23
3. Majelis Pendidikan Aceh dan 4. Badan Baitul Mal.
Dari pemahaman tentang Badan Hukum yang diuraikan diatas, maka Baitul Mal
dapat dikategorikan
sebagai badan
hukum dari
segi badan
hukum ketatanegaraan dan didirikan oleh Pemerintah untuk tujuan tertentu yaitu mengelola
dan mengembangkan zakat, wakaf, harta agama dan harta kekayaan yang tidak diketahui pemilik atau ahli warisnya yang bertujuan untuk kemaslahatan umat.
2. Konsepsi
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Karena konsep adalah sebagai penghubung yang menerangkan sesuatu yang sebelumnya hanya baru ada
dalam pikiran. “Peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan dunia teori
dan observasi, antara abstraksi dan realitas”
40
. Selanjutnya, Sumandi Suryabrata memberikan arti khusus apa yang dimaksud
dengan konsep. Menurutnya sebuah konsep berkaitan dengan defenisi operasional. “Konsep
diartikan sebagai
kata yang
menyatakan abstraksi
yang digenaralisasi dari hal-hal yang khusus, yang disebut dengan defenisi
operasional”
41
.
40
Masri Singarimbun ,et.al, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1999, Hal 34
41
Sumandi Suryabrata, Metodelogi Penelitian, PT. Raja Grafindo persada, Jakarta, 1998,
Hal.3.
Universitas Sumatera Utara
24
Suatu kerangka konsepsi merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus yang ingin atau yang akan diteliti. Suatu
konsep bukan merupakan gejala yang akan diteliti, akan tetapi merupakan suatu abstraksi dari gejala tersebut. Gejala itu dinamakan fakta, sedangkan konsep
merupakan suatu uraian mengenai hubungan dalam fakta-fakta tersebut.
42
Defenisi operasional perlu disusun, untuk memberi pengertian yang jelas atas masalah yang dibahas. Karena istilah yang digunakan untuk membahas suau masalah,
tidak boleh memiliki makna ganda. Selain itu, konsepsi juga digunakan untuk memberikan pegangan pada proses penelitian. Oleh karena itu, dalam rangka
penelitian ini, perlu dirumuskan serangkaian defenisi operasional atas beberapa variabel yang digunakan, sehingga dengan demikian tidak akan menimbulkan
perbedaan penafsiran atas sejumlah istilah dan masalah yang dibahas. Disamping itu, dengan adanya penegasan kerangka konsepsi ini, diperoleh suatu persamaan
pandangan dalam menganalisa masalah yang diteliti, baik dipandang dari aspek yuridis, maupun dipandang dari aspek sosiologis.
Selanjutnya, untuk menghindari terjadinya salah pengertian dan pemahaman yang berbeda tentang tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka kemudian
dikemukakan konsepsi dalam bentuk defenisi operasional sebagai berikut:
42
Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cetakan kedua, UI-Press, 1986, Hal.132
Universitas Sumatera Utara
25
a. Baitul Mal adalah Lembaga Daerah Non Struktural yang diberi kewenangan untuk mengelola dan mengembangkan zakat, wakaf, harta agama dengan
tujuan untuk kemaslahatan umat serta menjadi waliwali pengawas terhadap anak yatim piatu danatau hartanya serta pengelolaan terhadap harta warisan
yang tidak ada wali berdasarkan Syariat Islam. b. Peran
adalah aspek
dinamis kedudukan
status apabila
seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan maka dianggap
telah menjalankan suatu peran. c. Tanggung jawab adalah suatu keadaan wajib untuk menanggung segala
sesuatu yang ditimbulkan dari suatu perbuatan terhadap suatu peristiwa. d. Pemilik adalah orang yang mempunyai atau memiliki harta.
e. Ahli waris adalah orang yang berhak menerima harta peninggalan atau pusaka seseorang yang meninggal; orang yang berhak mewarisi.
43
f. Mafqud adalah status untuk orang yang meninggalkan tempat kediamannya dan tidak diketahui apakah masih hidup atau telah meninggal.
44
g. Perwalian adalah kewenangan yang diberikan kepada seseorang atau badan sebagai wakil dari anak atau sebagai pengampu dari orang yang tidak cakap
untuk melakukan suatu perbuatan hukum demi kepentingan dan atas nama
43
B.N Marbun, Kamus Hukum Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, 2006, Hal. 5.
44
Hasniah Hasan, Hukum Warisan Dalam Islam, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1994, Hal. 44
Universitas Sumatera Utara
26
anak atau orang yang tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya tidak cakap melakukan perbuatan hukum.
45
h. Harta yang tidak diketahui pemiliknya adalah harta yang meliputi harta tidak bergerak, maupun harta bergerak, termasuk surat berharga, simpanan di bank,
klaim asuransi yang tidak diketahui lagi pemilik atau tidak ada lagi ahli warisnya.
46
G. Metode Penelitian 1.
Sifat dan Jenis Penelitian
Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis, dengan demikian penelitian ini diarahkan untuk menggambarkan dan sekaligus juga menganalisis fakta-fakta tentang
Baitul Mal dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai pengawas dari harta orang yang tunduk kepada Hukum. Sehingga pada akhirnya didapatkan
gambaran tersebut dengan melihat kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap aturan hukum tentang Baitul Mal ini.
Jenis penelitian adalah yuridis normatif, dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan
statue approach
47
yang menfokuskan pada mengumpulkan semua perundang-undangan yang terkait dengan Baitul Mal kemudian menganalisa
45
Pasal 1 butir 25 Qanun Aceh Nomor 10 tahun 2007 Tentang Baitul mal
46
Pasal 1 butir 27 Qanun Aceh Nomor 10 tahun 2007 Tentang Baitul mal
47
Dalam pendekatan perundang-undangan, peneliti tidak hanya melihat bentuk peraturan perundang-undangan saja, melainkan juga menelaah materi muatannya, peneliti perlu kiranya dasar
ontologis lahirnya undang-undang, landasan filosofis undang-undang, dan ratio logis dari undang-
undang,; Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, edisi pertama, cetakan kelima, Prenada Media
Grup, Jakarta, 2009, Hal. 102
Universitas Sumatera Utara
27
hukum baik yang tertulis di dalam buku, melakukan pengkajian peraturan perundang- undangan
yang berhubungan
dengan pengaturan
hukum dan
implikasi pelaksanaannya di Propinsi Aceh pengkajian perundang-undangan dilakukan tidak
hanya terbatas pada produk hukum yang berbentuk Undang-undang tetapi juga produk hukum yang diputuskan melalui proses pengadilan.
2. Sumber Data