selulase Hasil Isolasi Bekicot (Achatina fulica) Terhadap Hidrolisa Substrat Selulosa, Kertas HVS Dan Ampas Tebu

7 131 74

Sintesis Alkanolamida Dari Minyak Jarak (Ricinus communis Linn) Sebagai Sumber Poliol Dan Pemanfaatannya Untuk Pembuatan Poliuretan

8 47 74

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Karet - Penentuan Ph Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

0 0 19

Penentuan pH dan Suhu Optimum untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase dari Kecambah Biji Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) terhadap Hidrolisis RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil)

0 2 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Karet - Penentuan pH Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea Brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

0 0 19

Penentuan pH Dan Suhu Optimum Untuk Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase Dari Kecambah Biji Karet (Hevea Brasiliensis) Terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil)

0 0 12