BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif bermaksud untuk mendapatkan gambaran faktor penyebab
kecelakaan lalu lintas manusia, kendaraan dan lingkungan fisik berdasarkan data sekunder yang bersumber dari laporan kasus dalam Berita Acara Pemeriksaan BAP
kecelakaan lalu lintas di Unit Laka Lantas Sat Lantas Polresta Medan tahun 2010. Data dikumpulkan untuk ditabulasi dan dianalisis dalam bentuk distribusi dan
frekuensi.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Unit Laka Lantas Sat Lantas Polresta Medan. Adapun yang menjadi alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah bahwa telah
terhimpunnya data lengkap mengenai kecelakaan lalu lintas di kota Medan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai Bulan Januari 2012 sampai Bulan Juni 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dari penelitian ini merupakan kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah kota Medan yang tercatat oleh Unit Laka Lantas Sat Lantas Polresta Medan
tahun 2010, yaitu sebanyak 731 kejadian kecelakaan lalu lintas.
3.3.2. Sampel
Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Dalam hal ini proses pengambilan sampel dilakukan melalui mekanisme penentuan
kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah kejadian kecelakaan lalu lintas dimana identitasnya dicatat dengan lengkap dan duduk kejadian tercantum di BAP,
sedangkan kriteria eksklusi adalah kecelakaan lalu lintas yang merupakan kasus tabrak lari, dimana identitasnya tidak lengkap dan duduk kejadian belum diketahui.
Berdasarkan kriteria di atas maka di dapat kejadian kecelakaan lalu lintas yang memenuhi kriteria sampel penelitian kriteria inklusi. Jumlah sampel yang
memenuhi kriteria adalah 481 kejadian kecelakaan lalu lintas.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan kasus dalam Berita Acara Pemeriksaan BAP kecelakaan lalu lintas di Unit Laka
Lantas Sat Lantas Polresta Medan mulai bulan Januari hingga Desember 2010.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Definisi Operasional
3.5.1. Tindakan tidak aman faktor manusia adalah segala sesuatu yang dilakukan manusia baik sebagai pengemudi, penumpang dan pejalan kaki, yang
menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. 3.5.2. Tindakan tidak aman pengemudi adalah segala sesuatu yang dilakukan
pengemudi yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Tindakan tidak aman pengemudi dikategorikan atas :
1. Tidak tertib 2. Mabuk
3. Tidak terampil 4. Tidak tertib dan mabuk
5. Tidak tertib dan mengantuk 6. Tidak tertib dan lengah
7. Tidak tertib dan lelah 8. Penyebab bukan faktor tindakan tidak aman pengemudi
3.5.3. Tindakan tidak aman penumpang adalah segala sesuatu yang dilakukan penumpang yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Tindakan tidak aman penumpang dikategorikan atas : 1. Muatan berlebih
2. Mengganggu pengemudi 3. Penyebab bukan faktor tindakan tidak aman penumpang
Universitas Sumatera Utara
3.5.4. Tindakan tidak aman pejalan kaki adalah segala sesuatu yang dilakukan pejalan kaki yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Tindakan tidak aman pejalan kaki dikategorikan atas : 1. Lengah
2. Kecepatan berlebih saat menyebrang 3. Tidak memperhatikan kendaraan sekitar
4. Tidak menggunakan fasilitas yang diperuntukkan bagi pejalan kaki trotoar, zebra cross dan jembatan penyebrangan
5. Salah anggapan 6. Panik
7. Penyebab bukan faktor tindakan tidak aman pejalan kaki 3.5.5. Kondisi tidak aman adalah segala keadaan yang menjadi penyebab
terjadinya kecelakaan lalu lintas baik dari faktor kendaraan maupun lingkungan fisik.
3.5.6. Kondisi tidak aman faktor kendaraan adalah segala sesuatu yang memiliki keterkaitan dengan kendaraan yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan
lalu lintas. Kondisi tidak aman dari faktor kendaraan dikategorikan atas : 1. Rem blong
2. Ban pecah 3. Ban selip
4. Badan kendaraan rusak 5. Ban pecah dan ban selip
6. Penyebab bukan faktor kondisi tidak aman kendaraan
Universitas Sumatera Utara
3.5.7. Kondisi tidak aman faktor lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang memiliki keterkaitan dengan lingkungan fisik lalu lintas yang menjadi
penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kondisi tidak aman dari faktor lingkungan fisik dikategorikan atas :
1. Jalan berlubang 2. Jalan rusak
3. Tikungan tajam 4. KabutMendung
5. HujanGerimis 6. Tanpa markarambu
7. Hujan dan pohon tumbang 8. Penyebab bukan faktor kondisi tidak aman lingkungan fisik
3.5.8. Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa pada lalu lintas jalan yang melibatkan satu kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang
mengakibatkan cedera, kerugian materil atau meninggal dunia. 3.5.9. Pengemudi adalah pengemudi sebagai pelaku kecelakaan lalu lintas di Kota
Medan tahun 2010. Karakteristik pengemudi digambarkan berdasarkan pekerjaan dan kepemilikan SIM.
3.5.10. Karakteristik jenis kelamin pengemudi dikategorikan atas : 1. Laki-laki
2. Perempuan
Universitas Sumatera Utara
3.5.11. Karakteristik usia pengemudi dikategorikan atas : 1. 0 - 16 tahun
2. 17 - 60 tahun 3. 60 tahun
3.5.12. Karakteristik pekerjaan pengemudi dikategorikan berdasarkan yang tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan :
1. Pelajarmahasiswa 5. Supir
2. PNSBUMN 6. Ibu RT
3. Swasta 7. Pensiunan
4. POLRIBRIMOBTNI 3.5.13. Karakteristik kepemilikan SIM pengemudi dikategorikan atas :
1. Memiliki 2. Tidak memiliki
3.5.14. Jenis kendaraan dikategorikan atas : 1. Sepeda motor
2. Mobil penumpang adalah kendaraan bermotor yang memiliki maksimal delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi.
3. Mobil bus adalah kendaraan bermotor yang memiliki lebih dari delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi.
4. Mobil barang adalah kendaraan bermotor selain sepeda motor, mobil barang dan mobil bus.
5. Kendaraan tidak bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh tenaga manusia atau hewan.
Universitas Sumatera Utara
3.5.15. Waktu adalah waktu saat terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dilihat dalam satuan jam WIB. Waktu dikategorikan menurut volume lalu lintas pergi
dan pulang kerja, terdiri atas : 1. 01.00-04.59
2. 05.00-08.59 3. 09.00-12.59
4. 13.00-16.59 5. 17.00-20.59
6. 21.00-00.59 3.5.16. Hari adalah hari saat terjadinya kecelakaan lalu lintas. Hari dikategorikan
atas : 1. Senin
2. Selasa 3. Rabu
4. Kamis 5. Jumat
6. Sabtu 7. Minggu
3.5.17. Bulan adalah bulan saat terjadinya kecelakaan lalu lintas. Bulan dikategorikan atas :
1. Januari 7. Juli
2. Februari 8. Agustus
3. Maret 9.
September
Universitas Sumatera Utara
4. April 10.
Oktober 5. Mei
11. November
6. Juni 12.
Desember 3.5.18. Lokasi adalah tempat peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Lokasi
dikategorikan menurut kecamatan di kota Medan, yaitu : 1. Medan Tuntungan
12. Medan Amplas
2. Medan Johor 13.
Medan Sunggal 3. Medan Selayang
14. Medan Helvetia
4. Medan Denai 15.
Medan Barat 5. Medan Tembung
16. Medan Timur
6. Medan Area 17.
Medan Perjuangan 7. Medan Kota
18. Medan Deli
8. Medan Maimun 19.
Medan Labuhan 9. Medan Polonia
20. Medan Marelan
10. Medan Baru 21.
Medan Belawan 11. Medan Petisah
3.5.19. Cuaca adalah cuaca saat terjadinya kecelakaan lalu lintas. Cuaca dikategorikan atas :
1. Cerah 2. Mendung
3. Gerimis 4. Hujan
Universitas Sumatera Utara
3.5.20. Volume lalu lintas adalah kepadatan lalu lintas saat terjadinya kecelakaan lalu lintas. Volume lalu lintas dikategorikan atas :
1. Sepi 2. Sedang
3. Padat 3.5.21. Jenis kecelakaan lalu lintas menurut jumlah kendaraannya, dikategorikan
atas : 1. Kecelakaan tunggal, jika kecelakaan hanya melibatkan satu kendaraan
2. Kecelakaan ganda, jika kecelakaan melibatkan beberapa pengguna jalan. 3.5.22. Jenis kecelakaan lalu lintas menurut jenis tabrakan, dikategorikan atas :
1. Angel Ra, tabrakan antara kendaraan yang bergerak pada arah yang berbeda, namun bukan dari arah berlawanan
2. Rear-End Re, kendaraan menabrak dari belakang kendaraan lain yang bergerak searah
3. Sideswipe Ss, kendaraan yang bergerak menabrak kendaraan lain dari samping ketika berjalan pada arah yang sama, atau pada arah yang
berlawanan 4. Head-On Ho, tabrakan antara kendaraan yang berjalan pada arah yang
berlawanan 5. Backing, tabrakan secara mundur
Universitas Sumatera Utara
3.5.23. Jenis kecelakaan menurut akibatnya, dikategorikan atas : 1. Kecelakaan lalu lintas ringan merupakan kecelakaan yang
mengakibatkan kerusakan kendaraan danatau barang 2. Kecelakaan lalu lintas sedang merupakan kecelakaan yang
mengakibatkan luka ringan dan kerusakan kendaraan danatau barang 3. Kecelakaan lalu lintas berat merupakan kecelakaan yang mengakibatkan
luka berat atau korban meninggal dunia.
3.6. Teknik Analisis Data