kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, danatau lingkungan. Ketertiban lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan
berlalu lintas yang berlangsung secara teratur sesuai dengan hak dan kewajiban setiap pengguna jalan UU RI No. 22 Tahun 2009.
2.3. Jenis Kecelakaan Lalu Lintas
Karakteristik kecelakaan menurut jumlah kendaraan yang terlibat digolongkan menjadi Ditjen Perhubungan Darat, 2006 :
1. Kecelakaan tunggal, yaitu kecelakaan yang hanya melibatkan satu kendaraan bermotor dan tidak melibatkan pemakai jalan lain, contohnya seperti menabrak
pohon, keadaan tergelincir, dan terguling akibat ban pecah. 2. Kecelakaan ganda, yaitu kecelakaan yang melibatkan lebih dari satu kendaraan
atau kendaraan dengan pejalan Karakteristik kecelakaan menurut jenis tabrakan dapat diklasifikasikan
menjadi Ditjen Perhubungan Darat, 2006 : 1. Angle Ra, tabrakan antara kendaraan yang bergerak pada arah yang berbeda,
namun bukan dari arah berlawanan, 2. Rear-End Re, kendaraan menabrak dari belakang kendaraan lain yang bergerak
searah, 3. Sideswipe Ss, kendaraan yang bergerak menabrak kendaraan lain dari samping
ketika berjalan pada arah yang sama, atau pada arah yang berlawanan, 4. Head-On Ho, tabrakan antara kendaraan yang berjalan pada arah yang
berlawanan tidak sideswipe,
Universitas Sumatera Utara
5. Backing, tabrakan secara mundur. Menurut UU RI No. 22 Tahun 2009 Bagian Kedua Penanganan Kecelakaan
Lalu Lintas Paragraf 2 Penggolongan dan Penanganan Perkara Kecelakaan Lalu Lintas Pasal 229, karakteristik kecelakaan lalu lintas menurut akibatnya digolongkan
menjadi UU RI No. 22 Tahun 2009 : 1. Kecelakaan lalu lintas ringan merupakan kecelakaan yang mengakibatkan
kerusakan kendaraan danatau barang. 2. Kecelakaan lalu lintas sedang merupakan kecelakaan yang mengakibatkan luka
ringan dan kerusakan kendaraan danatau barang. 3. Kecelakaan lalu lintas berat merupakan kecelakaan yang mengakibatkan korban
meninggal dunia atau luka berat. Menurut Silaban ada 3 jenis kecelakaan lalu lintas, yaitu Silaban, 2004 :
1. Tabrakan kendaraan kontra kendaraan atau kendaraan kontra pejalan kaki 2. Tabrak lari kendaraan kontra kendaraan atau kendaraan kontra pejalan kaki dan
pelakunya melarikan diri atau meninggalkan korban setelah pelanggaran 3. Tabrakan murninon tabrakan kendaraan kontra non kendaraanobjek, seperti :
trotoar, lampu, lalu lintas, pohon, warung, rumah.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Peraturan Perundang-undangan Keselamatan Berlalu Lintas