Pencatatan penjualan kredit : a.
Salesman bertugas untuk menerima order dari langganan maupun toko-toko. b.
Bagian penjualan bertugas untuk membuat Delivery order sesuai dengan permintaan order yang diberikan salesman dan copynya yang berisi nomor
Delivery order, nama dan alamat pembeli, kode, nama dan kuantitas barang serta sarana pengangkutan yang digunakan.
c. Bagian gudang bertugas memberikan barang sesuai dengan spesifikasi dalam
Delivery order yang dibawa supir dan menerima satu lembar Delivery order sebagai bukti pengeluaran barang.
d. Bagian administrasi akan menyiapkan faktur dengan berpedoman pada Delivery
order asli. Faktur diketik rangkap tiga, berisikan nomor faktur, nama dan alamat pembeli, kode dan nama barang, kuantitas, harga per unit, harga keseluruhan serta
tanggal jatuh tempo. e.
Bagian pembukuan bertugas melakukan pencatatan ke buku jurnal penjualan dan diposting ke buku besar piutang, sedang pencatatan dalam buku pembantu piutang
didasarkan pada copy faktur penjualan kredit. Pencatatan dalam buku piutang didukung oleh bukti yang diperlukan.
f. Bagian pengiriman bertugas mengantar barang ke tempat pembeli. Pembeli akan
menandatangani Delivery order asli dan satu lembar lampirannya, kemudian diserahkan kepada supir. Pembeli akan menerima satu lembar copy Delivery
order sebagai bukti penerimaan barang.
2. Prosedur Penjualan
Mulyadi 2001 : 5 mengatakan : “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.
Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah menerima uang dari pembeli.
Kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai.
Penjualan tunai dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang dahulu sebelum barang diserahkan oleh
perusahaan, kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh
perusahaan. Informasi yang umumnya diperoleh oleh manajemen dari kegiatan penjualan
tunai adalah : a.
Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
c. Jumlah harga pokok yang dijual selama jangka waktu tertentu.
d. Nama dan alamat pembeli, informasi ini diperlukan dalam penjualan produk
tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai.
e. Kuantitas produk yang dijual.
f. Nama pramuniaga yang melakukan penjualan.
g. Otorisasi pejabat yang berwenang.
Prosedur penjualan melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik. Bagian-bagian yang
terkait dalam prosedur penjualan adalah :
1. Bagian pesanan penjualan
Pada perusahaan yang relatif besar, bagian pesanan penjualan berdiri sendiri, tetapi untuk perusahaan kecil, bagian ini bergabung dalam bagian penjualan atau
dirangkap oleh bagian penjualan.
2. Bagian kredit
setiap penjualan yang bersifat kredit harus mendapat persetujuan dari bagian kredit, biasanya ditunjukkan dalam formulir surat perintah pengiriman yang diterima
dari bagian pesanan penjualan. Penjualan kredit yang tidak disetujui, maka surat pengiriman dicap batal. Sebagai bahan pertimbangan, bagian kredit biasanya
memelihara catatan tiap-tiap kreditnya, jumlah maksimum dan ketepatan pembayarannya.