Pengumpulan Rayap Coptotermes curvignathus Penentuan Kadar Ekstrak Kadar ekstrak dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Bioassay

2. Pengumpulan Rayap Coptotermes curvignathus

Rayap yang dikumpulkan berasal dari kampus Kehutanan USU dengan metode pengumpanan yakni menggunakan tisu gulung di sekitar dinding kampus kehutanan yang terserang rayap Coptotermes sp. Tisu gulung yang dipasang di sekitar kampus selama 1 bulan. Rayap yang telah terkumpul dicobakan untuk menguji ketoksikan ekstraksi kulit biji saga. Untuk memperoleh hasil yang baik maka spesimen yang telah diawetkan dengan menggunakan alkohol 70 tersebut diidentifikasi. Identifikasi yang dilakukan meliputi morfologi ukuran kepala, capit, tubuh, jumlah ruas antena dan jenis kasta dan menentukan spesies melalui kunci determinasi dan menggunakan bantuan literatur pendukung. Rayap yang diuji setelah diidentifikasi memiliki ciri- ciri jumlah ruas antena prajurit 14-15 dengan panjang kepala 2.4-2.6 mm sehingga setelah disesuaikan dengan kunci identifikasi rayap Nandika, dkk, 2003 termasuk jenis rayap Coptotermes curvignathus.

3. Penentuan Kadar Ekstrak Kadar ekstrak dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Kadar ekstrak : 100 x ekstraksi sebelum serbuk kering Bobot ekstrak kering Bobot

4. Bioassay

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpanan Baiting. Dalam penelitian ini, umpan makan yang digunakan adalah kertas selulosa paper disc. Metode pengumpanan dilakukan dengan cara memberi makan rayap dengan umpan yang telah diberi perlakuan pada Gambar 3. Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Botol uji pengumpanan Pengujian terhadap rayap dilakukan dengan menggunakan kertas selulosa yang telah direndam dengan larutan ekstrak kulit biji saga pada berbagai taraf konsentrasi yakni 2, 4 dan 6, dimana perlakuan sebelumnya adalah kertas selulosa dioven pada suhu 103±2 ºC selama 2 jam sebelum perendaman. Kertas selulosa yang direndam larutan ekstrak dan dikeringudarakan selama 24 jam agar pelarut menguap sehingga yang tertinggal dalam kertas selulosa tersebut adalah zat ekstraktif yang dikandung oleh kulit biji saga. Untuk kontrol digunakan kertas selulosa tanpa diberi perlakuan. Untuk pengumpanan terhadap rayap, kertas selulosa yang telah diberi ekstrak dimasukkan ke dalam botol kaca. Setiap botol kaca dimasukkan 50 ekor rayap 45 ekor rayap pekerja dan 5 ekor rayap prajurit. Botol uji dengan ukuran tinggi 6 cm dan diameter 10 cm berdasarkan dengan metode syafii, 2000 dan Guswenrivo, dkk, 2006 ditutup dengan kain penutup hitam dan disimpan di tempat yang gelap selama 4 minggu. Pengamatan pada rayap dalam botol kaca dilakukan setiap hari, hal ini dilakukan untuk mengetahui mortalitas rayap dengan jelas. Kain hitam penutup Botol kaca Paper disc Rayap tanah Pasir Universitas Sumatera Utara

5. Perhitungan Nilai Mortalitas