54
Untuk kewajiban dari Baitul Mal Kota Banda Aceh diatur didalam pasal 13 qanun nomor 10, adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan laporan dan pertanggung jawaban secara periodic setiap 6 bulan sekali kepada bupatiwalikota.
2. Menginformasikan pertanggungjawab sebagaimana dimaksud pada ayat 1 kepada masyarakat.
3. Tugas Bidang dan Sub Bidang Baitul Mal Kota Banda Aceh.
Dari bagan organisasi diatas, dapat dilihat bahwa Baitul Mal kota Banda Aceh memiliki struktur organisasi yang dilengkapi dengan bidang dan subbidang dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Organisasi yang dibentuk oleh Pemerintah Propinsi Aceh. Adapun tugas dari bidang dan sub bidangnya masing-masing adalah
sebagai berikut:
84
1. Bidang pengumpulan:
85
Bidang Pengumpulan dipimpin oleh Kepala bidang pengumpulan yang mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pendataan
muzakki, penetapan jumlah
zakat yang
harus dipungut
berdasarkan fatwa
MPU dan
menyelenggarakan pembukuan dan pelaporan. Bidang pengumpulan dalam melaksanakan fungsinya dibantu oleh subbidang-
subbidang yaitu:
84
Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 3 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Baitul Mal Kota Banda Aceh
85
Pasal 7 Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
55
a. subbidang inventarisasi, yang bertugas melakukan penyusunan program inventarisasi dan pendataan
muzakki untuk menghitung potensi zakat, infaq, sadakah, serta pendataan harta wakaf dan harta agama secara
keseluruhan, baik dari pengumpul zakat, perusahaan dan perorangan. b. Subbidang
pembukuan dan
pelaporan yang
mempunyai tugas
menyelenggarakan administrasi pembukuan penerimaan zakat, infaq, sadakah, wakaf dan harta agama secara menyeluruh dan menyusun laporan
penerimaan bidang pendistribusian dan pendayagunaan terdiri dari sub bidang pendistribusian dan subbidang pendayagunaan,
2. Bidang pendistribusian dan pendayagunaan Bidang ini mempunyai tugas melakukan penyaluran dan pendayagunaan zakat
sesuai dengan asnaf yang telah ditetapkan oleh ketentuan syariat dan pelaporan.
Bidang pendistribusian dan pendayagunaan dalam melaksanakan fungsinya dibantu oleh subbidang-subbidang yaitu:
a. Subbidang pendistribusian mempunyai tugas pendataan, inventarisasi, klasifikasi, klarifikasi mustahiq dan menyalurkan menurut asnaf, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan. b. Subbidang pendayagunaan bertugas melakukan pendayagunaan zakat
sesuai dengan peruntukannya, penyusunan administrasi pendayagunaan zakat dan pelaporan secara berkala.
3. Bidang Sosialisasi dan pembinaan
Universitas Sumatera Utara
56
Bidang ini bertugas melakukan sosialisasi, pembinaan, penyuluhan dalam rangka menjaga, memelihara, mengatur dan mengurus harta agama dan
memasyarakatkan kewajiban membayar zakat serta menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam pengembangan harta agama.
Bidang Sosialisasi dan Pembinaan dalam melaksanakan fungsinya dibantu oleh subbidang-subbidang yaitu:
a. Subbidang sosialisasi mempunai tugas melakukan sosialisasi dan penyuluhan dalam
rangka memasyarakatkan
kewajiban membayar
zakat dan
menggalakkan umat untuk mengeluarkan infaq dan sadakah. b. Subbidang pembinaan mempunyai tugas melakukan pembinaan terhadap
pemanfaatan harta agama, wakaf infaq dan sadakah . 4. Bidang perwalian dan harta agama
Bidang ini mempunyai tugas sebagai wali pengasuh bagi anak-anak yang tidak mempunyai orang tua atau ahli waris dan wali pengasuh bagi orang yang
tidak cakap untuk melakukan suatu perbuatan hukum serta melakukan pengelolaan harta agama dan harta yang tidak diketahui pemilik atau ahli
warisnya dengan kewenangan dan ketentuan perundang-undangan. Bidang Perwalian dan Harta Agama dalam melaksanakan fungsinya
dibantu oleh subbidang-subbidang yaitu:
Universitas Sumatera Utara
57
a. Subbidang Perwalian mempunyai tugas melakukan penyusunan dan produk hukum atau petunjuk teknis, sosialisasi dan advokasi dalam rangka
memotivasi masyarakat untuk memperjelas status perwalian. b. Subbidang harta agama mempunyai tugas melakukan pendataan asset-aset
harta agama untuk dicatat didalam data base sebagai dokumen resmi pemerintah kota didalam mengelola harta agama yang tidak ada pemilik
dan ahli warisnya serta mendayagunakan dan melakukan penyimpanan terhadap dana nasabah yang tidak ada pemilik dan ahli warisnya.
Dari susunan dan pembagian bidang-bidang organisasi dapat dilihat bahwa kewenangan dari pengelolaan harta yang tidak diketahui pemilik dan ahli warisnya di
Baitul Mal Kota Banda Aceh merupakan tugas dan kewenangan dari bidang perwalian dan harta agama serta kewajiban pendataaninventarisir aset-aset harta
agama merupakan tugas subbidang harta agama.
4. Struktur organisasi dan kewenangan serta kewajiban Baitul Mal Mukim