Simpanan nasabah di bank

86 permasalahan status hukum atas tanah yang tidak diketahui pemilik atau ahli warisnya, untuk permasalahan tersebut pemerintah melalui undang nomor 48 tahun 2007 memberikan kewenangan kepada Mahkamah Syariah dalam memutuskannya dan menentukan status pemilik tanah tersebut dan kemudian menunjuk Baitul Mal Aceh untuk mengelolanya.

2. Simpanan nasabah di bank

Bank atau disebut juga lembaga perbankan mempunyai fungsi yang penting dalam menjaga stabilitas moneter dan keuangan negara, hal tersebut dapat tercapai apabila perbankan diberi fungsi oleh pemerintah dengan sebaik-baiknya sebagai alat perekonomian dan keuangan Negara. 130 Fungsi lembaga perbankan tersebut diatur dengan hukum perbankan, pengertian hukum perbankan menurut Muhammad Djuhamna seperti yang dikutip oleh Hasanuddin Rahman adalah: 131 “Hukum Perbankan adalah sekumpulan peraturan hukum yang mengatur kegiatan lembaga keuangan bank yang meliputi segala aspek, dilihat dari segi esensi dan eksistensinya, serta hubungan dengan bidang kehidupan yang lain.” Masalah perbankan diatur di dalam Undang-undang yaitu Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang nomor 7 tahun 1992 dan didalam Undang-undang ini mendefiniskan tentang lembaga perbankanbank tersebut didalam pasal 1 angka 2, yang menyebutkan bank adalah sebagai suatu badan 130 Achmad Anwari , Praktek Perbankan di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981, Hal.16 131 Hasanuddin Rahman, Aspek-aspek Hukum Pemberian Kredit Perbankan di Indonesia, Citra Adi tya Bakti, Bandung, 1995, Hal.2 Universitas Sumatera Utara 87 usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Di dalam pasal 1 point 4 undang-undang nomor 48 tahun 2007 mendefenisikan simpanan tersebut sebagai dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan danatau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Bank Indonesia adalah merupakan lembaga yang bertanggung jawab terhadap perbankan untuk itu Bank Indonesia kemudian mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia PBI nomor 1039PBI2008 yang merupakan tindak lanjut dari Undang- undang nomor 48 tahun 2007 berdasarkan ketentuan pasal 23 yang menyatakan bahwa ketentuan lebih lanjut tentang penyelesaian berbagai permasalahan perbankan pasca bencana gempa bumi dan tsunami diatur dengan Peraturan Bank Indonesia. Adapun Ruang lingkup peraturan PBI ini berlaku bagi Bank Umum konvensional, Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Umum Syariah, jadi tidak hanya terbatas kepada Bank Konvensional saja. 132 Kemudian selanjutnya didalam peraturan ini mewajibkan bank untuk menyerahkan SimpananInvestasi nasabah tidak diketahui keberadaan pemilik atau 132 Point 1 Peraturan Bank Indonesia nomor 1039PBI2008 Universitas Sumatera Utara 88 ahli wariswali nasabah kepada Baitul Mal atau Balai Harta Peninggalan setelah memperoleh penetapan pengadilan melalui langkah-langkah berikut: 133 1. Melakukan penelitian terhadap rekening-rekening simpananinvestasi yang diduga tidak ada lagi pemilik atau ahli wariswali nasabah; 2. Mengumumkan nama dan alamat dimaksud sekurang-kurangnya 3 tiga kali sampai dengan 6 September 2009; 3. Pengumuman dilakukan melalui surat kabar berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran luas di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara yang berskala lokal paling sedikit 2 dua kali dan dan melalui surat kabar berbahasa Indonesia berskala nasional paling sedikit 1 satu kali; 4. Menyampaikan pengumuman sebagaimana dimaksud pada huruf c untuk dimuat pada Berita Daerah atas pengumuman melalui surat kabar lokal dan pada Berita Negara atas pengumuman melalui surat kabar nasional; dan 5. Mengajukan permohonan penetapan kepada Pengadilan yang berwenang. Setelah pengumuman yang dilakukan bank sampai tanggal 6 September 2009 tersebut, maka selambat-lambatnya 1 tahun setelah tanggal yang ditentukan tersebut jika tidak ada orang yang muncul sebagai nasabah atau ahli warisnya maka bank harus mengajukan permohonan penetapan ke Mahkamah Syariah untuk menetapkan Baitul Mal sebagai pengelola dari simpanan nasabah tersebut. 133 Point 4 Peraturan Bank Indonesia nomor 1039PBI2008 Universitas Sumatera Utara 89 Namun jika sebelum jangka waktu 1 tahun setelah tanggal yang ditentukan tersebut ada yang muncul atau melapor sebagai pemilik ataupun ahli warisnya dan dapat membuktikan dengan bukti dan dalil-dalil bahwa yang bersangkutan adalah pemilik atau ahli waris dari simpanan yang ada di bank, maka pihak perbankan dapat mengeluarkan bukti kepemilikan atas simpanan yang hilang atau musnah akibat bencana gempa bumi dan tsunami sesuai dengan pencatatan yang ada pada Bank setelah menyakini kebenaran pemilik atau ahli waris dari simpanan. 134 Adapun untuk mendapatkan keyakinan Bank atas kebenaran identitas dapat dilakukan dengan cara: 135 a. Meminta nasabah atau ahli waris nasabahwali nasabah mengisi formulir identifikasi nasabah bank; dan b. Meminta bukti keterangan ahli wariswali nasabah yang dikeluarkan oleh pengadilan apabila yang mengajukan adalah ahli wariswali nasabah. Jika pada kenyataannya pemilik atau ahli waris dari simpanan tersebut telah melapor dan telah dikeluarkannya bukti kepemilikan atas simpanan tersebut maka pihak perbankan dibebaskan dari kewajiban mengajukan permohonan atas pengelolaan harta oleh Baitul Mal ke Mahkamah Syariah.

3. Harta Kekayaan diluar Tanah dan Simpanan Nasabah di Bank