BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kendaraan Bermotor
Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor. Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan
yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel, terdiri dari kendaraan bermotor perseorangan dan kendaraan bermotor
umum. Kendaraan tidak bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh tenaga orang atau hewan UU RI No. 22 Tahun 2009.
Jenis kendaraan bermotor, yaitu UU RI No. 22 Tahun 2009 : 1. Sepeda motor adalah kendaraan bermotor beroda dua dengan atau tanpa rumah-
rumah dan dengan atau tanpa kereta samping atau kendaraan bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah.
2. Mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak- banyaknya 8 delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi,
baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi. 3. Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8
delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
4. Mobil barang adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus.
Universitas Sumatera Utara
5. Kendaraan khusus adalah kendaraan bermotor selain daripada kendaraan bermotor untuk penumpang dan kendaraan bermotor untuk barang, yang
penggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut barang-barang khusus.
2.2. Kecelakaan Lalu Lintas
Menurut Frank Bird, kecelakaan merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan yang menyebabkan kerugian pada manusia, kerusakan pada property, dan
hilang, atau terganggunya proses Kartika, 2009. Ditinjau dari teori kecelakaan yang dikenal dengan teori domino oleh W.
Heinrich, suatu kecelakaan selalu disebabkan oleh 10 dikarenakan kondisi tidak aman unsafe condition dan 85 tindakan tidak aman unsafe act. Untuk menekan
angka kecelakaan maka upaya yang paling efektif adalah memutus mata rantai kecelakaan yaitu penyebab langsung unsafe act dan unsafe condition. W. Heinrich
juga menjelaskan tentang accident ratio. Menurutnya perbandingan jumlah kecelakaan berakibat cacatcedera : cedera ringan : kerusakan material dan keadaan
hampir celaka adalah = 1 : 10 : 30 : 600. Ini berarti bahwa jika terjadi 1 kali kecelakaan serius, maka telah terjadi 10 cedera ringan, 30 kerusakan material, 600
near miss hampir celaka Rizky, 2009. Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan.
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang
mengakibatkan korban manusia danatau kerugian harta benda. Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko
Universitas Sumatera Utara
kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, danatau lingkungan. Ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan
berlalu lintas yang berlangsung secara teratur sesuai dengan hak dan kewajiban setiap pengguna jalan UU RI No. 22 Tahun 2009.
2.3. Jenis Kecelakaan Lalu Lintas