adalah risiko yang lebih dari yang lain saat sepanjang tahun diberikan tingkat yang sama arus lalu lintas, menyusul bulan September 12.3. Menurutnya sepanjang
bulan tersebut adalah musim hujan, mengakibatkan kecelakaan lalu lintas lebih beresiko. Dan pada Bulan Desember sangat banyak orang-orang bepergian untuk
liburan dikarenakan libur sekolah. Sedangkan Bulan September adalah suatu puncak bagi kebanyakan petani untuk panen Komba, 2006.
5.6. Gambaran Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Lokasi Kecelakaan di Kota
Medan Tahun 2010
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa wilayah kecamatan Sunggal 18,1 adalah lokasi yang paling banyak terjadi kejadian kecelakaan lalu lintas di
Kota Medan tahun 2010. Intensitas lalu lintas di kawasan Jalan Ring road, Kecamatan Sunggal cukup tinggi, sebagai perlintasan antara Kota Medan dan Kota
Binjai. Kondisi lintasannya lurus dan keadaan jalannya baik sehingga banyak pengemudi yang mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan
menjadikan jalan tersebut untuk balapan di malam hari sehingga meningkatkan resiko kecelakaan lalu lintas di wilayah Kecamatan Sunggal. Selain itu traffic light
diperempatan ruas Jalan Ring Road dan Jalan Sunggal sudah rusak sejak tahun 2008, meski sesekali lampu tersebut terlihat menyala. Pihak polisi lalu lintas juga tidak
memperhatikan kondisi lalu lintas di persimpangan tersebut. Akibat kondisi itu, kerap terjadi kecelakaan lalu lintas disebabkan sesama pengemudi saling berebut jalan
www.hariansumutpos.com.
Universitas Sumatera Utara
5.7. Gambaran Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Volume Lalu Lintas di Kota
Medan Tahun 2010
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kecelakaan lalu lintas banyak terjadi pada saat kondisi lalu lintas sedang atau lancar 79,2. Kelancaran lalu lintas
menyebabkan pengemudi tidak tertib dalam hal batas kecepatan, dapat kita lihat dari faktor tidak tertib adalah faktor penyebab tertinggi kecelakaan lalu lintas. Pada pukul
21.00-00.59 WIB adalah waktu kejadian kecelakaan lalu lintas tertinggi, pada pukul tersebut volume lalu lintas sedanglancar dan pada volume lalu lintas sedang paling
banyak terjadi kejadian kecelakaan lalu lintas.
5.8. Gambaran Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Jenis Kendaraan di Kota
Medan Tahun 2010
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sepeda motor 60,1 adalah kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan lalu lintas. Hal ini dapat
disebabkan jumlah sepeda motor lebih mendominasi dikarenakan harganya lebih terjangkau, penggunaannya lebih praktis dan lincah dalam mobilitas untuk dapat
melalui daerah lalu lintas macet Ditjen Perhubungan Darat, 2006. Kecelakaan lalu lintas terbanyak kedua terjadi pada pengemudi mobil penumpang 21,2 yakni
becak bermotor, angkutan umum dan mobil pribadi. Pengemudi becak bermotor ketika belok kiri mengalami kesulitan dikarenakan pandangan pengemudi dihalangi
oleh penutup untuk melindungi penumpang, selain itu kebanyakan becak bermotor tidak memiliki lampu arah sent sehingga meningkatkan resiko kecelakaan lalu
lintas. Sedangkan pengemudi angkutan umum banyak memiliki perilaku mengemudi
Universitas Sumatera Utara
yang melaju dengan kecepatan tinggi untuk mendapatkan penumpang dan sering tidak memarkirkan angkutan umum tidak terlalu pinggir serta tidak menyalakan
lampu arah sent ketika menaikkan atau menurunkan penumpang sehingga
meningkatkan resiko kecelakaan lalu lintas.
5.9.
Gambaran Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Jumlah Kendaraan di Kota Medan Tahun 2010
Berdasarkan hasil penelitian, jumlah kecelakaan ganda 3,5 kali kecelakaan tunggal. Kecelakaan ganda tentu saja paling banyak terjadi melihat kecelakaan lalu
lintas sangat banyak terjadi pada volume lalu lintas sedang dan tindakan tidak aman pengemudi adalah faktor yang paling tertinggi penyebab kecelakaan lalu lintas.
Menurut penelitian Kartika 2009 pada pengemudi sepeda motor di Depok tahun 2008, kecelakaan ganda 2,5 kali kecelakaan tunggal. Kecelakaan ganda banyak
terjadi akibat pengemudi yang berperilaku agresif dengan mengemudi berpindah- pindah lajur pada kecepatan tinggi, tidak mau memberi hak pada pengguna jalan lain,
cenderung emosi melihat perilaku pengemudi lain yang mengebut sehingga mencoba saling mendahului. Akibatnya ketika kendaraan di depannya melakukan pergerakan
melambat atau ingin menyalip kendaraan di depannya atau bahkan datang kendaraan lain dari arah berlawanan, pengemudi akan mengalami kesulitan melakukan antisipasi
sehingga terjadi kecelakaan antar beberapa kendaraan, bahkan bisa kecelakaan beruntun Kartika, 2009.
Universitas Sumatera Utara
5.10. Gambaran Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Jenis Tabrakan di Kota Medan Tahun 2010