Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 80 .0000000 1.89906796 .119 .074 -.119 1.066 .206 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai signifikan Kolmogorv-Smirnov sebesar 0,206 dimana nilai signifikan tersebut 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.

b. Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi di antara variabel bebas. Menurut nugroho 2005: 58 untuk menguji apakah variabel terkena multikol atau tidak maka nilai nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Multikolinieritas Coefficients a 9.640 2.779 3.469 .001 .242 .235 .083 1.032 .306 .779 1.284 .171 .473 .029 .361 .719 .810 1.235 .819 .237 .365 3.456 .001 .454 2.201 .737 .173 .432 4.260 .000 .493 2.029 Constant X1 X2 X3 X4 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Y a. Pada Tabel 4.11 dapat dilihat nilai Tolerance 0,1 dan VIF 10 Nilai Tolerance X1 0,779 0,1dan nilai VIF 1,284 10 tidak terkena multikol Nilai Tolerance X2 0,810 0,1dan nilai VIF 1,235 10 tidak terkena multikol Nilai Tolerance X3 0,454 0,1dan nilai VIF 2,201 10 tidak terkena multikol Nilai Tolerance X4 0,493 0,1dan nilai VIF 2,029 10 tidak terkena multikol

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. 1. Dengan Melihat Grafik Menurut Nugroho 2005:65 dasar analisis untuk pengambilan keputusan adalah sbb : a Jika ada pola tertentu , seperti titik- titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 -4 -2 2 4 Regression Standardized Predicted Value -4 -3 -2 -1 1 2 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l Dependent Variable: Y Scatterplot Sumber : Pengolahan Data Gambar 4.2 Scatterplot Pada Gambar 4.2 Scatterplot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, yang menandakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 2. Uji Glejser Pada pengujian ini variabel terikatnya adalah ABSUT, dimana jika nilai signifikan 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Uji Glejser Coefficients a .701 1.802 .389 .698 .017 .152 .014 .112 .911 -.263 .307 -.108 -.856 .395 .032 .154 .035 .205 .838 .114 .112 .164 1.013 .314 Constant X1 X2 X3 X4 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: absut a. Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai signifikan X1 0,911, X2 0,395, X3 0,838, X4 0,314 0,05 jadi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi