ada persetujuan dari departemen kredit. Disini terlihat bahwa istilah pengawasan digunakan untuk menunjukkan kebijakan dan prosedur. Sedangkan tujuan yang
dimaksud adalah akhir suatu kegiatan atau hasil yang dicapai, ini merupakan arah dari kegiatan perusahaan.
• Tujuan Struktur Pengawasan Intern. Ada tujuh macam tujuan sistem pengawasan intern secara terinci yang harus
terpenuhi untuk mencegah setiap kesalahan di dalam jurnal dan catatan, seperti berikut di bawah ini :
1. Transaksi yang dicatat adalah sah validitas.
Sistem Pengawasan intern tidak dapat memberikan transaksi-transaksi fiktif dan yang sebenarnya tidak terjadi di dalam jurnal atau catatan akuntansi
lainnya. 2.
Transaksi diotorisasi dengan tepat Kalau transaksi yang tidak diotorisasi terjadi, hal ini dapat mengakibatkan
adanya transaksi yang curang, dan juga dapat mengakibatkan pemborosan atau pengrusakan terhadap aktiva perusahaan.
3. Transaksi yang terjadi dicatat kelengkapan
Setiap prosedur yang dimiliki klien harus memberikan pengawasan untuk mencegah penghilangan setiap transaksi dari catatan.
4. Transaksi dinilai dengan tepat penilaian.
Sistem pengawasan intern yang memadai selalu disertai dengan prosedur untuk menghindari kesalahan dalam penghitungan dan pencatatan setiap
transaksi pada berbagai langkah proses pencatatan. 5.
Transaksi diklarifikasikan dengan tepat klarifikasi. Klasifikasi perkiraan yang tepat, sesuai dengan bagan perkiraan klien, harus
ditetapkan didalam jurnal kalau laporan keuangan hendak dinyatakan dengan tepat. Klasifikasi ini juga mencapakup berbagai kategori seperti
divisi dan hasil produk. 6.
Transaksi dicatat pada waktu yang tepat ketepatan waktu. Pencatatan setiap transaksi baik sebelum atau setelah saat terjadinya, selalu
menimbulkan kemungkinan adanya kelalaian untuk mencatatnya atau dicatat dengan jumlah yang tidak benar. Jika keterlambatan pencatatan
terjadi pada akhir periode maka laporan keuangan akan mengandung kesalahan.
7. Transaksi dimasukkan dengan tepat ke dalam catatan tambahan dan
diikhtisarkan dengan benar posting dan ikhtisar. Pengawasan intern diatas terbagi atas dua yaitu pengawasan akuntansi dan
pengawasan administratif. a.
Pengawasan akuntansi meliputi rencana organisasi dan semua cara dan prosedur yang terutama menyangkut dan berhubungan langsung dengan pengamanan harta
benda dan dapat dipercayainya catatan keuangan pembukuan. Pada umumnya pengawasan akuntansi meliputi sistem pemberian wewenang otorisasi dan
sistem persetujuan pemisahan antara tugas pembukuan, pengawasan fisik dan pemeriksa intern internal audit.
b. Pengawasan administratif meliputi rencana organisasi dan semua cara dan
prosedur yang terutama menyangkut efisiensi usaha dan ketaatan terhadap kebijakan pimpinan perusahaan dan pada umumnya tidak langsung berhubungan
dengan pembukuan akuntansi. Dalam pengawasan administratif termasuk analisa statistik, time and motion study, laporan kegiatan, program latihan
pegawai dan pengawasan mutu. Jika kita hubungkan dengan pengawasan terhadap penjualan, maka pengawasan
pada penjualan adalah pengawasan administratif dalam kaitannya dengan prosedur dan kebijaksanaan yang harus dipenuhi, serta pengawasan akuntansi dalam kaitannya
dengan pencatatan atas jumlah dan nilai penjualan tersebut.
B. Analisis Hasil Penelitian
1.
Prosedur Penjualan dan Penerimaan Kas
Dalam teori disebutkan bahwa prosedur adalah rangkaian kegiatan administrasi, urut-urutan pekerjaan klerikal, yang melibatkan beberapa orang, untuk
mencapai keseragaman transaksi-transaksi yang sering terjadi. Setelah membandingkan teori dengan praktek terdapat beberapa urutan pekerjaan dalam
prosedur penerimaan kas perusahaan. Menurut teori dalam hal penagihan piutang sebaiknya ada bagian sekretariat yang menerima surat-surat masuk dan alat bayar.
Bagian ini harus membuat daftar penerimaan. Salinan daftar penerimaan ini diberikan kepada kasir dan juga kepada bagian pembukuan piutang agar bagian piutang dapat
membandingkan jumlah penerimaan dengan jumlah kredit piutang. Kemudian penerimaan tersebut diserahkan kepada kasir untuk disetorkan ke bank.
Berdasarkan uraian teoritis, sistem penjualan terbagi dua jenis yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Prosedur penjualan tunai dimulai dari prosedur
penerimaan order penjualan dari langganan, prosedur pengiriman barang, prosedur pencatatan penjualan, dan prosedur penerimaan kas. Dalam penjualan tunai ini,
bagian-bagian yang terkait di dalam pelaksanana prosedur tersebut adalah bagian pesanan penjualan, bagian gudang, bagian pengiriman, dan bagian penerimaan kas.
Dokumen yang digunakan dalam penjualan tunai ini terdiri dari faktur penjualan tunai, dan bukti pelunasan atau pembayaran.
Sedangkan prosedur penjualan tunai yang terdapat pada PT. Maja Agung Utama dimulai dari prosedur order, prosedur pencatatan, prosedur pengiriman, dan
prosedur penerimaan kas. Dokumen yang digunakan perusahaan adalah faktur penjualan tunai. Bagian yang terkait dalam pelaksanaan penjualan tunai ini terdiri
dari : bagian order penjualan, bagian pencatatan, bagian pengiriman, dan bagian penerimaan kas.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa prosedur penjualan tunai serta bagian yang terkait dan dokumen yang digunakan perusahaan dalam
melaksanakan transaksi penjualan tunai telah sesuai dengan uraian teoritis. Berdasarkan uraian teoritis, prosedur penjualan kredit dimulai dari prosedur
order penjualan, prosedur pengiriman barang, prosedur pencatatan piutang, prosedur penagihan, dan prosedur pencatatan penjualan. Bagian-bagian yang terkait didalam
pelaksanaan penjualan kredit beserta dokumen yang digunakan adalah : 1.
Bagian pesanan penjualan Bagian ini memiliki fungsi mengawasi semua pesanan yang diterima, memeriksa
surat pesanan yang diterima dari langganan atau salesman dan melengkapi informasi yang kurang yang berhubungan dengan spesifikasi produk dan tanggal
pengiriman, meminta persetujuan penjualan kredit dari bagian kredit, menentukan tanggal pengiriman, membuat surat perintah pengiriman dan back orders beserta
tembusan-tembusannya, membuat catatan mengenai pesanan-pesanan yang diterima dan mengikuti pengirimannya sehingga dapat diketahui pesanan-pesanan
mana yang belum dipenuhi, mengadakan hubungan dengan pembeli mengenai barang-barang yang dikembalikan oleh pembeli, membuat catatan dan
mengaluarkan bukti memorial untuk bagian piutang, dan mengawasi pengiriman
barang-barang untuk contoh sampel. Dokumen yang digunakan bagian pesanan ini adalah surat perintah pengiriman dan tembusannya yang memiliki fungsi
sebagai berikut : a.
Tembusan pengiriman yang dikirim kebagian gudang. b.
Tembusan kredit yang dikirimkan kepada pelanggan c.
Tembusan pemberitahuan yang dikirimkan kepada pelanggan d.
Tembusan surat pengangkutan e.
Tembusan barang yang dimasukkan dalam bungkusan barang yang dikirim kepada pembeli.
f. Tembusan untuk mengawasi pesanan-pesanan yang belum dipenuhi
2. Bagian kredit
Bagian ini memiliki fungsi untuk memberikan persetujuan dan persyaratan kredit. Dokumen yang digunakan bagian kredit adalah tembusan surat pengiriman barang
yang diterima dari bagian pesanan penjualan 3.
Bagian gudang Bagian gudang bertugas untuk menyiapkan barang seperti yang tercantum dalam
surat perintah pengiriman. Dokumen yang digunakan adalah tembusan surat pengiriman barang yang dikirim oleh bagian pesanan penjualan.