Sumber Pembiayaan Kegiatan Baitul Mal Aceh

48 dan; 5. Ketua, anggota dan karyawan lembaga dan Badan daerah tingkat propinsi 2. Membentuk Unit Pengumpul Zakat UPZ 3. Meminta Laporan secara periodik setiap 6 enam bulan dari Baitul Mal KabupatenKota. 4. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Baitul Mal KabupatenKota. Sedangkan kewajiban Baitul Mal Aceh terdiri dari: 1. Menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban secara periodic setiap 6 bulan kepada Gubernur 2. Menginformasikan pertanggungjawaban sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 kepada masyarakat.

3. Sumber Pembiayaan Kegiatan Baitul Mal Aceh

Sumber pembiayaan Baitul Mal dapat dibedakan berdasarkan tingkatan Baitul Mal, yaitu: 76 1. Baitul Mal Aceh Baitul Mal Aceh memperoleh sumber pembiayaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh APBA yang dibebankan pada propinsi dan sumber lain yang tidak mengikat yang diperoleh dengan tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan perundang-undangan. Ketentuan segala biaya ini dibebankan kepada APBA juga dipertegas didalam Peraturan Gubernur 76 Pasal 43 Qanun Nomor 10 Tahun 2007 tentang Baitul Mal Universitas Sumatera Utara 49 Nomor 92 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Baitul Mal Aceh 77 2. Baitul Mal KabupatenKota Baitul Mal KabupatenKota memperoleh sumber pembiayaan yang berasal dari APBA yang dibebankan pada propinsi dan sumber lain yang tidak mengikat yang diperoleh dengan tidak bertentangan dengan peraturan- peraturan perundang-undangan. 3. Baitul Mal Kemukiman Dan Baitul Mal gampong Baitul Mal kemukiman dan Baitul Mal gampong memperoleh sumber pembiayaan yang dibebankan kepada senif amil zakat, danatau hasil pengelolaan harta agama yang berada dibawahnya. Baitul Mal kemukiman dan Baitul Mal gampong tidak memperoleh pembiayaan dari pemerintah propinsi ataupun pemerintah kota, didalam undang- undang yang menyangkut Baitul Mal tidak mengatur alasan kenapa Baitul Mal kemukiman dan Baitul Mal gampong tidak termasuk kedalam pembiayaan dari Propinsi maupun dari KabupatenKota.

B. Kedudukan dan Kewenangan Baitul Mal Kota Banda Aceh 1.

Susunan Organisasi Baitul Mal Kota Banda Aceh 77 Pasal 32 Peraturan Gubernur Nomor 92 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Baitul Mal Aceh Universitas Sumatera Utara 50 Baitul Mal Kabupaten Kota berada di bawah Baitul Mal Propinsi dan berkedudukan di ibukota KabupatenKota serta bertanggung jawab kepada BupatiWalikota, adapun susunan Organisasi Baitul Mal Kabupatenkota hampir sama dengan Susunan organisasi Baitul Mal Propinsi. Tidak berbeda dengan Baitul Mal Propinsi, dalam menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Baitul Mal KabupatenKota juga dibentuk Sekretariat Baitul KabupatenKota berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2009 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Lembaga Keistimewaan KabupatenKota pada Pemerintahan Aceh, Sekretariat Baitul Mal Aceh ini dipimpin oleh seorang Kepala Sekretariat yang secara fungsional bertanggung jawab kepada pimpinan Baitul Mal Kabupatenkota dan secara administratif kepada Kepala Daerah melalui Sekretariat Daerah. 78 Selanjutnya sekretariat Baitul Mal KabupatenKota juga mempunyai tugas dan fungsi yang sama dengan sekretariat propinsi yakni mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan administrasi kesekretariatan, dan fungsi menyusun program, menfasilitasi penyiapan program, menfasilitasi dan memberikan pelayanan teknis serta pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan pada Baitul Mal KabupatenKota. 79 Pengaturan tentang susunan Organisasi Baitul Mal kota Banda Aceh diatur di Bab II pasal 5 ayat 1 qanun nomor 10 tahun 2007 tentang Baitul Mal, yang berbunyi: 78 Pasal 3 Ayat 1 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2009 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Lembaga Keistimewaan KabupatenKota pada Pemerintahan Aceh 79 Pasal 4 Ayat 12 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Keistimewaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Universitas Sumatera Utara 51 Badan pelaksana Baitul Mal KabupatenKota terdiri atas Kepala, Sekretariat, Bendahara, Bagian Pengumpulan, Bagian Pendistribusian dan pendayagunaan, bagian sosialisasi dan pembinaan dan bagian perwalian yang terdiri dari sub bagian dan seksi. 80 Ketentuan tentang struktur organisasi di Baitul Mal KabupatenKota diatur lebih lanjut didalam peraturan Bupati atau Walikota 81 , sedangkan untuk Baitul Mal Kota Banda Aceh diatur di dalam Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Baitul Mal Kota Banda Aceh. Namun susunan Organisasi didalam Peraturan Walikota ini agak berbeda dengan yang diatur di dalam qanun karena di dalam pasal 2 Peraturan Walikota Nomor 3 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Baitul Mal Kota Banda Aceh ini ditambahkan bidang harta agama yang digabung dengan bidang Perwalian sehingga menjadi bidang Perwalian dan Harta Agama serta Bendahara. Susunan organisasi Baitul Mal Kota Banda Aceh: 82 1. Kepala Baitul Mal 2. Sekretariat 3. Bidang pengumpulan 4. Bidang pendistribusian dan pendayagunaan 5. Bidang sosialisasi dan pembinaan 6. Bidang perwalian dan harta agama, dan 7. Bendahara Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi dan tata kerja badan Baitul Mal dapat dilihat dari bagan Organisasi Baitul Mal Banda Aceh sebagai berikut: 80 Pasal 5 ayat 1 dan 2 Qanun Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Baitul Mal 81 Pasal 5 ayat 8 Qanun Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Baitul Mal 82 Pasal 2 Peraturan Walikota Banda Aceh, Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pelaksana Baitul Mal Kota Banda Aceh Universitas Sumatera Utara 52 Bagan Organisasi Baitul Mal Banda Aceh Sumber : Lampiran Peraturan Walikota Banda Aceh nomor 3 tahun 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja badan pelaksana Baitul Mal Kota Banda Aceh

2. Kewenangan dan kewajiban Baitul Mal Kota Banda Aceh