Penelitian Terdahulu Definisi Merek Brand

BAB II URAIAN TEORETIS

A. Penelitian Terdahulu

Penulis melihat penelitian terdahulu dari penelitian yang dilakukan oleh Benny Frengki Manurung yang berjudul “Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan. Dalam penelitiannya Benny meneliti bagaimana pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro terhadap keputusan pembelian mahasiswa FKG. Dimana yang termasuk dalam Brand Equity adalah kesadaran merekbrand awareness X1, asosiasi merekbrand association X2, persepsi kualitasperceived quality X3, dan loyalitas merekbrand loyalty X4, terhadap keputusan pembelian teh botol Sosro Y. Hasil yang diperoleh dari uji F yaitu bahwa Variabel brand equity X1, X2, X3, X4 berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian teh botol sosro. Sedangkan dari uji t nya variabel X1, X2 tidak berpengaruh signifikan. Sedangkan X3, X4 berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian teh botol sosro pada mahsiswa FKG. Dan variabel yang lebih dominan mempengaruhi keputusan pembelian adalah variabel loyalitas merekbrand loyalty. Universitas Sumatera Utara

B. Definisi Merek Brand

Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 Tjiptono,2005: 2 merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka- angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. American Marketing Association Keller dalam Tjiptono,2005:98 mendefenisikan merek Brand sebagai “nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi di antaranya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari satu penjual atau sekelompok penjual dan membedakannya dari barang dan jasa para pesaingnya”. Chernatony dalam Tjiptono2005:99 mengidentifikasi setidaknya 14 interpretasi terhadap merek, yaitu merek sebagai logo, instrument hukum, perusahaan, shorthand, risk reducer, positioning, kepribadian, sekelompok nilai, identitas, citra, relasi, dan evolving entity. Dalam buku prinsip dan dinamika pemasaran Diana.Tjiptono, 2000:39 merek merupakan nama, istilah, tanda, simbollambanglogo, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi yang membedakannya dengan produk pesaing. Pada dasarnya merek juga merupakan janji produsen untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-cirifitur, manfaat, dan layanan tertentu kepada para konsumen. Menurut Kotler dalam Simamora 2002:3 merek adalah nama, tanda simbol, desain, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang ditujukan untuk Universitas Sumatera Utara mengidentifikasi membedakan barang atau layanan suatu penjual dari barang dan layanan penjual lain. Merek Nicolino, 2004: 4 adalah entitas yang mudah dikenali dalam menyajikan nilai-nilai tertentu, yang artinya : 1. Dapat dikenali : anda dapat dengan mudah memisahkan satu barang yang serupa dengan yang lainnya melalui beberapa cara. Biasanya berupa sepatah kata, warna, atau simbol logo yang dapat anda lihat. 2. Entitas : sesuatu yang memiliki eksistensi yang khas dan berbeda. 3. Janji-janji tertentu : Sebuah produk atau jasa membuat klaim mengenai apa yang dapat diberikannya kepada anda. Klaim-klaim tersebut – baik itu nafas yang segar, delivery tepat waktu, tax return bebas stress, atau layanan dokter gigi yang lebih ramah adalah janji. 4. Nilai : apapun yang anda dapatkan pasti merupakan sesuatu yang anda peduli hingga batas tertentu. Aaker dalam Simamora 2002:14 mengatakan ada tiga nilai yang dijanjikan sebuah merek yaitu nilai fungsional, nilai emosional, dan nilai ekspresi diri. 1. Nilai Fungsional Nilai yang paling mudah dilihat adalah nilai fungsional, yaitu nilai yang diperoleh dari atribut produk yang memberikan kegunaan utility fungsional kepada konsumen. Nilai ini berkaitan langsung dengan fungsi yang diberikan oleh produk atau layanan kepada konsumen. Universitas Sumatera Utara 2. Nilai Emosional Kalau konsumen mengalami perasaan positif positif feeling pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, maka merek tersebut memberikan nilai emosional. Pada intinya nilai emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif apa yang akan dialami konsumen pada saat membeli produk. 3. Nilai Ekspresi Diri Aaker mengakui bahwa nilai ekspresi diri merupakan bagian dari nilai emosi. Kalaupun dibedakan, menurutnya itu bukan tanpa alasan. Kalau nilai emosional berkaitan dengan perasaan positif misalnya nyaman, bahagia, bangga, maka ekspresi diri berbicara tentang “bagaimana saya dimata orang lain maupun diri saya sendiri”.

C. Peran, Kegunaan Merek, Dan Makna Sebuah Merek 1. Peren Merek