2.2.4. Perjalanan alamiah varises oesofagus
Pasien sirosis hati dengan tekanan portal yang normal, maka belum terbentuk varises oesofagus. Ketika tekanan portal meningkat maka secara
progresif akan terbentuk varises yang kecil. Dengan berjalannya waktu, dimana terjadi peningkatan sirkulasi hiperdinamik maka aliran darah di dalam varises akan
meningkat dan meningkatkan tekanan dinding. Perdarahan varises akibat ruptur yang terjadi karena tekanan dinding yang maksimal. Jika tidak dilakukan
penanganan terhadap tinggi tekanan tersebut, maka merupakan faktor resiko untuk terjadinya perdarahan ulang.
Gambar 2: Perjalanan alamiah terbentuknya varises oesofagus dan terjadinya perdarahan pada pasien sirosis hati. de Franchis 2010
Universitas Sumatera Utara
Di kutip dari de Franchis R. Revising consensus in portal hypertension: report of the Baveno V consensus workshop on methodology of diagnosis and therapy in portal
hypertension. J Hepatol 2010
Tabel 2: Ukuran besarnya varises oesofagus
Di kutip dari D’ Amico G, Criscuoli V, Fili D, Mocciaro F, Pagliaro L. Metaanalysis of trials for variceal bleeding. Hepatology 2002.
2.2.5. Diagnosis Varises oesofagus
Oesofagogastroduodenoskopi merupakan gold standar untuk mendiagnosa adanya varises oesofagus. Jika pemeriksaan gold standar tersebut tidak dapat
digunakan, maka ada prosedur diagnostik lainnya seperti USG Dopler. Meskipun pemeriksaan USG Dopler ini kurang baik, namum pemeriksaan ini dapat
menggambarkan adanya varises. Alternatif lainnya dapat berupa radiografi barium swallow, manometri dan angiografi vena porta.
Oesofagogastroduodenoskopi sangat penting dalam menentukan lokasi dan ukuran varises, perdarahan akut dan berulang serta menentukan penyebab dan
derajat beratnya penyakit hati.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3: Guideline untuk diagnosa varises oesofagus
Di kutip dari D’ Amico G, Criscuoli V, Fili D, Mocciaro F, Pagliaro L. Metaanalysis of trials for variceal bleeding. Hepatology 2002.
2.2.6. Prognosis