Indeks Harga Saham Gabungan

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks harga adalah suatu angka yang digunakan untuk melihat perubahan mengenai harga dalam waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan. Indeks adalah ukuran statistik yang biasanya digunakan menyatakan perubahan perubahan perbandingan nilai suatu variabel tunggal atau nilai sekelompok variabel. Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham. Di pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki lima fungsi BEI, 2008 yaitu: 1. Sebagai indikator trend pasar, 2. Sebagai idikator tingkat keuntungan, 3. Sebagai tolak ukuran brandmark kinerja suatu portofolio, 4. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif, 5. Memfasilitasi perkembangan produk derivatif. Ada beberapa macam pendekatan atau metode perhitungan yang digunakan untuk menghitung indeks, yaitu 1 menghitung rata-rata arithmetic mean harga saham yang masuk dalam anggota indeks, 2 menghitung geometric mean dan indeks individual saham yang masuk anggota indeks, 3 menghitung rata-rata tertimbang nilai pasar. Umumnya semua indeks harga saham gabungan Universitas Sumatera Utara composite menggunakan metode rata-rata tertimbang termasuk di Bursa Efek Indonesia BEJ, 2008. Sekarang ini PT. Bursa Efek Indonesia memiliki 8 macam harga saham yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik, sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal BEJ, 2008. Ke delapan macam indeks tersebut adalah: 1. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, menggunakan semua emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. 2. Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang termasuk dalam masing- masing sektor. 3. Indeks LQ 45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. 4. Jakarta Islamic Index JlI, menggunakan 30 emiten yang masuk dalam kriteria syariah dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi. 5. Indeks Kompas 100, menggunakan saham yang dipilih berdasarkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. 6. Indeks Papan Utama, menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria papan utama. 7. Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang masuk dalam kriteria papan pengembangan. 8. Indeks Individual, yaitu harga saham masing-masing emiten. Seluruh indeks yang ada di BEJ menggunakan metode perhitungan yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat. Universitas Sumatera Utara Perbedaan utama yang terdapat pada masing-masing indeks adalah jumlah emiten dan nilal dasar yang digunakan untuk perhitungan indeks. Misalnya untuk indeks LQ 45 menggunakan 45 saham untuk perhitungan indeks sedangkan Jakarta Islamic Index JII menggunakan 30 saham untuk perhitungan indeks melalui display wall di lantai bursa dan disebarkan ke masyarakat luas oleh data vendor melalui data feed Indeks Sektoral merupakan bagian dari IHSG. Semua perusahaan yang sektor tercantum di BEJ di klasifikasikan ke dalam sembilan sektor yang didasarkan pada klasifikasi industri yang ditetapkan oleh BEJ yang disebut JESICA Jakarta Stock Exchange Indurtrial Classification. a. Kesembilan sektor tersebut adalah Sektor Utama industri yang menghasilkan bahan-bahan baku yaitu: 1. Sektor l. Pertanian 2. Sektor 2, Pertambangan b. Sektor kedua Industri pengolahanManufaktur 3. Sektor 3, Industri Dasar dan Kimia 4. Sektor 4, Aneka Industri 5. Sektor 5, Industri Barang Konsumsi c. Sektor ketiga jasa 6. Sektor 6, Properti dan Real Estate 7. Sektor 7, Transportasi dan Inftrastruktur 8. Sektor 8, Keuangan 9. Sektor 9, Perdagangan, Jasa, dan Investasi Universitas Sumatera Utara Indeks sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 Januari 1996 dengan Nilai Dasar 100 untuk setiap sektor dan menggunakan Hari Dasar tanggal 28 Desember 1995. Disamping kesembilan sektor tersebut, BEI menghitung indeks industri manufakturpengolahan yang mempresentasikan kumpulan saham yang diklasifikasikan ke dalam sektor 3, sektor 4 dan sektor 5. Pergerakan indeks akan menunjukkan perubahan situasi pasar yang terjadi, sehingga dijadikan barometer kesehatan ekonomi di suatu Negara dan Juga sebagai landasan ana1isis statistik pasar terakhir. Fenomena ekonomi tersebut meliputi mikro dan makro ekonomi. Fenomena makro ekonomi diantaranya perubahan nilai tukar, suku bunga, tingkat inflasi. Perubahan harga saham setiap hari perdagangan akan membentuk IHS angka indeks dibuat sedemikian rupa hingga dapat digunakan untuk mengukur kinerja saham yang dicatat di bursa efek, dimana return dan risiko pasar tersebut dihitung, Return portofolio diharapkan meningkat jika IHS cenderung meningkat, demikian sebaliknya return tersebut menurun jika IHS cenderung menurun. Dasar perhitungan indeks adalah jumlah nilai pasar dari total saham yang tercatat dengan metologi perhitungan menggunakan rata-rata tertimbang nilai pasar market value weighted average index dengan rumus sebagai berikut: 100 x perdana harga x Tercatat Saham Jumlah Dasar NIlai terakhir Harga x harga X Tercatat Saham Jumlah pasar Nilai ndeks = + = I Universitas Sumatera Utara Keterangan: Indeks = Indeks Harga Saham hari ke INilai Pasar = Rata-rata tertimbang nilai pasar jumlah lembar tercatat di bursa efek dikali dengan harga pasar perlembarnya dan saham umum dan saham preferen pada hari ke-1 Nilai Dasar = Sama dengan nilai pasar tetapi dimulai dan tanggal 10 Agustus 1982 Untuk mengeliminir pengaruh faktor-faktor yang bukan harga saham, nilai dasar selalu disesuaikan bila terjadi corporate action seperti split saham, dividen saham, saham bonus, penawaran terbatas dan sebagainya. Dengan demikian indeks akan benar-benar mencerminkan pergerakan saham saja. Formula untuk mengukur Nilai dasar adalah Lama Dasar Nilai Lama Pasar Nilai Baru Saham Pasar Nilai + lama Pasar Nilai Baru Dasar Nilai x = Perhitungan Indeks dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap hari. Indeks Harga Saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Sektoral Sektor Properti dam Real Estate yang nilainya diambil dan Monthly Statistic Bursa Efek Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Desember 2010. Universitas Sumatera Utara 2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan Harga Saham 2.1.2.1. Nilai Tukar Rupiah